Monday, November 7, 2016

Sistem pakar: APLIKASI GOOGLE MAPS DALAM PENYEBARAN TENAGA PENOLONG SAAT BENCANA



APLIKASI GOOGLE MAPS DALAM PENYEBARAN TENAGA PENOLONG SAAT BENCANA



Bagian 1 : Analisa masalah

Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor nonalam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya  korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis (Peraturan pemerintah no.21 th.2008).
Bencana mengakibatkan kerusakan di berbagai bidang. Menurut peraturan pemerintah no.21 th.2008 bencana dapat mengakibatkan timbulnya  korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis. Salah satu dampak bencana pada lingkungan fisik yang sering terjadi adalah rusaknya akses jalan disebuah wilayah. Seperti laporan BPBD yang dijelaskan Zaiful 15 lokasi tersebut sedang diajukan PAK yang terdiri dari 4 rumah terbakar, dan hanyut akibat banjir, dan 9 tebing jalan , dan 3 jembatan ambles akibat banjir.

Tahun 2013 telah memasuki bulan keempat. Selama tri wulan pertama ini bencana tidak hentihentinya terjadi di berbagai wilayah di Indonesia, mulai dari banjir, tanah longsor, angin puting beliung, hingga gempabumi dan letusan gunungapi. Berdasarkan pencatatan BNPB, data sementara menyebutkan telah terjadi lebih dari 300 kejadian bencana di triwulan pertama ini, dengan demikian ratarata 10 kali kejadian terjadi setiap harinya. Hal ini membuktikan begitu besarnya ancaman bencana bagi kehidupan masyarakat di Indonesia terutama yang tinggal di daerah rawan bencana. Sebanyak 95% lebih merupakan bencana hidrometeorologi seper􀆟 banjir, tanah longsor, dan angin puting beliung (BNPB, 2013).
Penyelenggaraan penanggulangan bencana adalah serangkaian upaya yang meliputi penetapan kebijakan pembangunan yang berisiko timbulnya bencana, kegiatan pencegahan bencana, tanggap darurat, dan rehabilitasi (Peraturan pemerintah no.21 th.2008). Maka dalam penanggulangan bencana ini, pemerintah menciptakan suatu sistem penanggulangan bencana. Sistem ini disebut SPGDT yaitu Sistem Penanggulangan Kegawat Daruratan Terpadu. SPGDT adalah  suatu tatanan  pelaksanaan pelayanan kedaruratan medik baik trauma dan atau nontrauma untuk menurunkan morbiditas dan mortalitas. Sistem Penanggulangan Kegawat Daruratan Terpadu secara umum terbagi ke dalam beberapa fase yaitu : Fase Prevensi dan Mitigasi, Fase Persiapan, Fase Respon, dan Fase Rehabilitasi.
Pada saat bencana, kerusakan jalan, jembatan, lingkungan dan lainnya seringkali terjadi. Terputusnya alur transportasi seringkali menghambat upaya penanggulangan bencana. Salah satunya adalah menghambat penyaluran bantuan. Bantuan bencana menjadi terhambat seperti penyaluran sembako ke daerah yang membutuhkan. Begitu pula dengan penyaluran bantuan tenaga kesehatan. Tim penolong seringkali terhambat sampai di tempat tujuan karena tim penolong terkendala jalur transportasi. Jalan yang terputus sering membuat tim untuk mencari alternatif lain.  Akhirnya tim penolong tidak dapat segera memberikan bantuan.
Permasalahan lain yang sering terjadi adalah pada Tim penolong sendiri. Pada saat terjadi bencana besar yang membutuhkan sumber daya penolong yang lebih, tim bantuan dari luar daerah dapat membantu. Tim bantuan dari luar daerah ini tentu saja tidak mengerti akan daerah yang dituju atau minim informasi tentang wilayah tersebut. Bagaimana pembagian wilayahnya, jalan-jalan atau akses yang tersedia, rute-rute yang dapat dilewati dan lain sebagainya. Hal ini memperlambat kinerja dari tim bantuan ini sendiri.



Bab.2 : Solusi Pemecahan Masalah

Google Maps adalah sebuah jasa peta globe virtual gratis dan online disediakan oleh Google dapat ditemukan di http://maps.google.com. Ia menawarkan peta yang dapat diseret dan gambar satelit untuk seluruh dunia dan baru-baru ini, Bulan, dan juga menawarkan perencana rute dan pencari letak bisnis di U.S., Kanada, Jepang, Hong Kong, Cina, UK, Irlandia (hanya pusat kota) dan beberapa bagian Eropa ( Wikipedia, 2013).
Bila kita sebelumnya masih menggunakan peta konvensional untuk mencari sebuah tempat. Sekarang kita hanya perlu mengklik atau mencari nama tempat tersebut dan kemudia sistem Google maps lah yang akan memberikan panduan jalan lengkap dimana kita harus belok. Sistem Google maps sangat lengkap, tidak hanya bisa mencari suatu wilayah saja, tapi juga tempat-tempat umum seperti pom bensin, tempat makan dan sebagainya.

Pemanfaatan Google Maps untuk Koordinasi dan Penyebaran Sumber daya.
            Google maps menyediakan peta/map dari sebuah wilayah. Peta yang disediakan terdiri dari 2 versi, versi maps dan real view. Dalam versi maps, jalan-jalan di sebuah wilayah akan lebih jelas terlihat dan memudahkan pengguna untuk menelusuri wilayah. Dalam versi real view, pengguna disuguhkan secara langsung tampilan dari internet yang sudah difoto sebelumnya (bukan tampilan live).
Tampilan ‘maps’ Google Maps dapat membantu tim penolong untuk segera menemukan lokasi yang telah ditentukan untuk dituju. Tim penolong bisa melihat jalan-jalan yang ada dalam sebuah wilayah, melihat rute mana yang diambil untuk mencapai tujuan. Bila ada masalah dengan rute yang ada, Tim bisa mencari jalan alternatif dengan segera melalaui tampilan yang ada atau segera berpindah ke tampilan ‘real view’ untuk mencari jalur alternatif yang mungkin tidak melalui jalan raya.
Manfaat berikutnya adalah untuk koordinasi penyebaran sumber daya tim penolong di suatu wilayah bencna. Sebelumnya harus ada program tertentu yang dapat memaksimalkan fungsi dari Google Maps ini sendiri. Tim pembuat program ini mungkin bisa bekerja sama dengan kantor cabang Google di Jakarta atau dengan cara lainnya. Intinya dengan program ini nanti, tim penanggulangan bencana (misal BNPB) dapat mengupload data tentang wialyah bencana tersebut. Data ini meliputi :
-          Peta wilayah bencana : Luas wilayah, batas wilayah dan data topografi lainnya
-          Data jumlah masyarakat, jumlah korban dan demografi lainnya.
-          Level kehancuran : berisi tentang seberapa besar suatu wilayah tertentu terkena dampak dari bencana,
-          Sumber daya yang telah tersedia di lokasi bencana. Baik sumber daya alam atau seumber daya manusia atau organisasi penolong yang telah datang.
-          Pusat tim penanggulangan bencana dan lainnya.

  

Bab.3 : Sistem pakar



            Program ini berjalan  setelah bencana terjadi. Program dimulai dengan masuknya assestment tentang dampak bencana terhadap suatu wilayah. Assestment ini akan masuk kedalam sistem utama BNPB. Data yang masuk berupa
  1. Data korban bencana : meliputi korban selamat, korban meninggal, korban yang mengalami cidera dan lain lain.
  2. Data Kerusakan bangunan : bangunan rumah yang hancur, rusak. Aliran listrik, fasilitas umum dan lain lain.
  3. Sumber daya kesehatan : meliputi petugas kesehatan, fasilitas kesehatan, alat2 kesehtn yang tersedia/berfungsi dll.
  4. Ketahanan daerah : meliputi adanya sistem penanganan bencana, perangkat desa, tim penolong dll.

Setiap data yang masuk akan dianalisa. Analisa akan mengubah data yang masuk ke dalam skor-skor. Skor 1-4, Skor 5-7 dan skor 8-10. Skor ini kemudian akan menentukan masuk kedalam level/prioritas manakah wilayah tersebut berada. Prioritas 3 adalah prioritas terendah (warna hijau), prioritas kedua adalah warna kuning dan prioritas pertama adalah warna merah.
Data-data ini kemudian diupload kedalam sistem BNPB yang terintegrasi dengan sistem Google Maps. Sehingga apabila sebuah tim penolong/pihak meng-klik sebuah wilayah, sudah ada terlihat prioritas wilayah tersebut dan juga aspek lainnya.
Sistem ini kemudian juga bisa digunakan oleh BNPB untuk mengkoordinasikan tim-tim penolong yang tersebar.



0 comments:

Post a Comment

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Facebook Themes