Wednesday, November 9, 2016

Tingkatan Teori Keperawatan




A.    Konsep Level of  Theoritical Thinking
Teori dapat diklasifikasikan beberapa   tingkat abstraksi dari meta teori sampai practice theoryGrand teori merupakan tingkat abstraksi  yang luas sampai tingkat abstrak practice / aplikasi teori. Diurut paling atas, grand teori paling abstak dan tidak mudah diaplikasikan atau di test.  Moody (1990) dalam Mc Kenna H, 2005 berpendapat bahwa teori digunakan secara umum pada situasi keperawatan lain, ini masih abstrak, tapi hal ini  sulit untuk mengoperasionalkan konsep-konsep dengan teori, dan tanpa indicator pengukuran, bagaimana dapat konsep dan proposisi di test secara sistemik dan diteliti. 

            Perkembangan teori dapat diklasifikasikan menjadi (Shirleey 2000): Sumber

1.      1. Metha teori

2.     2.  Grand teori

3.                     3. Middle Range teori

4.            4. Micro/Practice teori












1. Meta-Theory         
Level ke empat dari teori tersebut (metatheory) adalah teori dengan level tertinggi dan dijelaskan dengan prefix “meta”, yang berarti “perubahan pada posisi”, “diluar”, pada level tertinggi, atau “melebihi” dan merujuk pada body of knowledge tentang body of knowledge atau tentang suatu bidang pembelajaran seperti metamatematika (Krippendorf 1986 dalam Sell dan Kalofissudis, 2004).
Walaupun metateory sangat abstrak dan tidak mudah untuk diuji coba, meta theory menyediakan arti-arti, kalimat-kalimat, situasi struktur interkoneksi, dan bahkan observasi oleh perawat-perawat dalam skala global. Meta theory dapat terdiri dari beberapa grand theory, middle range theory, bahkan practice theory. Meta theory keperawatan adalah teori keperawatan tentang teori keperawatan. Meta theory dapat dikritik, terbatas, abstrak dan sangat sulit untuk diaplikasikan dalam praktik. 
Meta theory dalam keperawatan akan tampil sebagai superstruktur dengan aplikasi praktik ganda dan kesempatan tambahan untuk peneliti-peneliti guna penemuan grand theory-grand theory, middle range theory, paradigma yang berhubungan, serta model-model dan mengeksplorasi bagaimana keperawatan merekonstruksi dan direkonstruksi.

2. Grand Theory
Level ke tiga dari teori keperawatan adalah grand theory yang menegaskan fokus global dengan board perspective dari praktik keperawatan dan pandangan keperawatan yang berbeda terhadap sebuah fenomena keperawatan. 
Fawcett (1995 dalam Sell dan Kalofissudis, 2004) mendefinisikan grand theory sebagai teori yang memiliki cakupan yang luas, kurang abstrak dibanding model konseptual tetapi tersusun atas konsep-konsep umum yang relatif abstrak dan hubungannya tidak dapat di uji secara empiris. Contohnya yaitu “Science of Unitary 
Human Being” Martha Rogers; “Health as Expanding Consciousness” Margaret Newman; “Theory of Human Becoming” Rosemarie Rizzo Parse. Grand theory dapat menyediakan dasar bagi middle range theory. Contohnya teori “Self care deficit” Orem adalah middle range theory dengan self care sebagai grand theory, dan model adaptasi Roy dengan konsep manusia adalah sistem adaptif sebagai middle range theory. 

3. Middle-Range Theory
Ciri Middle Range Theory menurut Mc. Kenna h.p. (1997) :
1.         Bisa digunakan secara umum pada berbagai situasi
2.         Sulit mengaplikasikan konsep ke dalam teori
3.         Tanpa indikator pengukuran
4.         Masih cukup abstrak
5.         Konsep dan proposisi yang terukur
6.         Inklusif 
7.         Memiliki sedikit konsep dan variabel 
8.         Dalam bentuk yang lebih mudah diuji 
9.         Memiliki hubungan yang kuat dengan riset dan praktik
10.     Dapat dikembangkan secara deduktif, retroduktif. Lebih sering secara induktif menggunakan studi kualitatif
11.     Mudah diaplikasikan ke dalam praktik, dan bagian yang abstrak merupakan hal ilmiah yang menarik
12.     Berfokus pada hal-hal yang menjadi perhatian perawat. 
13.     Beberapa di antaranya memiliki dasar dari grand teori, salah satu contohnya adalah : middle range theory dari “self care deficit” diturunkan dari grand theory “self care” oleh Orem.
14.     Mid-range theory  tumbuh langsung dari praktik. Misalnya, “caring in perinatal nursing” dari Swansons 

Chinn and Kramer (1995) menyatakan bahwa ada 8 mid-range theory yaitu teori perawatan mentruasi, teori “family care-giving”, theory of relapse among ex-smokers (kekambuhan di antara mantan perokok), a theory of uncertainty in illness (ketidakpastian saat sakit), a theory of the peri-menopausal process (proses menopause), a theory of self-transcendence, a theory of personal risking and a theory of illness trajectory

4. Micro Range Theory
            Mikro range theory merupakan teori yang paling informal dibandingkan dengan yang lain. Teori ini paling konkrit dan dapat diaplikasikan. Mikro range teori juga sering disebut sebagai praktikal teori. Teori ini memiliki 2 level:
1.      Level I: menghubungkan dengan middle range theory
2.      Level II: mendesain sebuah hipotesa


    Lihat Juga: PRACTICE THEORY/MICRO THEORY

0 comments:

Post a Comment

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Facebook Themes