Tuesday, November 28, 2017

Konsep dan Fungsi Managemen



Image result for managemen

Konsep Manajemen
            Manajemen berasal dari kata to manage yang berarti mengatur atau mengelola. Ada beberapa pendapat mengenai pengertian manajemen, Koontz,         (Sri wiludjeng SP 2007 : 2) menyatakan pengertian manajemen sebagai berikut :
“ Management is the process of designing and maintaining an environment in which individuals, working together in groups, efficiently accomplish selected aims ’’

“Manajemen adalah proses merancang dan memelihara suatu lingkungan di mana individu, bekerja bersama di dalam kelompok, yang secara efisien memenuhi tujuan terpilih”

Sedangkan Musselman, (Sri wiludjeng SP 2007 : 3) mengatakan bahwa :
“ Management is the process of planning, Organizing, directing and controlling the activities of an enterprise to achieve specific objectives”

" Manajemen adalah proses perencanaan, Pengaturan, mengarahkan dan mengendalikan aktivitas dari suatu perusahaan untuk mencapai sasaran khusus"

Menurut Marry Parker Follet, (Sri wiludjeng SP 2007 :3), pengertian manajemen :
“Management is the art of getting thing though people ’’
Lebih lanjut James AF Stoner (Sri wiludjeng SP 2007: 3)  menyatakan sebagai berikut :
“ Manajement is the process of planning, organizing, leading and controling the effect of organization members and the use of other organizational members and use of other organizational gool ’’

“ Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan usaha – usaha para anggota organisasi dan mencapai tujuan organisasi tujuan organisasi yang telah di tetapkan”
           

Wednesday, November 22, 2017

ANALISA GRAND TEORI DOROTHEA ELISABETH OREM (PART 2)




Image result for orem theorist


1.   Human being (manusia)
Orem memberikan pandangan tentang human being yaitu sebagai seorang individu, agen, pengguna beberapa symbol tertentu, organism, dan sebagai obyek. Sebagai seorang individu, manusia memiliki hak untuk dapat hidup berdampingan dengan manusia lain, mempunyai privasi, dan hak untuk berubah tanpa harus membahayakan dirinya sendiri maupun orang lain. Sebagai agen, individu dilihat sebagai seseorang yang dapat membawa perubahan kondisi yang sebelumnya belum pernah ada di lingkungan. Sebagai pengguna symbol, individu dilihat sebagai seseorang yang menggunakan symbol tertentu yang dapat menterjemahkan kepada orang lain tentang identitas dirinya untuk dapat menyampaikan ide, dan mengkomunikasikan ide serta informasi yang mereka punyai. Sebagai organism, individu dilihat sebagai suatu unit yang tumbuh dan berkembang yang mempunyai karakteristik biologis homo sapiens. Sebagai obyek, individu dilihat sebagai seseorang yang dapat menjadi sasaran dari kekuatan alam saat diri mereka tidak dapat mempertahankan diri dari kekuatan tersebut. Kemampuan individu untuk bertahan dari kekuatan alam dapat terjadi karena individu itu sendiri ataupun karena kondisi lingkungan (Parker, 2001).Bila dikaitkan dengan Teori Orem, maka klien adalah individu atau kelompok yang tidak mampu secara terus menerus mempertahankan self care untuk hidup dan sehat, pemulihan dari sakit/trauma atau coping dan efeknya.

2.   Lingkungan.
Orem melihat lingkungan dalam dua dimensi: yang pertama adalah lingkungan fisik, kimia, dan biologi; dan yang kedua adalah lingkungan sosialekonomi. Dimensi yang pertama melihat lingkungan lebih kepada cuaca, polutan, bakteri, hewan peliharaan, dan sebagainya. Dimensi yang kedua melihat lingkungan lebih kepada keluarga, komunitas, gender, usia, budaya, kebiasaan, dan sebagainya. Lingkungan berkaitan dengan self care adalah tatanan dimana klien tidak dapat memenuhi kebutuhan keperluan self care dan perawat termasuk di dalamnya tetapi tidak spesifik.

ANALISA GRAND TEORI DOROTHEA ELISABETH OREM (part 1)





2.1  Background of The Theorist

Dorothea Orem lahir di Baltimore, anak terakhir dari dua bersaudara, keduanya perempuan. Ia terdaftar sebagai siswa Providence Hospital School of Nursing di Fahsington, DC. Setelah lulus tahun 1930, ia kemudian melanjutkan kuliahnya meraih gelar BSc (Bachelor of science) di bidang pendidikan keperawatan tahun 1939, dan meraih gelar Master of Science bidang pendidikan keperawatan tahun 1945 dari Universitas Katolik Amerika. Selama kurun waktu itu dia mengerjakan tugas pribadi, staf keperawatan, mengajar dan menjadi asisten Direktur Providence Division of the School of Nursing, Universitas Katolik   Amerika. Setelah mendapat gelar masternya Orem menjabat sebagai direktu Providence Hospital School of Nursing dan Direktur Nursing Service Rumah Sakit Detroit, dari tahun 1942 samapi 1945 (Alligood, 2010).
   Dari tahun 1949 sampai 1957, Orem menjadi konsultan perawat pada Division of Health and Institutional Service di Departemen Kesehatan Negara again Indiana, selama kurun waktu ini, Orem mulai membangun kembali definisi-definisinya mengenai keperawatan (nursing) dan praktik keperawatan (nursing practice). Orem meninggalkan Indiana tahun 1957 untuk menjalai sebagai konsultan pengajaran (kurikulum) di Kantor Pendidikan Departemen Kesehatan, Pendidikan dan Kesejahteraan (HEW) Amerika Serikat di Washington, DC dari tahun 1958 sampai 1960.  Pada saat di HEW dia bekerja pada proyekuntuk meningkatkan pelatihan praktik keperawatan yang mendorong munculnya pertanyaan “Apa mata pelajaran utamandalam keperawatan?”. Hasil pengalaman ini dipublikasikan tahun 1959, Guides for Developing Currcula for the education for Practical Nurses (Alligood, 2010).

Tuesday, November 21, 2017

CONTOH PENYELASAIAN KASUS TEORI END OF LIFE (EOL) Cornelia M Ruland



KASUS

  1. Kasus
Bapak Hartanto ( Bpk.H) 76 tahun adalah bekas seorang kepala desa. Bpk.H sekarang tinggal di rumah bersama isteri dan satu anaknya. Sedangkan 4 anaknya yang lain ada diluar kota bahkan anak yang pertama ada di luar pulau. Sehari hari Bpk.H menikmati masa pensiunnya dari PNS bersama isterinya di rumah. Jalan-jalan menyapa tetangga sekitar dan hal positif lainnya. Sikapnya yang ramah membuatnya sangat dihargai oleh tetangga sekitar.
Pasien merupakan penderita tekanan darah tinggi, gout dan rematik. Sebulan sebelumnya pasien mengalami serangan stroke namum mampu bertahan. Tapi seminggu belakangan kondisi pasien mulai menurun dan pasien menjadi lebih sering kesakitan. Pasien sendiri masih mampunyai adik yang masih hidup dan sangat dekat diwaktu muda dulu namun sekarang sudah ajrang bertemu. Pasien berharap dapat bertemu dengan adiknya tersebut untuk terakhir kalinya. Di lain sisi, sang adik yang berada di luar kota tidak mampu mengadakan perjalanan yang jauh, Pasein merasa sedih mendengarnya.

PENGARUH EDUCATIONAL CARDS GAME TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN KESENANGAN BELAJAR PADA MAHASISWA STIKES KEPANJEN



PENGARUH EDUCATIONAL CARDS GAME TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN KESENANGAN BELAJAR PADA MAHASISWA STIKES KEPANJEN
1stHardiyanto
*1st Dosen Stikes Kepanjen, Jl.Tunorojoyo 16, (0341) 397644 Kepanjen-Malang
hardiyanto.agustinus@gmail.com


ABSTRACT
Pendahuluan: Perguruan tinggi adalah institusi yang mempersiapkan sumber daya manusia melalui proses pembelajaran. Pembelajaran dengan cara yang tradisional seringkali kurang interaski antara guru dan murid sehingga pembelajaran membosankan. Fungsi bermain adalah untuk memfasilitasi pembelajaran,  permainan yang baik dapat menciptakan dan membuat sebuah konsep bahasan yang luas ke dalam bahasan yang lebih kecil sehingga lebih mudah untuk diserap. Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui manfaat penggunaan educational cards game dalam meningkatkan pengetahuan dan kesenangan belajar sistem musculoskeletal. Metode: Metode penelitian Quasy eksperimental. Sampel yang digunakan sebanyak 50 orang secara simple random sampling. Sampel dibagi kedalam 2 kelompok percobaan, kelompok 1 menggunakan teknik pengajaran standart (SAP), Kelompok 2 menggunakan Educational cards game. Hasil: Terdapat pengaruh yang signifikan (p<0,01) antara pembelajaran menggunakan SAP/Modul dan Kartu pendidikan pada tingkat pengetahuan responden sebelum dan sesudah perlakuan. Responded menyatakan lebih senang dengan pembelajaran yang mengikutkan permainan kartu. Pembahasan: Kesenangan dalam pembelajaran tidak datang dengan sendirinya, tapi dipengaruhi oleh berbagai hal seperti media pembelajaran. Kesenangan dapat membantu siswa untuk menerima informasi dengan lebih baik.  Proses pembelajaran akan mudah diterima dan dipahami bila situasi hati kita senang. Sehingga belajar bukan lagi aktivitas yang harus disuruh terlebih dahulu, tetapi timbul kesadaran dari dirinya sendiri.

Keyword : Educational cards game, Pengetahuan dan kesenangan belajar, Metode pembelajaran.

Friday, November 3, 2017

Analisa Pendidikan Kesehatan ditinjau dari 3 jenis persoalan utama filsafat



Pendidikan yang terjebak dalam semangat komersialisme


Saat  ini, Dunia Pendidikan sepertinya tidak hanya berfokus pada bagaimana caranya mendidik siswa/mahasiswa menjadi insan ilmu yang memenuhi kebutuhan jaman. Sebagian perhatian Dunia Pendidikan saat ini terfokus pada aspek pemasukan atau penerimaan keuangan. Bisnis, begitulah mungkin istilahnya dewasa ini. Berbagai Institusi pendidikan tinggi dengan gencarnya didirikan dan menarik perhatian calon mahasiswa untuk masuk, walau tidak ada jaminan akan kualitas yang diberikan.  Institusi pendidikan saat ini mungkin sudah menambah  fungsi  Tri Dharma Perguruan tingginya dengan fungsi baru yaitu untuk mencari keuntungan bagi pemilik atau yayasannya.

Image result for kesenjangan pendidikan

Pendidikan kita saat ini menjadi sebuah ranah komersialisasi dimana siapa yang berduit akan mendapatkan fasilitas pendidikan yang berkualitas sedangkan yang miskin tidak akan bisa mendapat pendidikan yang di inginkannya. Padahal disebutkan secara jelas  dalam pembukaan UUD 1945 bahwa pembangunan, pendidikan “untuk mencerdaskan kehidupan bangsa” merupakan sebuah kalimat yang tidak mendiskrimanasi si kaya dan si miskin dalam mendapatkan kualitas pendidikan. Namun, sayangnya dilapangan jauh berbeda untuk masuk sekolah yang mutunya bagus harus membayar mahal dan untuk dapat masuk kuliah harus membayar uang pembangunan yang mahal.

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Facebook Themes