Friday, November 11, 2016

Teori keperawatan Maternal Role Attainment (MRA) Ramona T. Mercer



BAB II
TINJAUAN PUSTAKA


B.     Asumsi yang Mendasari Model Konseptual
Maternal Role Attainment-Becoming A Mother adalah model konseptual keperawatan yang dikemukakan oleh Ramona T. Mercer. Model ini tercipta setelah Mercer melakukan berbagai riset yang berkenaan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi parental attachment pada ibu post partum dan salah satu faktor yang mempengaruhi pencapaian peran ibu tersebut adalah emosional bayi baru lahir. Mercer mengidentifikasi bahwa komponen emosional bayi yang mempengaruhi peran ibu tersebut adalah temperamen bayi, kemampuan memberikan isyarat, penampilan, karakteristik umum, responsiveness dan kesehatan umum.
Asumsi Mercer berkaitan dengan pengembangan model maternal role attainment, di antaranya adalah bayi baru lahir diyakini sebagai partner yang aktif dalam proses pencapaian peran ibu, mempengaruhi dan dipengaruhi oleh peran ibu serta peran pasangan dan bayinya akan merefleksikan kompetensi ibu dalam menjalankan perannya sehingga dapat tumbush dan bekembang.
Perkembangan identitas peran ibu sangat terpengaruh oleh kondisi psikologis dan perilaku ibu dan bayi. Pada bayi, respon perkembangan yang berpengaruh terhadap interaksi dengan perkembangan identitas peran ibu antara lain adanya kontak mata sebagai isyarat komunikasi, refleks menggenggam, refleks tersenyum dan tingkah laku yang tenang sebagai respon terhadap perawatan ibu, konsistensi tingkah laku interaksi dengan ibu serta respon ibu terhadap bayinya dapat meningkatkan pergerakan bayi. Dengan demikian kondisi bayi baru lahir sangat berpengaruh terhadap pencapaian dan pengembangan peran ibu sehingga perawat bayi baru lahir adalah komponen penting dalam penerapan model konseptual yang dikemukakan oleh Mercer.

C.    Sumber Teori
Model pencapaian peran maternal yang dikemukakan oleh Mercer dengan menggunakan konsep Bronfenbrenner’s (1979) memperlihatkan bagaimana lingkungan berpengaruh terhadap pencapaian peran ibu (dapat dilihat gambar di bawah)


D
.    Definisi dan Konsep Utama (Mayor)
Mercer menggunakan konsep-konsep utama dalam mengembangkan model konseptualnya. Konsep-konsep tersebut adalah:
·         Pencapaian peran ibu (maternal role attainment) adalah suatu proses pengembangan dan interaksional dimana setiap saat ketika ibu menyentuh bayinya akan menciptakan kemampuan mengasuh dan merawat termasuk membentuk peran dan menunjukkan kepuasan dan kesenangan menikmati perannya tersebut.
·         Maternal identity menunjukkan internalisasi diri dari ibu.
Persepsi terhadap kelahiran bayi adalah persepsi setiap wanita dalam menunjukkan persepsi pengalamannya selama melahirkan bayinya.
·         Self esteem digambarkan sebagai persepsi individu dalam menggambarkan dirinya sendiri.
·         Konsep diri adalah seluruh persepsi individu terhadap kepuasan diri, penerimaan diri, harga diri dan kesesuaian antara diri dan ideal dirinya.
·         Fleksibilitas dikemukakan untuk menunjukkan bahwa peran tidaklah kaku. Fleksibilitas perilaku pengasuhan anak meningkat seiring dengan meningkatnya perkembangan. Ibu yang lebih tua berpotensi untuk mengalami kekakuan pada bayinya dan untuk menyesuaikan pada setiap situasi. Childrearing attitude adalah perilaku ibu atau kepercayaan mengenai pengasuhan anak.
·         Status kesehatan didefinisikan sebagai persepsi orang tua terhadap prioritas kesehatannya, pandangan terhadap kesehatan, kesehatan saat ini, resistensi atau kemungkinan untuk sakit, hal yang dikhawatirkan dalam kesehatan, orientasi sakit dan memutuskan peran sakit.
·         Kecemasan digambarkan sebagai persepsi individu tentang situasi yang penuh stress seperti  adanya bahaya atau ancaman.
·         Depresi ditunjukkan dengan adanya beberapa gejala tekanan yang ditunjukkan dari perilaku ibu, Role strain-role conflict (konflik peran) didefinisikan sebagai konflik dan kesulitan yang dirasakan oleh wanita dalam penyesuaiannya terhadap tugas peran ibu.
·         Gratification-satisfaction digambarkan sebagai kepuasan, kenikmatan, umpan balik dan kebanggaan yang diekspresikan oleh wanita dalam berinteraksi dengan bayinya dan dalam memenuhi tugas rutinnya sebagai seorang ibu.
·         Attachment adalah komponen dari peran orang tua dan identitas yang digambarkan sebagai proses dalam mempertahankan komitmen sikap dan emosi yang telah terbentuk.Infant temperament dikaitkan dengan apakah bayi sulit mengirimkan untuk membaca isyarat, arahan pada perasaan ketidakmampuan dan keputusasaan dari ibu.
·         Status kesehatan bayi (infant health status) adalah kesakitan yang disebabkan oleh permisahan ibu dan bayi, mempengaruhi proses kasih sayang (attachment).
·         Karaktersitik bayi (infant characterize) meliputi temperamen bayi, penampilan dan status kesehatan.
·         Isyarat-isyarat bayi (infant cues) adalah perilaku bayi yang menunjukkan respon terhadap ibunya.
·         Keluarga (family) didefinisikan sebagai sistem yang dinamis yang terdiri atas subsistem-individu (ibu, ayah, janin/bayi) dan dyad (ibu-ayah, ibu-janin/bayi, ayah-janin/bayi) yang bersama dalam satu sistem.
·         Fungsi keluarga (family functioning) adalah pandangan individu terhadap aktivitas dan hubungan antara keluarga dan sub sistem serta unit sosial yang tinggal dalam rumah. Ayah atau pasangan intim (father or intimate partner) berkontribusi pada proses pencapaian peran ibu yang pada pelaksanaannya tidak bisa digantikan oleh orang lain. Interaksi ayah membantu mengurangi tekanan dan memfasilitasi pencapaian peran ibu. Stress terbentuk dari persepsi positif atau negatif tentang hidup dan lingkungan.
·         Dukungan sosial (social support) adalah sejumlah bantuan yang diterima, puas dengan bantuan tersebut dan orang-orang disekitarnya selalu siap untuk membantu. Terdapat empat area dukungan sosial yang mencakup dukungan emosional, informasi, fisik dan penilaian.
·         Hubungan ibu-ayah (mother-father relationship) adalah persepsi tentang hubungan pasangan yang mencakup nilai, tujuan antara keduanya dan perjanjian. Kasih sayang ibu terhadap bayinya berkembang seiring dengan lapangan emosional dari hubungan orangtuanya.

E.     Paradigma Keperawatan Bedasarkan Model Konseptual Ramona T. Mercer
Keperawatan
Mercer (2004) mengemukakan bahwa keperawatan adalah profesi yang dinamis dengan tiga fokus utama yaitu promosi kesehatan, mencegah kesakitan dan menyediakan layanan keperawatan bagi yang memerlukan untuk mendapatkan kesehatan yang optimal serta penelitian untuk memperkaya dasar pengetahuan bagi pelayanan keperawatan. Pengkajian selanjutnya pada klien dan lingkungan, perawat mengidentifikasi tujuan klien, menyediakan layanan pada klien yang meliputi dukungan, pendidikan dan pelayanan keperawatan pada klien yang tidak mampu merawat dirinya sendiri.
Manusia
Mercer tidak mendefinisikan secara spesifik mengenai konsep manusia namun mengarah pada diri dan inti diri. Mercer memandang diri sebagai bagian dari peran yang dimainkan. Wanita sebagai individu dapat berperan menjadi orang tua jika telah melalui mother-infant dyad. Inti dari manusia tersusun dari konteks budaya dan dapat mendefinisikan dan membentuk situasi. Konsep kepercayaan diri dan harga diri sebagai manusia terpisah dari interaksi dengan bayinya dan ayah dari bayinya atau orang lain yang berarti saling mempengaruhi.

Kesehatan
Mercer mendefinisikan status kesehatan dari orang tua sebagai persepsi kesehatan mereka yang lalu, kesehatan saat ini, harapan tentang kesehatan, resiko terhadap penyakit, kekhawatirkan dan perhatian tentang kesehatan, orientasi pada penyakit dan penyembuhannya, status kesehatan bayi baru lahir dengan tingkat kehadiran penyakit dan status kesehatan bayi oleh orang tua pada kesehatan secara menyeluruh. Kesehatan dipandang sebagai keinginan yang ditunjukkan untuk bayi. Mercer mengemukakan bahwa stress suatu proses yang memerlukan perhatian penting selama perawatan persalinan dan proses kelahiran.

Lingkungan
Definisi lingkungan yang dikemukakan oleh Mercer diadaptasi dari definisi Bronfenbrenner’s tentang ekologi lingkungan dan berdasarkan teori awalnya. Mercer menjelaskan tentang perkembangan tidak dapat menjadi bagian dari lingkungan, terdapat akomodasi mutual antara perkembangan individu dan perubahan sifat dengan segera. Stress dan dukungan sosial dalam lingkungan mempengaruhi untuk mencapai peran maternal dan paternal serta perkembangan anak.

  
F.     Pencapaian Peran Ibu : Mercer’s Original Model
Maternal Role Attainmen yang dikemukakan oleh Mercer merupakan sekumpulan siklus mikrosistem, mesosistem dan makrosistem. Model ini dikembangkan oleh Mercer sejalan pengertian yang dikemukakan Bronfenbrenner’s, yaitu :
a.       Mikrosistem adalah lingkungan segera dimana peran pencapaian ibu terjadi. Komponen mikrosistem ini antara lain fungsi keluarga, hubungan ibu-ayah, dukungan sosial, status ekonomi, kepercayaan keluarga dan stressor bayi baru lahir yang dipandang sebagai individu yang melekat dalam sistem keluarga. Mercer (1990) mengungkapkan bahwa keluarga dipandang sebagai sistem semi tertutup yang memelihara batasan dan pengawasan yang lebih antar perubahan sengan sistem keluarga dan sistem lainnya.
b.      Mesosistem meliputi, mempengaruhi dan berinteraksi dengan individu di mikrosistem. Mesosistem mencakup perawatan sehari-hari, sekolah, tempat kerja, tempat ibadah dan lingkungan yang umum berada dalam masyarakat.
c.       Makrosistem adalah budaya pada lingkungan individu. Makrosistem terdiri atas sosial, politik. Lingkungan pelayanan kesehatan dan kebijakan sistem kesehatan yang berdampak pada pencapaian peran ibu.

Maternal Role Attainment adalah proses yang mengikuti 4 (empat) tahap penguasaan peran, yaitu :
1.        Antisipatori : tahapan antisipatori dimulai selama kehamilan mencakup data sosial, psikologi, penyesuaian selama hamil, harapan ibu terhadap peran, belajar untuk berperan, hubungan dengan janin dalam uterus dan mulai memainkan peran.
2.        Formal : tahapan ini dimuai dari kelahiran bayi yang mencakup proses pembelajaran dan pengambilan peran menjadi ibu. Peran perilaku menjadi petunjuk formal, harapan konseptual yang lain dalam sistem sosial ibu.
3.        Informal : merupakan tahap dimulainya perkembangan ibu dengan jalan atau cara khusus yang berhubungan dengan peran yang tidak terbawa dari sistem sosial. Wanita membuat peran barunya dalam keberadaan kehidupannya yang berdasarkan pengalaman masa lalu dan tujuan ke depan.
4.        Personal atau identitas peran yang terjadi adalah internalisasi wanita terhadap perannya. Pengalaman wanita yang dirasakan harmonis, percaya diri, kemampuan dalam menampilkan perannya dan pencapaian peran ibu.
Tahapan pencapaian peran ibu ini berkaitan dan sejalan dengan pertumbuhan dan perkembangan bayi baru lahir Respon perkembangan bayi sebagai respon terhadap perkembangan peran ibu adalah:
a.     Kontak mata dengan ibu saat ibu bicara, refleks  menggenggam
b.    Refleks tersenyum dan tenang dalam perawatan ibu
c.     Perilaku interaksi tang konsisten dengan ibu
d.    Becoming a Mother Menimbulkan respon dari ibu; meningkatkan aktifitas.


G.    Model Revisi pada tahun 2003, Mercer merevisi model maternal role attainment menjadi a becoming mother.
Pada model ini ditempatkan interaksi antara ibu, bayi dan ayah sebagai sentral interaksi yang tinggal dalam satu lingkungan (dapat dilihat dalam gambar di bawah)
Dalam model ini dijelaskan variabel lingkungan keluarga dan teman meliputi dukungan sosial, nilai dari keluarga, budaya, fungsi keluarga dan stressor. Lingkungan komunitas meliputi perawatan sehari-hari, tempat kerja, sekolah, rumah sakit, fasilitas rekreasi dan pusat kebudayaan. Lingkungan yang lebih besar dipengaruhi oleh hukum yang berhubungan dengan perempuan dan anak-anak, termasuk ilmu tentang bayi baru lahir, kesehatan reproduksi, budaya terapan dan program perawatan kesehatan nasional (Tomey, 2006)

H.    Asumsi Mayor terkait Paradigma keperawatan
·           Inti dari sebuah konsep peran diri yang stabil, diperoleh melalui proses sosialisasi yang berlangsung seumur hidup seorang ibu, mempengaruhi bagaimana seorang ibu mampu mengartikan dan mempersepsikan suatu peristiwa, persepsi ibu tentang respon bayi dan orang lain mengenai peran keibuannya, dengan kondisi lingkungannya yang ada, adalah sebuah kenyataan yang direspon ibu.
·           Selain sosialisasi ibu, tingkat perkembangan dan karakteristik kepribadian bawaan juga mempengaruhi respon perilaku ibu tersebut.
·           Peran mitra ibu, respon bayi, akan mempengaruhi kemampuan ibu dalam mencapai peran keibuannya melalui proses pertumbuhan dan perkembangan.
·           Bayi dianggap sebagai mitra aktif dalam peran ibu pada proses mengambil peran, mempengaruhi dan menjadi terpengaruh oleh berlakunya peran.
·           Ayah atau pasangan intim ibu memberikan kontribusi untuk pencapaian peran dengan cara yang tidak dapat diduplikasi oleh orang lain (pendukung lainnya).
Pengenalan diri ibu berkembang bersamaan dengan pemahaman dan kemampuan ibu dan masing-masing tergantung pada faktor yang lain

I.       Penerimaan dalam Keperawatan
  1. Penerimaan dalam Praktik keperawatan: konsep Maternal Role Attainment - Becoming A Mother ini penting diaplikasikan dalam melakukan pendekatan pada praktek keperawatan maternitas, baik terutama keperawatan meternitas di komunitas. Mengingat bentuk pendidikan, dukungan dan bimbingan yang dapat diberikan kepada ibu dan keluarga dapat berlangsung lama dan berkesinambungan, sehingga seorang perawat maternitas sebaiknya melanjutkan pendekatan ke ibu dan keluarga di lingkup komunitas. Walaupun tidak menutup kemungkinan dapat di aplikasikan dalam praktek diklinik maupun di rumah sakit, namun keterbatasan waktu dalam melayani ibu di tempat ini, akan mengurangi kelangsungan proses adaptasi ibu untuk mengadop pendidikan “peran menjadi  ibu” tersebut.
  2. Penerimaan dalam Pendidikan: Konsep Maternal Role Attainment - Becoming A Mother tersebut dapat diterima sebagai salah satu konsep yang dapat dikembangkan dalam dunia pendidikan. Situasi akademis akan menjadikan lingkungan yang kondusif untuk dilakukan kritisi terhadap konsep ini secara empiris. Sehingga muncul pengembangan konsep yang lebih lengkap dan berorientasi pada customer need, yaitu ibu dan keluarga.
  3. Penerimaan dalam penelitian: konsep Maternal Role Attainment - Becoming A Mother dapat dilakukan kajian dan analisis melalui kegiatan riset dan pengembangan, sehingga melalui kegiatan ini manfaat dan kefektifannya dapat dilihat secara nyata. Sehingga dengan penguatan konsep melalui kegiatan penelitian maka praktek keperawatan dikomunitas dapat terjaga kualitasnya. (Tomey, 2006)

J.      Kelemahan Teori
Teori Mercer sangat aplikatif jika ditujukan untuk mengkaji kondisi yang berkaitan dengan pencapaian peran namun teori ini belum aplikatif dalam menggali data yang berhubungan dengan kebutuhan dasar terutama pemenuhan kebutuhan fisik. Oleh karena itu penerapan konsep Mercer perlu dimodifikasi dengan teori lain untuk melengkapi kekurangannya.



PEMBAHASAN

           Pada awalnya model konseptual Mercer lebih lebih ditujukan pada pengkajian ibu post partum karena model ini berfokus pada proses pencapaian peran ibu dan bagaimana menjadi seorang ibu. Namun jika meninjau konsep model yang dikemukakan oleh Mercer ini bayi adalah bagian yang sangat penting dalam proses pencapaian peran tersebut, dimana interaksi bayi dengan ibu yang terjalin utuh dan sistematis akan mempererat kasih sayang antara keduanya.
Penerapan konsep model Mercer dalam praktek keperawatan maternitas dikenal sebagai bonding attachment. Bonding attachment adalah interaksi antara orang tua dengan bayinya yang dimulai sejak dalam kandungan, dilanjutkan saat proses persalinan serta dipertahankan selama dan setelah proses post partum. Pengertian bonding sendiri adalah dimulainya interaksi emosi, fisik dan sensoris antara orang tua dan bayinya segera setelah lahir ditampilkan melalui daya tarik satu arah oleh orang tua terhadap bayinya. Sedangkan attachment adalah ikatan perasaan kasih sayang antara orang tua dengan bayinya meliputi pencurahan perhatian serta adanya hubungan emosi, fisik yang kuat berupa hubungan timbal balik yang saling menguntungkan melalui sinyal antara pemberi asuhan utama dan bayi yang berkembang secara berangsur-angsur. (Matterson, 2001).
Pengkajian terhadap bonding dapat dilakukan dengan melakukan observasi terhadap perilaku orang tua dengan mengenali bayinya, memberi nama dan mengakui adanya bayi sebagai anggota keluarga. Attachment meliputi pengkajian verbal dan non verbal ibu dan keluarga saat berinteraksi dengan bayinya, meliputi respon orang tua saat bayi menangis, apakah orang tua menunda pekerjaan atau kebutuhan dan berjalan mendekat, menerima tanggung jawab mengasuh bayinya dan melaksanakan perawatan pada bayi, merubah panggilan orang tua dengan panggilan yang diharapkan anak. (Mercer, 1995). Perilaku orang tua yang menunjukkan adanya bonding attachment adalah adanya sentuhan fisik dengan menyusui, sentuhan kulit, adanya kontak mata saat menyusui dan saat bayi terbangun, berbicara serta memeriksa tubuh bayi. Peran ayah yang aktif dalam proses persalinan maupun merawat bayi akan menunjukkan keterikatan yang lebih kuat dari pada ayah yang tidak terlibat dalam proses persalinan dan perawatan bayi (Reeder, 1997). Hal-hal tersebut sejalan dengan bagaimana Mercer menggambarkan bagaimana pencapaian peran menjadi ibu.
Mercer menegaskan pada teorinya bahwa proses pencapaian peran ibu yang dilalui dengan empat fase akan selalu berhubungan dengan respon bayi. Pada fase anticipatory yang dimulai sejak kehamilan, bayi juga dilibatkan untuk berinteraksi, lalu fase kedua yang dimulai saat kelahiran bayi yang juga memerlukan peran perawat dalam melakukan pengkajian fisik secara umum, model Mercer ini juga mendukung dengan pengkajian yang lebih difokuskan pada psikososial. Pada fase ketiga informal, peran ibu dalam proses interaksi dengan bayinya menjadikan ibu lebih matang di dalam menjalankan perannya. Fase keempat personal, ibu telah menginternalisasi perannya sehingga ibu mulai merasa percaya diri,merasa mampu dalam menjalankan tugasnya.

             Model konseptual Mercer memandang bahwa sifat bayi berdampak pada identitas peran ibu yang meliputi : temperamen, kemampuan memberikan isyarat, penampilan, karakteristik umum, responsiveness dan kesehatan umum. Mercer juga mengembangkan teorinya pada bayi baru lahir yang lebih spesifik dengan mengkaji kontak mata antara bayi dengan ibunya sebagai isyarat pembicaraan, adanya refleks menggenggam, refleks tersenyum dan tingkah laku yang tenang sebagai respon terhadap perawatan yang dilakukan ibu. Konsistensi tingkah laku interaksi dengan ibu dan respon yang datang dari ibu akan meningkatkan pergerakan. Sejalan dengan asumsi Mercer ini, May (1990) membedakan perilaku bayi khususnya temperamen bayi kedalam 2 (dua) ketegori:
1. Tipe ”easy infant” dimana bayi menunjukkan fungsi tubuh yang teratur, perasaan yang positif dan dapat beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan lingkungan.
2. Tipe ”difficult infant” dimana bayi menunjukkan irama tubuh yang tidak beraturan serta berespon lambat terhadap rangsangan atau situasi yang baru.
Proses pencapaian identitas peran ibu ini menurut model konseptual Mercer dapat memakan waktu sebulan atau beberapa bulan (Mercer, 1995). Sedangkan masa bayi baru lahir atau neonatus berlangsung selama 40 hari bahkan di klinik bersalin atau rumah sakit pengaplikasian pada bayi baru kurang dari 24 jam. Perawatan bayi selanjutkan menjadi tanggung jawab perawat yang ada di komunitas dan perawat anak.
Meighan (2001), mengemukakan bahwa teori Mercer sangat relevan digunakan pada berbagai setting praktek keperawatan maternitas dan anak. Hal ini didasarkan pada hasil penelitiannya yang selalu dapat diaplikasikan dalam tatanan pelayanan keperawatan. Penerapan konsep Mercer ini lebih banyak terfokus pada kondisi psikologis dan fisik sedangkan pemenuhan kebutuhan dasar manusia tidak terkaji. Oleh karena itu agar dapat menggali data yang komprehensif konsep model Mercer ini harus dikombinasi dengan teori lain yang mencakup kebutuhan dasar manusia.
 Peran ayah yang terlibat dalam proses persalinan dan perawatan bayi akan meningkatkan pencapaian ikatan kasih sayang secara utuh. Selain itu kondisi ibu dan bayi yang sehat dan sangat diharapkan oleh ibu akan mempercepat pencapaian peran menjadi ibu. Hal ini sangat menguntungkan mengingat dampak pelaksanaan bonding attachment pada bayi adalah bayi akan merasa dihargai, diperhatikan, menumbuhkan sikap percaya, aman, berani bereksplorasi, bertambah pengertian, menumbuhkan sikap social dan merupakan fase awal terciptanya dasar kepribadian yang positif. (Klaus, 1990).
Selain itu, jika dalam yang penulis kemukakan tersebut terjadi sebaliknya, bahwa dalam pengkajian seorang ibu belum mampu mencapai perannya sebagai ibu ataupun calon ibu, seperti halnya belum mampu memberikan rasa empati, sensitif dan kasih sayangnya kepada bayi sejak dini maka perawat maternitaslah yang dapat memberikan peranan dalam membantu ibu mencapai peran tersebut, melalui pendidikan, dukungan dan bimbingan berkesinambungan pada ibu dan keluarga, mulai dari saat masih mengandung sampai dengan setelah melahirkan sampai sekitar usia 4 bulan setelah kelahiran bayi. Kategori peran tersebut termasuk instruksi untuk pengasuhan bayi, membangun kesadaran dan tanggap terhadap kemampuan interaktif bayi, mempromosikan intervensi untuk mempererat hubungan ibu-bayi, ibu / persiapan peran sosial, dan interaktif terapeutik perawat-klien hubungan. Terbukti dalam penelitian bahwa Interaktif terapeutik perawat-klien dan persiapan hubungan peran ibu / sosial memiliki dampak yang lebih besar pada variabel-variabel yang menunjukkan kemajuan dalam peran menjadi ibu dari ajaran formal. Bukti terbatas pada bagaimana menumbuhkan perasaan ibu tentang dirinya menjadi seorang ibu dan keterikatan pada bayinya (Mercer RT, dkk, 2006).
Teori Mercer sangat aplikatif jika ditujukan untuk mengkaji kondisi yang berkaitan dengan pencapaian peran namun teori ini belum aplikatif dalam menggali data yang berhubungan dengan kebutuhan dasar terutama pemenuhan kebutuhan fisik. Oleh karena itu penerapan konsep Mercer perlu dimodifikasi dengan teori lain untuk melengkapi kekurangannya.




DAFTAR PUSTAKA
Chin P.L.& Kramer. 1997. Theory and Nursing : A System Approach. Sint Louis: Mosby Company.

George J.B. 2000. Nursing Theories. Toronto : Appleton & Lange.

Hidayat A.A.A. 2004. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan, Edisi Pertama. Jakarta :Salemba Medika.

Ingela S. 1999. The experienceof social support in patients suffering from treatment efractory depression A pilot Study Archieves of psyciatric nurshing Philadelpia: Lippircot.

Marriner-Tomey & Alligood (2006). Nursing theorists and their works. 6th Ed.St.Louis:Mosby Elsevier, Inc

Mercer, Ramona T. 1995. Becoming a Mother: Research from Rubin to the Present. NY: Springer Publishers. (Chapter 1 includes a complete description of theory of maternal role attainment)

Mercer, T.R. and Walker, L.O. 2006. A review of nursing intervention to foster becoming a mother. AWHONN. JOGNN. 35(5).

Mercer's Theory of Maternal Role Attainment. In M.R. Alligood & A. 2006. Marriner-Tomey, Nursing Theory: Utilization and Application, 2nd edition.

Ramona T Mercer , Lorraine O Walker [My paper](2006). A review of nursing interventions to foster becoming a mother. JOGNN, 35, 568-582; 2006. DOI: 10.1111/J.1552-6909.2006.00080.x (c)

 Reed, P.G, Shearer, N.C., & Nicoll, L. H. (2004). Perspectives on nursing theory. 4th Ed.Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins.

Tomey, A.M., & Alligood, M.R. 1998. Nursing Theorists and their Work, 4th Edition. St.Louis: Mosby. (Chapter 27--Ramona T. Mercer: Maternal Role Attainment, pps 407-422) Meighan, M. (In Press) .

Tomey, M.A. 1994. Nursing Theorist and Their Work. St. Louis : Mosby Company


0 comments:

Post a Comment

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Facebook Themes