Wednesday, November 22, 2017

ANALISA GRAND TEORI DOROTHEA ELISABETH OREM (PART 2)




Image result for orem theorist


1.   Human being (manusia)
Orem memberikan pandangan tentang human being yaitu sebagai seorang individu, agen, pengguna beberapa symbol tertentu, organism, dan sebagai obyek. Sebagai seorang individu, manusia memiliki hak untuk dapat hidup berdampingan dengan manusia lain, mempunyai privasi, dan hak untuk berubah tanpa harus membahayakan dirinya sendiri maupun orang lain. Sebagai agen, individu dilihat sebagai seseorang yang dapat membawa perubahan kondisi yang sebelumnya belum pernah ada di lingkungan. Sebagai pengguna symbol, individu dilihat sebagai seseorang yang menggunakan symbol tertentu yang dapat menterjemahkan kepada orang lain tentang identitas dirinya untuk dapat menyampaikan ide, dan mengkomunikasikan ide serta informasi yang mereka punyai. Sebagai organism, individu dilihat sebagai suatu unit yang tumbuh dan berkembang yang mempunyai karakteristik biologis homo sapiens. Sebagai obyek, individu dilihat sebagai seseorang yang dapat menjadi sasaran dari kekuatan alam saat diri mereka tidak dapat mempertahankan diri dari kekuatan tersebut. Kemampuan individu untuk bertahan dari kekuatan alam dapat terjadi karena individu itu sendiri ataupun karena kondisi lingkungan (Parker, 2001).Bila dikaitkan dengan Teori Orem, maka klien adalah individu atau kelompok yang tidak mampu secara terus menerus mempertahankan self care untuk hidup dan sehat, pemulihan dari sakit/trauma atau coping dan efeknya.

2.   Lingkungan.
Orem melihat lingkungan dalam dua dimensi: yang pertama adalah lingkungan fisik, kimia, dan biologi; dan yang kedua adalah lingkungan sosialekonomi. Dimensi yang pertama melihat lingkungan lebih kepada cuaca, polutan, bakteri, hewan peliharaan, dan sebagainya. Dimensi yang kedua melihat lingkungan lebih kepada keluarga, komunitas, gender, usia, budaya, kebiasaan, dan sebagainya. Lingkungan berkaitan dengan self care adalah tatanan dimana klien tidak dapat memenuhi kebutuhan keperluan self care dan perawat termasuk di dalamnya tetapi tidak spesifik.


3.   Kesehatan
Orem mengartikan kesehatan sebagai suatu keadaan fisik, mental, dan social seorang individu, bukan hanya bebas dari penyakit dan ketidakmampuan.
Berkaitan dengan Teori Orem maka keadaan sehat merupakan kemampuan individu atau kelompok memenuhi tuntutan self care yang berperan untuk mempertahankan dan meningkatkan integritas struktural fungsi dan perkembangan.

4.   Keperawatan
Orem melihat keperawatan sebagai suatu seni bagaimana seorang perawat memberikan bantuan pada klien dengan ketidakmampuan. Keperawatan mencakup tindakan perawat yang ditujukan kepada individu atau kelompok dengan tujuan mempertahankan atau merubah kondisi mereka maupun lingkungannya.
Keperawatan adalah pelayanan yang dengan sengaja dipilih atau kegiatan yang dilakukan untuk membantu individu, keluarga dan kelompok masyarakat dalam mempertahankan seft care yang mencakup integrias struktural, fungsi dan perkembangan.

2.4. Usefulness
Perawatan diri terapeutik meliputi tindakan-tindakan perawat, pasien, dan orang lain yang mengatur kemampuan perawatan diri dan memenuhi kebutuhan perawatan diri. Perawat mengkaji kemampuan pasien untuk memenuhi kebutuhan perawatan diri mereka dan potensi hambatan untuk melakukan perawatan diri mereka. Perawat terlibat dalam memilih proses yang valid dan reliabel atau teknologi atau tindakan untuk memenuhi kebutuhan perawatan diri. Komponen perawatan diri terapeutik adalah kompensasi keseluruhan, kompensasi sebagian, dan suportif-edukatif. Berdasar Orem (1985) dan Orem dan Taylor (1986).
Menurut Orem (2001), perawatan merupakan fokus khusus pada manusia yang membedakan keperawatan dari pelayanan masyarakat lainnya. Dari sudut pandang ini, peran keperawatan dalam masyarakat untuk memampukan individu dalam mengembangkan dan melatih kemampuan perawatan diri mereka agar mereka dapat memenuhi kebutuhan perawatan yang berkualitas dan memadai pada diri mereka sendiri. Menurut teori ini, individu yang mempunyai kebutuhan perawatan diri melebihi kemampuan untuk memenuhi kebutuhan tersebut disebut defisit perawatan diri dan mengindikasikan bahwa orang tersebut membutuhkan keperawatan. Oleh karena itu, Orem menjelaskan mengapa keperawatan diperlukan.
Praktik keperawatan berbasis Orem telah dikembangkan dalam perawatan pasien berbagai usia dengan segala jenis kebutuhan perawatan diri penyimpangan kesehatan dan kebutuhan perkembangan (Parker, 2006). Misalnya untuk pasien remaja dengan penerima transplantasi dan Norris (1991, dalam Parker, 2006) menyatakan bahwa pelayanan keperawatan berdasar teori Orem signifikan dalam peningkatan kualitas hidup populasi remaja. Hass (1990, dalam Parker, 2006) juga menyatakan bahwa kegunaan Teori Defisit Perawatan Diri Orem sebagai basis praktik keperawatan yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan perawatan anak dengan masalah kesehatan kronis.


2.5  Testability

Penelitian yang berkaitan atau berasal dari teori Orem dapat diklasifikasikan menjadi 3 area berikut :
1)  Pengembangan instrument penelitian untuk menganalisis elemen konseptual dari teori.
2)  Penelitian yang menguji elemen teori dalam populasi spesifik.
3)  Pengembangan model baru atau middle range theory.
Penelitian spesifik tentang penggunaan teori dalam situasi klinis dibahas dalam bagian sebelumnya dalam penerimaan praktek. Banfield (1997) dan Taylor dan kolega (2000) meneliti dasar filosofikal dari teori Orem. Beberapa instrumen penelitian telah dikembangkan dan dikritik. Harris dan Frey (2000) meneliti pengukuran konsep terkait dengan praktek dependent dan care self care. SCDNT merupakan kerangka kerja konseptual untuk Exercise of Self Care Agency (ESCA) (Kearney & Fleischer, 1972), DSCAI (Denyes, 1980) dan Hanson dan Bickel’s Perception of Self Care Agency di tahun 1981 (Mc.Bride, 1991). Mc. Bride (1991) melakukan studi komparatif analisis terhadap 3 instrumen berikut untuk mengukur self care agency : (1) DSCAI (2) Kleiner & Fleischer ESCA, (3) Hanson dan Bickel’s Perception of Self Care Agency. Hasil penelitian mendukung multidimensi dari konsep Orem tentang self care agency. Mc. Bride (1987) juga menggarisbawahi bahwa penggunaan hanya 1 instrumen tidak secara adekuat merefleksikan multidimensi. Geden dan Taylor (1991, 1999) menguji validitas konstruksi dan empiris SCI dan menemukan bahwa validitas teoritikalnya kuat tapi merekomendasikan untuk pengujian validitas yang lebih jauh. Skala The Aprraisal of Self Care Agency (ASA) dikembangkan untuk mengukur konsep utama SCDNT Orem.
Berikut beberapa contoh penggunaan alat ukur tersebut. Moore (1995) menggunakan the Child and Adolescent Self Care Practice Questionairre, DSCAI dan ESCA saat dia mengukur praktek perawatan diri anak dan remaja. Mc. Caleb dan Edgil (1994) menggunakan DCSPI untuk mengukur konsep diri dan praktek perawatan diri pada remaja sehat. ESCA dan ASA digunakan untuk mengkaji faktor dasar dan kemampuan perawatan diri terkait kesehatan wanita hamil dan bayinya. SCI digunakan untuk menggambarkan sistem perawatan kolaboratif pada dewasa (Geden dan Taylor, 1999) dan kualitas hidup pasien kanker ovarium (Nicholson, 2002).
Berikut ini adalah penelitian lain yang menggunakan teori Orem:

2.6   Parsimony

1.    Kejelasan Teori
Istilah yang digunakan Orem didefinsikan secara cermat. Bahasa teori konsisten dengan bahasa yang digunakan pada aplikasi teori dan filosofi. Terminologi teori sebangun seluruhnya. Istilah self care memiliki makna yang berbeda pada berbagai disiplin; Orem telah mendefinisikan istilah dan merincikan struktur substantif dari konsep dengan cara yang unik, tapi tetap sebangun dengan interpretasi yang lain. Referensi telah dibuat untuk mengatasi kesulitan bahasa Orem; bagaimanapun kelemahan umum terletak pada kurang familiarnya pembaca dengan ilmu praktikal dan area ilmu yang langsung tindakan.

2.    Kesederhanaan Teori
Teori Orem diekspresikan dalam istilah dengan jumlah yang terbatas. Istilah ini didefinisikan dan digunakan dengan konsisten dalam mengekpresikan teori. Teori umum Orem, SCDNT terdiri atas 3 teori konstituen berikut : (1) self care, (2) self care deficit, (3) nursing system. The self care deficit theory of nursing merupakan sintesis pengetahuan tentang 8 entitas, yang termasuk selfcare (dan dependent care), self care agency (dan dependent care agency); therapeutic self care demands, self care deficit, nursing agency dan nursing system. Perkembangan teori menggunakan entitas ini adalah dengan hemat. Kedalaman perkembangan konsep memberikan kompleksitas teori yang diperlukan untuk menggambarkan dan memahami disiplin praktek manusia.

3.    Keumuman Teori
Orem (1995) memberi komentar pada keumuman teori atau keuniversal-an teori sebagai berikut :
Teori keperawatan self care deficit bukanlah sebuah penjelasan situasi konkrit praktek keperawatan secara individual, tapi lebih pada ekspresi kombinasi tunggal ciri-ciri konsep yang umum untuk semua instansi keperawatan. Sebagai teori yang umum, itu memberikan pelayanan pada perawat yang terlibat dalam praktek keperawatan, dalam pengembangan dan validasi pengetahuan keperawatan, dan dalam pengajaran dan mempelajari keperawatan.
Review terhadap penelitian dan literatur lain membuktikan terhadap generalitas teori.

4.    Ketepatan Empiris
Teori Orem telah digunakan untuk penelitian kualitatif dan kuantitatif. Entitas teoritikal didefinisikan dengan baik, namun instrumen belum dikembangkan untuk semua entitas. Ketepatan empiris tergantung pada definisi operasional yang disusun peneliti untuk populasi yang akan diteliti. Lebih jauh, nilai entitas teoritikal tidak konstan disemua populasi. Dennis dan Jesek-Hale (2003) mendemonstrasikan hal ini dalam karya mereka dalam teori self care deficit. A self care deficit adalah fungsi self care requsites dan faktor kodisioning dasar. Ini memerlukan pengembangan multipel instrumen untuk meneliti/mengukur therapeutic self care demands. Moore dan Pichler (2000) meneliti penelitian tentang faktor kondisioning dasar dan menyebutkan adanya kesulitan dalam menggali kesepakatan dalam definisi dan pengukuran, mengusulkan beberapa strategi pengukuran.
Metode yang paling cocok untuk menyelidiki teori ini dan semua teori keperawatan terus berkembang. Terdapat laporan metodologi hermeneutik, ethnographic, fenomenologikal, dan tradisional quantitatif yang dipakai untuk menguji komponen SCDNT atau menguji fenomena klinik dengan memakai komponen SCDNT. Kecantikan teori Orem ada pada skopenya, kompleksitas dan manfaat klinisnya; berguna untuk membangun hipotesa dan menambahkan pada batang tubuh pengetahuan yaitu keperawatan.

5.    Konsekuensi Yang Ditimbulkan
Kelemahan untuk teori Orem sangat sulit untuk ditemukan karena dilihat dari kejelasan teori, teori ini sangat jelas didefinisikan, dari kemudahan, teori Orem mudah untuk digambarkan dalam sebuah diagram dan diterapkan dalam system keperawatan. Untuk sifat keumuman teori, teori Orem tidak hanya ditujukan pada situasi tertentu tapi bisa diterapkan hamper di semua tatanan layanan kesehatan, pendidikan, dan penelitian. Teori ini telah diteliti baik secara kualitatif dan kuantitatif dan dapat diterapkan untuk disiplin yang lain (Alligood, 2006),  seperti yang diterapkan pada NHS direct.
Kelemahan dalam teori ini terletak pada beberapa hal, antara lain: focus Orem melihat manusia atau humanbeing sebagai manusia dewasa dan bukan anak-anak yang mempunyai tahap perkembangan yang berbeda dengan manusia dewasa. Kelemahan berikutnya adalah berbagai definisi yang ada sehingga jika belum memahami konsep Orem secara keseluruhan mungkin akan terjadi kebingungan, serta teori Orem lebih menekankan pada hal-hal yang bersifat fisik sehingga kebutuhan yang bersifat emosional belum banyak dijelaskan.

2.7  Value of Extending Nursing Science
Teori self-care deficit atau di negara barat sering disingkat sebagai SCDNT (Self-Care Deficit Nursing Theory) Orem telah mencapai tingkat penerimaan yang signifikan oleh komunitas keperawatan dibuktikan oleh banyaknya buku yang telah dicetak dan diterima masyarakat. Lebih dari 800 referensi dapat ditemukan melalui pencarian terkomputerisasi dengan variasi topic yang luas; dengan demikian berikut hanya sample dari literature. Dalam review penelitian menggunakan SCDNT atau komponennya, jumlah studi dan kualitas karyanya telah berkembang sejalan waktu (Taylor et all dalam IOS, 2010).
Teori SCDNT memiliki daya tarik yang besar terhadap perawat praktek, dibuktikan dengan literature dan panggilan telepon serta pesan email dan pertanyaan yang masuk ke halaman web SCDNT. Teori Orem telah diterjemahkan ke Bahasa Italia, Prancis, Spanyol, Belanda dan Jepang; ada juga terjemahan beberapa karya beliau dalam Bahasa Jerman, Thailand dan Norwegia. Teori Orem dipakai di seluruh dunia. Perawat praktek di Inggris Raya, Taiwan, China, Hongkong, Thailand, Jepang, Korea, Kanada, Australia, Selandia Baru, Afrika Selatan, Israel, Pakistan, Belgia, Belanda, Finlandia, Swedia, Swiss, Slovenia, Brazil, Bolivia, Colombia, Uruguay, dan Meksiko melaporkan penggunaan Teori Orem. Kongres Internasional teori self-care yang ke-8 di Ulm, Jerman tahun 2004 menampilkan presenter dari Iran, USA, Afrika Selatan, Jerman, Norwegia, Thailand, Jepang, Polandia, Republik Czech dan lainnya Penelitian yang berkaitan atau berasal dari teori Orem dapat diklasifikasikan menjadi 3 area berikut :
1.    Pengembangan instrument penelitian untuk menganalisis elemen konseptual dari teori.
2.    Penelitian yang menguji elemen teori dalam populasi spesifik.
3.    Pengembangan model baru atau middle range theory.
Penelitian spesifik tentang penggunaan teori dalam situasi klinis dibahas dalam bagian sebelumnya dalam penerimaan praktek. Banfield (1997) dan Taylor dan kolega (2000) meneliti dasar filosofikal dari teori Orem. Beberapa instrumen penelitian telah dikembangkan dan dikritik. Harris dan Frey (2000) meneliti pengukuran konsep terkait dengan praktek dependent dan care self care. SCDNT merupakan kerangka kerja konseptual untuk Exercise of Self Care Agency (ESCA) (Kearney & Fleischer, 1972), DSCAI (Denyes, 1980) dan Hanson dan Bickel’s Perception of Self Care Agency di tahun 1981 (Mc.Bride, 1991). Mc. Bride (1991) melakukan studi komparatif analisis terhadap 3 instrumen berikut untuk mengukur self care agency : (1) DSCAI (2) Kleiner & Fleischer ESCA, (3) Hanson dan Bickel’s Perception of Self Care Agency. Hasil penelitian mendukung multidimensi dari konsep Orem tentang self care agency. Mc. Bride (1987) juga menggarisbawahi bahwa penggunaan hanya 1 instrumen tidak secara adekuat merefleksikan multidimensi. Geden dan Taylor (1991, 1999) menguji validitas konstruksi dan empiris SCI dan menemukan bahwa validitas teoritikalnya kuat tapi merekomendasikan untuk pengujian validitas yang lebih jauh. Skala The Aprraisal of Self Care Agency (ASA) dikembangkan untuk mengukur konsep utama SCDNT Orem (IOS, 2010).
Berikut beberapa contoh penggunaan alat ukur tersebut. Moore (1995) menggunakan the Child and Adolescent Self Care Practice Questionairre, DSCAI dan ESCA saat dia mengukur praktek perawatan diri anak dan remaja. Mc. Caleb dan Edgil (1994) menggunakan DCSPI untuk mengukur konsep diri dan praktek perawatan diri pada remaja sehat. ESCA dan ASA digunakan untuk mengkaji faktor dasar dan kemampuan perawatan diri terkait kesehatan wanita hamil dan bayinya. SCI digunakan untuk menggambarkan sistem perawatan kolaboratif pada dewasa (Geden dan Taylor, 1999) dan kualitas hidup pasien kanker ovarium (Nicholson, 2002).
Inggris bahkan telah menerapkannya pada National Health Service Direct yaitu pelayanan kesehatan secara online. Pada website NHS telah diberikan advis, leaflet, bahkan pilihan-pilihan lain yang membantu seorang klien untuk mengenali kebutuhannya akan kesehatan dan mencari tahu tentang kesehatan dirinya sendiri yang merupakan bagian dari self-care agency (NHS, 2010). International Orem Society for Nursing Science and Scholarship (IOS) didirikan di Missouri USA pada tahun 1991 yang bertujuan untuk mengembangkan dan mendistribusikan teori SCDNT ke seluruh dunia. Lembaga ini juga mengadakan kongres tahunan di Bangkok, Thailand yang berisi presentasi ilmiah tentang penerapan teori tersebut di berbagai tatanan (IOS, 2010).

a.      Penerimaan Praktik
Keperawatan adalah sebuah disiplin praktek, dengan demikian, banyak pertanyaan penelitian terkait dengan pertanyaan praktek. Terdapat peningkatan jumlah studi kasus di literature, tetapi yang dibutuhkan lebih banyak lagi (Cheung, 2002; Fialho, Pagliuca, & Soares 2002; Garcia Velazquez, 2002; Silva, 2001). Dokumentasi pertama penggunaan Teori Orem sebagai dasar untuk kerangka praktek ditemukan dalam gambaran perawat manajer kllinik di Rumah Sakit John Hopkins tahun 1973 (Allison, 1973; Backsheider, 1974). Sejak saat itu, terdapat gambaran penggunaan Teori Orem dalam berbagai populasi klinik dan kelompok usia. Literatur juga memasukkan penggunaan SCDNT dalam beberapa populasi yang secara ethnic dan budaya berbeda. Sebagai contoh, Villarruel & Denyes (1997) meneliti pengalaman nyeri pada budaya Meksiko-Amerika, dan Wang (1997) meneliti pada wanita di Thailand. Rekonstruksi satu dari studi awal yang memfokuskan pada kemampuan self-care dan keperawatan yang diperlukan untuk manajemen diabetes mellitus dipublikasi baru-baru ini (Allison, 2003). Situasi klinis atau masalah kesehatan yang telah diteliti dengan menggunakan SCDNT atau komponen SCDNT termasuk semua kelompok usia, gender spesifik, keluarga, isu onkologi, tunawisma, konsep psikiatri, isu kehamilan, promosi kesehatan, perawatan primer dan konsep terkait penyakit spesifik.
SCDNT telah digunakan dalam berbagai variasi seting (Allison, 1973; Taylor, 1989; Taylor & McLaughlin, 1991). Bekel ((1998) menggambarkan penggunaan teori dalam praktek di Jerman. Vancouver Health Department telah melakukan penelitian mayor dalam merancang perawatan dasar berbasis populasi komunitas menggunakan konsep Orem (Duncan & Murphy, 1988). Newark Beth Israel adalah rumah sakit perawatan akut yang pertama dimana para praktisinya merancang rujukan perawatan dan sistem dokumentasi dari Teori Orem (NLN Editorial Review Board News, 1987). Beberapa perawatan kesehatan okupasi mendasarkan prakteknya pada SCDNT. Masih banyak bahaya kesehatan dan faktor resiko terkait pekerjaan yang harus diwaspadai perawat. Kemampuan untuk mengidentifikasi masalah kesehatan, menginterpretasikan penemuan dan menggambarkan kesimpulan konsep adalah hal-hal kritis terkait dalam keperawatan okupasi (Komulainen, 1991). Binghamton General Hospital menggunakan teori Orem sebagai bagian dari proses orientasi perawat baru lulus. Untuk mereka, pengalaman kerja pertama kali sering adalah yang tersulit. Terjadi beberapa konflik dengan pembelajaran di sekolah dan nilai-nilai kerja. Program pendidikan berbasis SCDNT membantu perawat ini untuk menggabungkan pembelajaran di sekolah dengan pekerjaan perawatan yang dilaksanakan setelah lulus (Feldsine, 1982). 
Teori Orem telah digunakan untuk mendefinisikan dan menggambarkan berbagai peran perawat dalam multipel seting. Peran perawat klinis spesialis, peran manajer kasus, peran praktek tingkat lanjut dan peran perawat primer didokumentasikan sebagai peran yang memiliki penggalian makna melalui aplikasi teori. Peran administratif dan pentingnya SCDNT dalam merancang sistem perawatan juga dideskripsikan. Allison dan Repening (1999) menggambarkan baik proses teori terntegrasi pada praktek dan contoh produknya, termasuk pengkajian dan rencana perawatan. Evers (2000) mengeksplorasi kulitas asuransi di klinis keperawatan. Terdapat beberapa laporan mengenai penggunaan SCDNT Orem dalam pengembangan pendekatan pengukuran klinis. Karya mayor pertama yang dikerjakan pada area ini diteliti oleh Horn dan Swain (1978). Mereka mengembangkan kriteria tindakan perawatan yang berfokus pada universal self-care requisites dan health deviation self care requisites. Karya ini masih relevan dan berguna. Kemudian, beberapa instrumen klinik telah dikembangkan. Moore dan Gaffney (1989) mengembangkan kuesioner dependent care agen untuk mengukur aktivitas perawatan yang dilakukan oleh ibu-ibu untuk anak mereka. Graff, Thomas, Hollingsworth, Cohen dan Rubin (1992) mengembangkan form pengkajian diri post operatif menggunakan konsep Orem bahwa perawat membantu pasien dalam perawatan diri. Riley (1996) mengembangkan skala tindakan perawatan diri untuk pasien penyakit paru obstruksi menahum (PPOM). Denyes self care agency instrument (DSCAI) dan Denyes Self Care Practice Instrument (DSCPI) juga berguna dalam praktek klinis (Denyes, 1980). Instrumen telah juga dikembangkan untuk meneliti pasien psikiatri dan hambatan pemberi layanan (Pipatananond & Hanucharurnkul, 2003), osteoporosis (Ailinger, Lasus dan Braun, 2003), inventory perawatan diri pasien gagal jantung (Ahrens, 2001) dan perawatan diri wanita (Weber, 2000).
Kebanyakan literatur yang telah dipublikasikan terbatas pada teori Orem tentang perawatan diri dan defisit perawatan diri atau komponen lain dari teori tersebut sebagai cara untuk menjelaskan praktek. Orem menggarisbawahi bahwa penggunaan yang sesuai dari SCDNT mengaitkan ketiga teori yaitu perawatan diri, defisit perawatan diri dan sistem keperawatan. Sistem keperawatan suportive-edukatif telah didokumentasikan efektif pada wanita hamil, pasien dengan gagal jantung lanjut, dan anak dengan kanker (Betz, 2000; Hart dan Foster, 1998; Jaarsma, Halfens, Senten, Saad dan Dracup, 1998; Rieg, 2000). Wholly compensatory nursing care digambarkan oleh Evers berkaitan dengan intake makanan per enteral. Teori sistem keperawatan dapat dilihat dari literatur, bagaimanapun, itu tidak digunakan secara eksplisit, mungkin karena kompleksitas dari praktek. Orem (2001) menegaskan bahwa ”keperawatan yang diteliti dari perspektif ilmu praktis manusia adalah sangat kompleks” tapi bukan sebagai alasan untuk bertolak dari visi keseluruhan dari ilmu keperawatan” .

b.  Penerimaan Pendidikan
Teori ini pertama kali dikenal tahun 1950, lalu diformalkan dan pertama kali dipublikasikan tahun 1972 untuk tujuan ”meletakkan kerangka pengetahuan keperawatan dan mengarahkan domain pengetahuan keperawatan”(Taylor, 1998). Orem memulai berpikir tentang perlunya sebuah struktur pengetahuan spesifik keperawatan saat menjadi direktur sekolah Providence hospital di Detroit. Orem menulis bab keperawatan untuk laporan pelayanan keperawatan untuk Devision of Hospital and Institutional Services of the Indiana State Board of Health (Orem, 1956). Orem kembali ke Washington D.C, dan menjadi pegawai Kantor Pendidikan, seksi vokasional dari divisi teknis, yang memiliki proyek untuk mengupgrade pelatihan perawat praktek. Saat itu, Orem memulai kerja formal dalam menyusun teorinya. Orem menyimpulkan bahwa pertanyaan berikut perlu jawaban : mengapa orang butuh keperawatan? Beberapa elemen SCDNT tampak dan dilaporkan dalam Guides for Developing Curriculum for the Education of Practical Nurses (Orem, 1959).
Setelah publikasi Guides for Developing Curriculum for the Educational of Practical Nurses, Orem mulai menyusun buku, Foundation on Nursing and Its Practice (Orem, 1967), yang dipublikasikan secara privat dan digunakan di Morris Harvey College (sekarang menjadi University of Charleston). Seksi pada pendidikan ditemukan pada setiap publikasi buku Orem berikutnya.

Beberapa laporan di literature menggambarkan penggunaan SCDNT sebagai basis untuk kurikulum (Berbiglia & Saenz, 2000; Hartweg, 1995, 2000; Raithel & Meyer, 2000). Setidaknya 45 sekolah keperawatan telah memakai SCDNT sebagai basis kurikulum mereka (data dari International Orem Society). Taylor (1985a, 1985b) menggambarkan penggunaan teori dalam pendidikan keperawatan preservice dan dalam pengajaran. The Sinclair School of Nursing, University of Missouri di Kolombia telah menggunakan SCDNT sebagai kerangka kurikulum dan pengajaran sejak 1978. Teori digunakan pada seluruh level kurikulum dan pendidikan berkelanjutan. Oakland University, College of St. Benedict, Oklahoma City University dan Anderson College adalah empat (4) sekolah yang design kurikulumnya dengan SCDNT. Hartweg (2000) menggambarkan pengalaman 20 tahun dengan teori di Ilinois Wesleyan University, termasuk basis kurikulum dan perubahan yang telah dilakukan. Illinois Wesleyan University menemukan SCDNT adalah kerangka yang kuat dan efektif dalam merancang kurikulum.

0 comments:

Post a Comment

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Facebook Themes