BAB II
TINJAUAN
PUSTAKA
B.
Asumsi yang
Mendasari Model Konseptual
Maternal Role
Attainment-Becoming A Mother adalah model konseptual keperawatan yang
dikemukakan oleh Ramona T. Mercer. Model ini tercipta setelah Mercer melakukan
berbagai riset yang berkenaan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi parental attachment pada ibu post partum
dan salah satu faktor yang mempengaruhi pencapaian peran ibu tersebut adalah
emosional bayi baru lahir. Mercer mengidentifikasi bahwa komponen emosional
bayi yang mempengaruhi peran ibu tersebut adalah temperamen bayi, kemampuan
memberikan isyarat, penampilan, karakteristik umum, responsiveness dan kesehatan umum.
Asumsi Mercer berkaitan dengan
pengembangan model maternal role
attainment, di antaranya adalah bayi baru lahir
diyakini sebagai partner yang aktif dalam proses pencapaian peran ibu,
mempengaruhi dan dipengaruhi oleh peran ibu serta peran pasangan dan bayinya
akan merefleksikan kompetensi ibu dalam menjalankan perannya sehingga dapat
tumbush dan bekembang.
Perkembangan identitas peran ibu sangat
terpengaruh oleh kondisi psikologis dan perilaku ibu dan bayi. Pada bayi,
respon perkembangan yang berpengaruh terhadap interaksi dengan perkembangan
identitas peran ibu antara lain adanya kontak mata sebagai isyarat komunikasi,
refleks menggenggam, refleks tersenyum dan tingkah laku yang tenang sebagai
respon terhadap perawatan ibu, konsistensi tingkah laku interaksi dengan ibu
serta respon ibu terhadap bayinya dapat meningkatkan pergerakan bayi. Dengan
demikian kondisi bayi baru lahir sangat berpengaruh terhadap pencapaian dan
pengembangan peran ibu sehingga perawat bayi baru lahir adalah komponen penting
dalam penerapan model konseptual yang dikemukakan oleh Mercer.
C.
Sumber Teori
Model pencapaian peran maternal yang dikemukakan oleh
Mercer dengan menggunakan konsep Bronfenbrenner’s (1979) memperlihatkan
bagaimana lingkungan berpengaruh terhadap pencapaian peran ibu (dapat dilihat gambar di bawah)
D
. Definisi dan Konsep Utama (Mayor)
. Definisi dan Konsep Utama (Mayor)
Mercer menggunakan konsep-konsep utama dalam
mengembangkan model konseptualnya. Konsep-konsep tersebut adalah:
·
Pencapaian peran ibu (maternal
role attainment) adalah suatu proses pengembangan dan interaksional dimana
setiap saat ketika ibu menyentuh bayinya akan menciptakan kemampuan mengasuh
dan merawat termasuk membentuk peran dan menunjukkan kepuasan dan kesenangan
menikmati perannya tersebut.
·
Maternal
identity menunjukkan internalisasi diri dari ibu.
Persepsi terhadap kelahiran bayi adalah persepsi setiap wanita dalam menunjukkan persepsi pengalamannya selama melahirkan bayinya.
Persepsi terhadap kelahiran bayi adalah persepsi setiap wanita dalam menunjukkan persepsi pengalamannya selama melahirkan bayinya.
·
Self esteem digambarkan
sebagai persepsi individu dalam menggambarkan dirinya sendiri.
·
Konsep diri adalah seluruh persepsi individu terhadap
kepuasan diri, penerimaan diri, harga diri dan kesesuaian antara diri dan ideal
dirinya.
·
Fleksibilitas dikemukakan untuk menunjukkan bahwa peran
tidaklah kaku. Fleksibilitas perilaku pengasuhan anak meningkat seiring dengan
meningkatnya perkembangan. Ibu yang lebih tua berpotensi untuk mengalami
kekakuan pada bayinya dan untuk menyesuaikan pada setiap situasi. Childrearing
attitude adalah perilaku ibu atau kepercayaan mengenai pengasuhan anak.
·
Status kesehatan didefinisikan sebagai persepsi orang tua
terhadap prioritas kesehatannya, pandangan terhadap kesehatan, kesehatan saat
ini, resistensi atau kemungkinan untuk sakit, hal yang dikhawatirkan dalam
kesehatan, orientasi sakit dan memutuskan peran sakit.
·
Kecemasan digambarkan sebagai persepsi individu tentang
situasi yang penuh stress seperti adanya
bahaya atau ancaman.
·
Depresi ditunjukkan dengan adanya beberapa gejala tekanan
yang ditunjukkan dari perilaku ibu, Role
strain-role conflict (konflik peran) didefinisikan sebagai konflik dan
kesulitan yang dirasakan oleh wanita dalam penyesuaiannya terhadap tugas peran
ibu.
·
Gratification-satisfaction digambarkan
sebagai kepuasan, kenikmatan, umpan balik dan kebanggaan yang diekspresikan
oleh wanita dalam berinteraksi dengan bayinya dan dalam memenuhi tugas rutinnya
sebagai seorang ibu.
·
Attachment adalah komponen dari peran orang tua dan
identitas yang digambarkan sebagai proses dalam mempertahankan komitmen sikap
dan emosi yang telah terbentuk.Infant temperament dikaitkan dengan apakah bayi
sulit mengirimkan untuk membaca isyarat, arahan pada perasaan ketidakmampuan
dan keputusasaan dari ibu.
·
Status kesehatan bayi (infant health status) adalah kesakitan yang disebabkan oleh
permisahan ibu dan bayi, mempengaruhi proses kasih sayang (attachment).
·
Karaktersitik bayi (infant
characterize) meliputi temperamen bayi, penampilan dan status kesehatan.
·
Isyarat-isyarat bayi (infant
cues) adalah perilaku bayi yang menunjukkan respon terhadap ibunya.
·
Keluarga (family)
didefinisikan sebagai sistem yang dinamis yang terdiri atas subsistem-individu
(ibu, ayah, janin/bayi) dan dyad (ibu-ayah, ibu-janin/bayi, ayah-janin/bayi)
yang bersama dalam satu sistem.
·
Fungsi keluarga (family
functioning) adalah pandangan individu terhadap aktivitas dan hubungan
antara keluarga dan sub sistem serta unit sosial yang tinggal dalam rumah. Ayah atau pasangan intim (father or intimate partner) berkontribusi
pada proses pencapaian peran ibu yang pada pelaksanaannya tidak bisa digantikan
oleh orang lain. Interaksi ayah membantu mengurangi tekanan dan memfasilitasi
pencapaian peran ibu. Stress terbentuk dari persepsi positif atau negatif
tentang hidup dan lingkungan.
·
Dukungan sosial (social
support) adalah sejumlah bantuan yang diterima, puas dengan bantuan
tersebut dan orang-orang disekitarnya selalu siap untuk membantu. Terdapat
empat area dukungan sosial yang mencakup dukungan emosional, informasi, fisik
dan penilaian.
·
Hubungan ibu-ayah (mother-father
relationship) adalah persepsi tentang hubungan pasangan yang mencakup
nilai, tujuan antara keduanya dan perjanjian. Kasih sayang ibu terhadap bayinya
berkembang seiring dengan lapangan emosional dari hubungan orangtuanya.
E.
Paradigma
Keperawatan Bedasarkan Model Konseptual Ramona T. Mercer
Keperawatan
Mercer (2004) mengemukakan bahwa
keperawatan adalah profesi yang dinamis dengan tiga fokus utama yaitu promosi
kesehatan, mencegah kesakitan dan menyediakan layanan keperawatan bagi yang
memerlukan untuk mendapatkan kesehatan yang optimal serta penelitian untuk
memperkaya dasar pengetahuan bagi pelayanan keperawatan. Pengkajian selanjutnya
pada klien dan lingkungan, perawat mengidentifikasi tujuan klien, menyediakan
layanan pada klien yang meliputi dukungan, pendidikan dan pelayanan keperawatan
pada klien yang tidak mampu merawat dirinya sendiri.
Manusia
Mercer tidak mendefinisikan secara
spesifik mengenai konsep manusia namun mengarah pada diri dan inti diri. Mercer
memandang diri sebagai bagian dari peran yang dimainkan. Wanita sebagai
individu dapat berperan menjadi orang tua jika telah melalui mother-infant
dyad. Inti dari manusia tersusun dari konteks budaya dan dapat mendefinisikan
dan membentuk situasi. Konsep kepercayaan diri dan harga diri sebagai manusia
terpisah dari interaksi dengan bayinya dan ayah dari bayinya atau orang lain
yang berarti saling mempengaruhi.
Kesehatan
Mercer mendefinisikan status kesehatan
dari orang tua sebagai persepsi kesehatan mereka yang lalu, kesehatan saat ini,
harapan tentang kesehatan, resiko terhadap penyakit, kekhawatirkan dan
perhatian tentang kesehatan, orientasi pada penyakit dan penyembuhannya, status
kesehatan bayi baru lahir dengan tingkat kehadiran penyakit dan status
kesehatan bayi oleh orang tua pada kesehatan secara menyeluruh. Kesehatan
dipandang sebagai keinginan yang ditunjukkan untuk bayi. Mercer mengemukakan
bahwa stress suatu proses yang memerlukan perhatian penting selama perawatan
persalinan dan proses kelahiran.
Lingkungan
Definisi lingkungan yang dikemukakan
oleh Mercer diadaptasi dari definisi Bronfenbrenner’s
tentang ekologi lingkungan dan berdasarkan teori awalnya. Mercer menjelaskan
tentang perkembangan tidak dapat menjadi bagian dari lingkungan, terdapat
akomodasi mutual antara perkembangan individu dan perubahan sifat dengan
segera. Stress dan dukungan sosial dalam lingkungan mempengaruhi untuk mencapai
peran maternal dan paternal serta perkembangan anak.
Baca Juga: APLIKASI TEORY BETTY NEUMAN
F.
Pencapaian
Peran Ibu : Mercer’s Original Model
Maternal Role
Attainmen yang dikemukakan oleh Mercer merupakan sekumpulan siklus mikrosistem,
mesosistem dan makrosistem. Model ini dikembangkan oleh Mercer sejalan
pengertian yang dikemukakan Bronfenbrenner’s,
yaitu :
a.
Mikrosistem
adalah lingkungan segera dimana peran pencapaian ibu terjadi. Komponen
mikrosistem ini antara lain fungsi keluarga, hubungan ibu-ayah, dukungan
sosial, status ekonomi, kepercayaan keluarga dan stressor bayi baru lahir yang
dipandang sebagai individu yang melekat dalam sistem keluarga. Mercer (1990)
mengungkapkan bahwa keluarga dipandang sebagai sistem semi tertutup yang
memelihara batasan dan pengawasan yang lebih antar perubahan sengan sistem
keluarga dan sistem lainnya.
b.
Mesosistem
meliputi, mempengaruhi dan berinteraksi dengan individu di mikrosistem. Mesosistem
mencakup perawatan sehari-hari, sekolah, tempat kerja, tempat ibadah dan
lingkungan yang umum berada dalam masyarakat.
c.
Makrosistem
adalah budaya pada lingkungan individu. Makrosistem terdiri atas sosial, politik.
Lingkungan pelayanan kesehatan dan kebijakan sistem kesehatan yang berdampak
pada pencapaian peran ibu.
Maternal Role Attainment adalah proses
yang mengikuti 4 (empat) tahap penguasaan peran, yaitu :
1.
Antisipatori : tahapan antisipatori dimulai selama kehamilan
mencakup data sosial, psikologi, penyesuaian selama hamil, harapan ibu terhadap
peran, belajar untuk berperan, hubungan dengan janin dalam uterus dan mulai
memainkan peran.
2.
Formal : tahapan ini dimuai dari kelahiran
bayi yang mencakup proses pembelajaran dan pengambilan peran menjadi ibu. Peran
perilaku menjadi petunjuk formal, harapan konseptual yang lain dalam sistem
sosial ibu.
3.
Informal : merupakan tahap dimulainya
perkembangan ibu dengan jalan atau cara khusus yang berhubungan dengan peran yang
tidak terbawa dari sistem sosial. Wanita membuat peran barunya dalam keberadaan
kehidupannya yang berdasarkan pengalaman masa lalu dan tujuan ke depan.
4.
Personal atau identitas peran yang terjadi adalah
internalisasi wanita terhadap perannya. Pengalaman wanita yang dirasakan
harmonis, percaya diri, kemampuan dalam menampilkan perannya dan pencapaian
peran ibu.
Tahapan pencapaian peran ibu ini berkaitan dan sejalan
dengan pertumbuhan dan perkembangan bayi baru lahir Respon perkembangan bayi
sebagai respon terhadap perkembangan peran ibu adalah:
a.
Kontak mata dengan ibu saat ibu bicara, refleks menggenggam
b.
Refleks tersenyum dan tenang dalam perawatan ibu
c.
Perilaku interaksi tang konsisten dengan ibu
d.
Becoming a
Mother Menimbulkan respon dari ibu; meningkatkan aktifitas.
G. Model Revisi pada tahun 2003, Mercer merevisi model
maternal role attainment menjadi a becoming mother.
Pada model ini ditempatkan interaksi antara ibu, bayi dan
ayah sebagai sentral interaksi yang tinggal dalam satu lingkungan (dapat dilihat dalam gambar di
bawah)
Dalam model ini dijelaskan variabel lingkungan keluarga
dan teman meliputi dukungan sosial, nilai dari keluarga, budaya, fungsi
keluarga dan stressor. Lingkungan komunitas meliputi perawatan sehari-hari,
tempat kerja, sekolah, rumah sakit, fasilitas rekreasi dan pusat kebudayaan.
Lingkungan yang lebih besar dipengaruhi oleh hukum yang berhubungan dengan
perempuan dan anak-anak, termasuk ilmu tentang bayi baru lahir, kesehatan
reproduksi, budaya terapan dan program perawatan kesehatan nasional (Tomey, 2006)
H.
Asumsi Mayor terkait Paradigma
keperawatan
·
Inti dari sebuah konsep
peran diri yang stabil, diperoleh melalui proses sosialisasi yang berlangsung
seumur hidup seorang ibu, mempengaruhi bagaimana seorang ibu mampu mengartikan
dan mempersepsikan suatu peristiwa, persepsi ibu tentang respon bayi dan orang
lain mengenai peran keibuannya, dengan
kondisi lingkungannya yang ada, adalah sebuah kenyataan yang direspon ibu.
·
Selain sosialisasi ibu,
tingkat perkembangan dan karakteristik kepribadian bawaan juga mempengaruhi
respon perilaku ibu tersebut.
·
Peran mitra ibu, respon bayi, akan mempengaruhi
kemampuan ibu dalam mencapai peran keibuannya melalui proses pertumbuhan dan
perkembangan.
·
Bayi dianggap
sebagai mitra aktif dalam peran ibu pada proses mengambil peran,
mempengaruhi dan menjadi terpengaruh oleh berlakunya
peran.
·
Ayah atau pasangan intim ibu
memberikan kontribusi untuk pencapaian peran dengan cara yang tidak dapat
diduplikasi oleh orang lain (pendukung lainnya).
Pengenalan diri ibu berkembang bersamaan dengan pemahaman dan kemampuan ibu dan masing-masing tergantung pada faktor yang lain
Pengenalan diri ibu berkembang bersamaan dengan pemahaman dan kemampuan ibu dan masing-masing tergantung pada faktor yang lain
I.
Penerimaan dalam Keperawatan
- Penerimaan dalam Praktik
keperawatan: konsep Maternal
Role Attainment - Becoming A Mother ini penting diaplikasikan dalam
melakukan pendekatan pada praktek keperawatan maternitas, baik terutama
keperawatan meternitas di komunitas. Mengingat bentuk pendidikan, dukungan
dan bimbingan yang dapat diberikan kepada ibu dan keluarga dapat
berlangsung lama dan berkesinambungan, sehingga seorang perawat maternitas
sebaiknya melanjutkan pendekatan ke ibu dan keluarga di lingkup komunitas.
Walaupun tidak menutup kemungkinan dapat di aplikasikan dalam praktek
diklinik maupun di rumah sakit, namun keterbatasan waktu dalam melayani ibu
di tempat ini, akan mengurangi kelangsungan proses adaptasi ibu untuk
mengadop pendidikan “peran menjadi
ibu” tersebut.
- Penerimaan dalam Pendidikan:
Konsep Maternal Role Attainment - Becoming A Mother tersebut
dapat diterima sebagai salah satu konsep yang dapat dikembangkan dalam
dunia pendidikan. Situasi akademis akan menjadikan lingkungan yang
kondusif untuk dilakukan kritisi terhadap konsep
ini secara empiris. Sehingga muncul pengembangan konsep yang lebih lengkap
dan berorientasi pada customer need, yaitu ibu dan keluarga.
- Penerimaan dalam penelitian:
konsep Maternal
Role Attainment - Becoming A Mother
dapat dilakukan kajian dan analisis melalui kegiatan riset dan
pengembangan, sehingga melalui kegiatan ini manfaat dan kefektifannya
dapat dilihat secara nyata. Sehingga dengan penguatan konsep melalui
kegiatan penelitian maka praktek keperawatan dikomunitas dapat terjaga
kualitasnya. (Tomey,
2006)
J.
Kelemahan Teori
Teori Mercer sangat aplikatif jika
ditujukan untuk mengkaji kondisi yang berkaitan dengan pencapaian peran namun
teori ini belum aplikatif dalam menggali data yang berhubungan dengan kebutuhan
dasar terutama pemenuhan kebutuhan fisik. Oleh karena itu penerapan konsep
Mercer perlu dimodifikasi dengan teori lain untuk melengkapi kekurangannya.
PEMBAHASAN
Pada awalnya model konseptual Mercer lebih lebih ditujukan pada pengkajian ibu post partum karena model ini berfokus pada proses pencapaian peran ibu dan bagaimana menjadi seorang ibu. Namun jika meninjau konsep model yang dikemukakan oleh Mercer ini bayi adalah bagian yang sangat penting dalam proses pencapaian peran tersebut, dimana interaksi bayi dengan ibu yang terjalin utuh dan sistematis akan mempererat kasih sayang antara keduanya.
Penerapan konsep model Mercer dalam
praktek keperawatan maternitas dikenal sebagai bonding attachment. Bonding
attachment adalah interaksi antara orang tua dengan bayinya yang dimulai sejak
dalam kandungan, dilanjutkan saat proses persalinan serta dipertahankan selama
dan setelah proses post partum. Pengertian bonding sendiri adalah dimulainya
interaksi emosi, fisik dan sensoris antara orang tua dan bayinya segera setelah
lahir ditampilkan melalui daya tarik satu arah oleh orang tua terhadap bayinya.
Sedangkan attachment adalah ikatan perasaan kasih sayang antara orang tua
dengan bayinya meliputi pencurahan perhatian serta adanya hubungan emosi, fisik
yang kuat berupa hubungan timbal balik yang saling menguntungkan melalui sinyal
antara pemberi asuhan utama dan bayi yang berkembang secara berangsur-angsur.
(Matterson, 2001).
Pengkajian terhadap bonding dapat
dilakukan dengan melakukan observasi terhadap perilaku orang tua dengan
mengenali bayinya, memberi nama dan mengakui adanya bayi sebagai anggota
keluarga. Attachment meliputi pengkajian verbal dan non verbal ibu dan keluarga
saat berinteraksi dengan bayinya, meliputi respon orang tua saat bayi menangis,
apakah orang tua menunda pekerjaan atau kebutuhan dan berjalan mendekat,
menerima tanggung jawab mengasuh bayinya dan melaksanakan perawatan pada bayi,
merubah panggilan orang tua dengan panggilan yang diharapkan anak. (Mercer,
1995). Perilaku orang tua yang menunjukkan adanya bonding attachment adalah
adanya sentuhan fisik dengan menyusui, sentuhan kulit, adanya kontak mata saat
menyusui dan saat bayi terbangun, berbicara serta memeriksa tubuh bayi. Peran
ayah yang aktif dalam proses persalinan maupun merawat bayi akan menunjukkan
keterikatan yang lebih kuat dari pada ayah yang tidak terlibat dalam proses
persalinan dan perawatan bayi (Reeder, 1997). Hal-hal tersebut sejalan dengan
bagaimana Mercer menggambarkan bagaimana pencapaian peran menjadi ibu.
Mercer menegaskan pada teorinya bahwa
proses pencapaian peran ibu yang dilalui dengan empat fase akan selalu
berhubungan dengan respon bayi. Pada fase anticipatory yang dimulai sejak
kehamilan, bayi juga dilibatkan untuk berinteraksi, lalu fase kedua yang
dimulai saat kelahiran bayi yang juga memerlukan peran perawat dalam melakukan
pengkajian fisik secara umum, model Mercer ini juga mendukung dengan pengkajian
yang lebih difokuskan pada psikososial. Pada fase ketiga informal, peran ibu
dalam proses interaksi dengan bayinya menjadikan ibu lebih matang di dalam
menjalankan perannya. Fase keempat personal, ibu telah menginternalisasi
perannya sehingga ibu mulai merasa percaya diri,merasa mampu dalam menjalankan
tugasnya.
Model konseptual Mercer memandang bahwa sifat bayi berdampak pada identitas peran ibu yang meliputi : temperamen, kemampuan memberikan isyarat, penampilan, karakteristik umum, responsiveness dan kesehatan umum. Mercer juga mengembangkan teorinya pada bayi baru lahir yang lebih spesifik dengan mengkaji kontak mata antara bayi dengan ibunya sebagai isyarat pembicaraan, adanya refleks menggenggam, refleks tersenyum dan tingkah laku yang tenang sebagai respon terhadap perawatan yang dilakukan ibu. Konsistensi tingkah laku interaksi dengan ibu dan respon yang datang dari ibu akan meningkatkan pergerakan. Sejalan dengan asumsi Mercer ini, May (1990) membedakan perilaku bayi khususnya temperamen bayi kedalam 2 (dua) ketegori:
Model konseptual Mercer memandang bahwa sifat bayi berdampak pada identitas peran ibu yang meliputi : temperamen, kemampuan memberikan isyarat, penampilan, karakteristik umum, responsiveness dan kesehatan umum. Mercer juga mengembangkan teorinya pada bayi baru lahir yang lebih spesifik dengan mengkaji kontak mata antara bayi dengan ibunya sebagai isyarat pembicaraan, adanya refleks menggenggam, refleks tersenyum dan tingkah laku yang tenang sebagai respon terhadap perawatan yang dilakukan ibu. Konsistensi tingkah laku interaksi dengan ibu dan respon yang datang dari ibu akan meningkatkan pergerakan. Sejalan dengan asumsi Mercer ini, May (1990) membedakan perilaku bayi khususnya temperamen bayi kedalam 2 (dua) ketegori:
1. Tipe ”easy infant” dimana bayi menunjukkan fungsi
tubuh yang teratur, perasaan yang positif dan dapat beradaptasi dengan cepat
terhadap perubahan lingkungan.
2. Tipe ”difficult infant” dimana bayi menunjukkan irama tubuh yang tidak beraturan serta berespon lambat terhadap rangsangan atau situasi yang baru.
Proses pencapaian identitas peran ibu ini menurut model konseptual Mercer dapat memakan waktu sebulan atau beberapa bulan (Mercer, 1995). Sedangkan masa bayi baru lahir atau neonatus berlangsung selama 40 hari bahkan di klinik bersalin atau rumah sakit pengaplikasian pada bayi baru kurang dari 24 jam. Perawatan bayi selanjutkan menjadi tanggung jawab perawat yang ada di komunitas dan perawat anak.
2. Tipe ”difficult infant” dimana bayi menunjukkan irama tubuh yang tidak beraturan serta berespon lambat terhadap rangsangan atau situasi yang baru.
Proses pencapaian identitas peran ibu ini menurut model konseptual Mercer dapat memakan waktu sebulan atau beberapa bulan (Mercer, 1995). Sedangkan masa bayi baru lahir atau neonatus berlangsung selama 40 hari bahkan di klinik bersalin atau rumah sakit pengaplikasian pada bayi baru kurang dari 24 jam. Perawatan bayi selanjutkan menjadi tanggung jawab perawat yang ada di komunitas dan perawat anak.
Meighan (2001), mengemukakan bahwa
teori Mercer sangat relevan digunakan pada berbagai setting praktek keperawatan
maternitas dan anak. Hal ini didasarkan pada hasil penelitiannya yang selalu
dapat diaplikasikan dalam tatanan pelayanan keperawatan. Penerapan konsep
Mercer ini lebih banyak terfokus pada kondisi psikologis dan fisik sedangkan
pemenuhan kebutuhan dasar manusia tidak terkaji. Oleh karena itu agar dapat
menggali data yang komprehensif konsep model Mercer ini harus dikombinasi
dengan teori lain yang mencakup kebutuhan dasar manusia.
Peran ayah yang terlibat dalam proses
persalinan dan perawatan bayi akan meningkatkan pencapaian ikatan kasih sayang
secara utuh. Selain itu kondisi ibu dan bayi yang sehat dan sangat diharapkan
oleh ibu akan mempercepat pencapaian peran menjadi ibu. Hal ini sangat
menguntungkan mengingat dampak pelaksanaan bonding attachment pada bayi adalah
bayi akan merasa dihargai, diperhatikan, menumbuhkan sikap percaya, aman,
berani bereksplorasi, bertambah pengertian, menumbuhkan sikap social dan
merupakan fase awal terciptanya dasar kepribadian yang positif. (Klaus, 1990).
Selain itu, jika dalam yang penulis
kemukakan tersebut terjadi sebaliknya, bahwa dalam pengkajian seorang ibu belum
mampu mencapai perannya sebagai ibu ataupun calon ibu, seperti halnya belum
mampu memberikan rasa empati, sensitif dan kasih sayangnya kepada bayi sejak
dini maka perawat maternitaslah yang dapat memberikan peranan dalam membantu
ibu mencapai peran tersebut, melalui pendidikan, dukungan dan bimbingan
berkesinambungan pada ibu dan keluarga, mulai dari saat masih mengandung sampai
dengan setelah melahirkan sampai sekitar usia 4 bulan setelah kelahiran bayi.
Kategori peran tersebut termasuk instruksi untuk pengasuhan bayi, membangun
kesadaran dan tanggap terhadap kemampuan interaktif bayi, mempromosikan
intervensi untuk mempererat hubungan ibu-bayi, ibu / persiapan peran sosial, dan
interaktif terapeutik perawat-klien hubungan. Terbukti dalam penelitian bahwa
Interaktif terapeutik perawat-klien dan persiapan hubungan peran ibu / sosial
memiliki dampak yang lebih besar pada variabel-variabel yang menunjukkan
kemajuan dalam peran menjadi ibu dari ajaran formal. Bukti terbatas pada
bagaimana menumbuhkan perasaan ibu tentang dirinya menjadi seorang ibu dan
keterikatan pada bayinya (Mercer RT, dkk, 2006).
Teori Mercer sangat aplikatif jika
ditujukan untuk mengkaji kondisi yang berkaitan dengan pencapaian peran namun
teori ini belum aplikatif dalam menggali data yang berhubungan dengan kebutuhan
dasar terutama pemenuhan kebutuhan fisik. Oleh karena itu penerapan konsep
Mercer perlu dimodifikasi dengan teori lain untuk melengkapi kekurangannya.
Baca Juga: PRACTICE THEORY/MICRO THEORY
DAFTAR PUSTAKA
Chin
P.L.& Kramer. 1997. Theory and Nursing : A System Approach. Sint
Louis: Mosby Company.
George J.B.
2000. Nursing Theories. Toronto : Appleton & Lange.
Hidayat
A.A.A. 2004. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan, Edisi Pertama. Jakarta
:Salemba Medika.
Ingela S. 1999. The experienceof
social support in patients suffering from treatment efractory depression A
pilot Study Archieves of psyciatric nurshing
Philadelpia:
Lippircot.
Marriner-Tomey & Alligood
(2006). Nursing theorists and their works. 6th Ed.St.Louis:Mosby Elsevier, Inc
Mercer, Ramona T.
1995. Becoming a Mother: Research from Rubin to the Present. NY:
Springer Publishers. (Chapter 1 includes a complete description of theory of
maternal role attainment)
Mercer,
T.R. and Walker, L.O. 2006. A review of nursing
intervention to foster becoming a mother. AWHONN. JOGNN. 35(5).
Mercer's Theory of
Maternal Role Attainment. In M.R. Alligood & A. 2006. Marriner-Tomey,
Nursing Theory: Utilization and Application, 2nd edition.
Ramona T Mercer , Lorraine O Walker (2006). A review of nursing interventions
to foster becoming a mother. JOGNN, 35, 568-582; 2006. DOI: 10.1111/J.1552-6909.2006.00080.x
(c)
Reed,
P.G, Shearer, N.C., & Nicoll, L. H. (2004). Perspectives on nursing theory.
4th Ed.Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins.
Tomey, A.M., &
Alligood, M.R. 1998. Nursing Theorists and their Work, 4th Edition.
St.Louis: Mosby. (Chapter 27--Ramona T. Mercer: Maternal Role Attainment, pps
407-422) Meighan, M. (In Press) .
Tomey, M.A.
1994. Nursing Theorist and Their Work. St. Louis : Mosby Company
0 comments:
Post a Comment