TINJAUAN TEORI
2.1
Konsep Caring
2.1.1
Latar Belakang Teori
Teori caring berkembang dari kepercayaan, nilai dan asumsi Watson tentang
perawatan. Menurut Watson (1985), merawat dan cinta menyusun jiwa dan merupakan
inti dari sifat perikemanusiaan. Beliau mencatat bahwa dalam sejarahnya, keperawatan melibatkan caring dan berkembang dari caring. Selain itu, beliau menyebutkan
bahwa caring akan menentukan
kontribusi keperawatan dalam memanusiakan manusia di dunia (De Laune dan
Ladner, 2002).
Dalam teori caring, nilai-nilai, pengetahuan dan praktik perawatan
diintegrasikan dengan proses penyembuhan dari dalam diri dan pengalaman hidup
klien, sehingga memerlukan seni perawatan-penyembuhan dan kerangka kerja yang
disebut faktor carative. Faktor ini
bersifat melengkapi, tapi berbeda dengan faktor kuratif. Kuratif dikembangkan
oleh dokter, sementara carative
dikembangkan oleh perawat (Parker, 2001). Menurut Watson (1997), di awal
perkembangannya keperawatan memiliki ruang lingkup praktik yang sangat sempit,
sangat dipengaruhi oleh paradigma kedokteran dan ilmu biomedik tradisional. Hal
tersebut tidak sesuai karena paradigma keperawatan seharusnya berfokus pada
perawatan-penyembuhan, bukan diagnosis-penatalaksanaan medis yang berfokus pada
penyakit dan patologinya seperti paradigma kedokteran (Fawcett, 2002).
Berikut merupakan evolusi teori caring yang digagas oleh Jean Watson :
1979 Nursing:
the philosophy and science of caring
1985 Nursing:
human science and human care
1988 New
dimensions of human caring theory
1989
Watson’s philosophy and theory of
human caring in nursing
2.1.2
Definisi dan Konsep Mayor
Ilmu caring merupakan
suatu orientasi human science dan kemanusiaan terhadap proses, fenomena,
dan pengalaman perawatan manusia. Ilmu
caring, seperti juga ilmu lainnya, meliputi seni dan kemanusiaan. Caring merupakan proses interpersonal
yang terdiri dari intervensi yang menghasilkan pemenuhan manusia (Torres, 1986;
Potter dan Perry, 2005). Transpersonal caring mengakui kesatuan dalam
hidup dan hubungan-hubungan yang terdapat dalam lingkaran perawatan yang
konsentrik–dari individu, pada orang lain, pada masyarakat, pada dunia, pada
planet Bumi, pada alam semesta (Watson, 2004).
Watson
(1988) dalam George (1990), mendefinisikan caring
lebih dari sebuah exisestensial philosophy, dasar spiritual. Caring adalah ideal moral dari
keperawatan. Manusia akan eksis bila dimensi spiritualnya meningkat, yang
ditunjukkan dengan penerimaan diri, tingkat kesadaran diri yang tinggi,
kekuatan dari dalam diri, dan intuitif. Caring
sebagai esensi dari keperawatan berarti juga pertanggungjawaban hubungan antara
perawat-klien, di mana perawat membantu partisipasi klien, membantu klien
memperoleh pengetahuan, dan meningkatkan kesehatan (Cara, 2003).
Berdasarkan
Watson (2004), konsep mayor dalam teorinya adalah : (a) Faktor Carative, (b) The Transpersonal Caring Relationship, dan (c) Momen/Waktu Caring.
1)
Faktor
Carative
Dikembangkan
pada tahun 1979, dan direvisi pada tahun 1985 dan 1988, Watson memandang Faktor
Carative sebagai panduan inti dari
keperawatan. Beliau menggunakan istilah Carative
untuk membedakan dengan kedokteran yaitu faktor kuratif. Faktor Carative beliau berusaha untuk
menghargai dimensi manusia dalam keperawatan dan kehidupan serta pengalaman
pribadi seseorang yang kita beri perawatan (Watson, 1997; 2004). Faktor Carative terdiri dari 10 elemen :
(1)
Sistem
nilai humanistik dan altruistik (mengutamakan kepentingan orang lain).
(2)
Kejujuran
dan harapan.
(3)
Sensitifitas
pada pribadi seseorang dan orang lain.
(4)
Rasa
tolong menolong-Saling percaya, hubungan antar sesama manusia.
(5)
Mengekspresikan
perasaan positif dan negatif.
(6)
Proses
pemecahan masalah keperawatan yang kreatif.
(7)
Proses
belajar mengajar transpersonal.
(8)
Lingkungan
fisik, social, spiritual dan mental yang supportif, protektif, dan korektif.
(9)
Pertolongan
dalam memenuhi kebutuhan manusia.
(10)
Kekuatan
spiritual-fenomenologikal-eksistensial (Watson, 1979/1985).
Bersamaan
dengan beliau mengembangkan teorinya, beliau memperkenalkan konsep proses caritas klinis, yang kini menggantikan
faktor carative-nya. Watson (2001)
menjelaskan kata caritas berasal dari
bahasa Yunani, yang berarti untuk memberikan kebahagiaan dan untuk memberikan
perhatian/kasih sayang yang spesial (De Laune dan Ladner, 2002). Berikut
merupakan translasi faktor carative
dalam proses caritas klinis.
(1)
Praktik
Perawatan yang secara sadar diberikan dengan keramahan dan ketenangan hati.
(2)
Mampu
menampilkan, memungkinkan dan mempertahankan sistem kepercayaan mendalam dan
kehidupan subyektif seseorang atau orang yang diberi perawatan.
(3)
Mengupayakan
praktik spiritual dan transpersonal seseorang, mengesampingkan ego pribadi,
membuka cara pandang orang lain dengan sensitifitas dan perasaan kasihan.
(4)
Mengembangkan
dan mempertahankan hubungan perawatan dengan rasa tolong menolong dan saling
percaya.
(5)
Mampu
menampilkan, mendukung, perasaan negatif dan positif yang berhubungan dengan
jiwa terdalam diri dan orang yang diberikan perawatan.
(6)
Menggunakan
proses pemecahan masalah yang kreatif dan sistematis, digabungkan dengan
pengetahuan perawatan yang dimiliki, serta melibatkan seni praktik
perawatan-penyembuhan.
(7)
Mendukung
proses belajar-mengajar transpersonal yang menggunakan pengalaman untuk
mempersatukan pemahaman, dan melihat sesuatu dari sudut pandang orang lain.
(8)
Menyediakan
lingkungan fisik, psikis, sosial, dan spiritual yang supportif, protektif, dan
korektif yang kondusif untuk proses perawatan pada setiap level (lingkungan
fisik sebaik lingkungan non fisik, lingkungan yang penuh energi positif di mana
kebersamaan, kenyamanan, harga diri, dan kedamaian tumbuh dengan maksimal).
(9)
Membantu
pemenuhan kebutuhan dasar manusia dengan memuaskan, dengan penuh kesadaran,
memberikan perawatan dengan body language
yang baik, dengan memperhatikan seluruh aspek perawatan, merawat baik kesadaran
jiwa maupun spiritual.
(10)
Mengijinkan
kekuatan spiritual-fenomenal-eksistensial menjadi pembuka dimensi
misteri-spiritual dan eksistensial kehidupan dan kematian seseorang, perawatan
jiwa bagi diri sendiri dan orang yang diberikan perawatan.
2) Transpersonal
Caring Relationship
Menurut
Watson (1999) dalam Cara (2003), hubungan perawatan transpersonal mencirikan
jenis hubungan perawatan spesial, yang tergantung pada:
(1)
Komitmen
moral perawat dalam melindungi dan meningkatkan harga diri manusia yang
setinggi-tingginya.
(2)
Kesadaran
perawat dalam berkomunikasi untuk memelihara dan menghargai jiwa seseorang,
sehingga tidak menyamakan status seseorang tersebut dengan obyek (benda).
(3)
Kesadaran
perawat dalam memberikan perawatan berpotensi menyembuhkan, sehubungan dengan
pengalaman, persepsi, dan hubungan yang intensif berperan dalam penyembuhan.
Hubungan
ini menggambarkan bagaimana perawat berperan, dalam melakukan pengkajian yang
objektif juga tetap memperhatikan subyektif orang yang diberi perawatan dan
pemahamannya tentang kesehatan serta pelayanan kesehatan yang diinginkan.
Kesadaran perawat dalam memberikan perawatan sangat penting, sehingga bisa
memahami perspektif orang yang diberikan perawatan. Pendekatan ini menekankan
pada keunikan pribadi perawat dan yang diberi perawatan, dan hubungan yang
saling menguntungkan antara 2 individu, yang merupakan dasar dari sebuah
hubungan. Perawat dan yang diberi perawatan, keduanya sama-sama mencari arti
dan kebersamaan, dan mungkin juga pemahaman spiritual tentang sakit (Watson,
2004). Kata transpersonal berarti meninggalkan ego pribadi, sehingga membuat seseorang
mampu mencapai pemahaman spiritual mendalam yang membuatnya mampu meningkatkan
kenyamanan dan kesembuhan pasien. Tujuan utama dari hubungan perawatan
transpersonal berhubungan dengan melindungi, meningkatkan, dan memunculkan
harga diri, kemanusiaan, kebersamaan dan inner
harmony seseorang.
3)
Momen/Waktu
Caring
Menurut
Watson (1999) dalam Cara (2003), waktu perawatan adalah saat di mana (terbatas
pada waktu dan tempat) perawat dan orang yang diberi perawatan bersama-sama
dalam suatu kondisi pemberian perawatan. Keduanya, dengan pandangan uniknya,
dimungkinkan untuk saling tukar menukar perasaan dan pemahaman. Menurut Watson,
pandangan unik seseorang didasarkan pada pengalamannya yang melibatkan emosi,
sensasi tubuh, pemikiran, kepercayaan, tujuan, pengharapan, kondisi lingkungan
dan persepsi seseorang terhadap sesuatu—semuanya berdasarkan pengalaman masa
lalu, saat ini dan pandangan terhadap masa depan.
Menurut
Watson (1999), sebagai seorang pemberi perawatan, perawat juga perlu untuk
menyadari pemahaman dan pengertiannya tentang bagaimana harus bersikap selama
memberikan perawatan. Dalam kata lain, baik perawat dan yang diberi perawatan
bisa dipengaruhi oleh waktu perawatan melalui pilihan-pilihan dan perilaku yang
diputuskan ketika hubungan berlangsung, sehingga mempengaruhi dan menjadi
bagian dari cerita kehidupan mereka. Waktu perawatan menjadi transpersonal jika
melibatkan kedua belah pihak, ditambah keterbukaan dan kemampuan untuk
mengembangkan kekuatan suatu individu (Fawcett, 2002).
2.1.3 Faktor
Carative dalam Caring
Original
carative factors kemudian
dikembangkan oleh Watson menjadi clinicalcaritas processes yang
menawarkan pandangan yang lebih terbuka (Watson, 2004), yaitu:
1)
Menerapkan
perilaku yang penuh kasih sayang dan kebaikan dan ketenangan dalam konteks
kesadaran terhadap caring.
2)
Hadir
dengan sepenuhnya, dan mewujudkan dan mempertahankan system keperacayaan yang
dalam dan dunia kehidupan subjektif dari dirinya dan orang dirawat.
3)
Memberikan
perhatian terhadap praktek spiritual dan transpersonal diri orang lain,
melebihi ego dirinya.
4)
Mengembangkan
dan mempertahakan suatu hubungan caring yang sebenarnya, yang saling bantu dan
saling percaya.
5)
Hadir
untuk menampung dan mendukung ekspresi perasaan positif dan negative. sebagai
suatu hubungan dengan semangat yang dalam dari diri sendiri dan orang yang
dirawat.
6)
Menggunakan
diri sendiri dan semua cara yang diketahui secara kreatif sebagai bagian dari
proses caring, untuk terlibat dalam penerapan caring-healing yang artistik.
7)
Terlibat
dalam pengalaman belajar mengajar yang sebenarnya yang mengakui keutuhan diri
orang lain dan berusaha untuk memahami sudut pandang orang lain.
8)
Menciptakan
lingkungan healing pada seluruh tingkatan, baik fisik maupun non fisik,
lingkungan yang kompleks dari energi dan kesadaran, yang memiliki keholistikan,
keindahan, kenyamanan,martabat, dan kedamaian.
9)
Membantu
terpenuhinya kebutuhan dasar, dengan kesadaran caring yang penuh, memberikan “human
care essentials”, yang memunculkan penyesuaian jiwa, raga dan pikiran,
keholistikan, dankesatuan diri dalam seluruh aspek care; dengan melibatkan jiwa
dan keberadaan secara spiritual.
10)
Menelaah
dan menghargai misteri spritual, dan dimensi eksistensial dari kehidupan dan
kematian seseorang, “soulcare” bagi diri sendiri dan orang yang dirawat.
2.1.4 Hubungan Carative Factor, Caritas Prosess dan Caritas Literasi (Kompetensi)
NO
|
Carative
Faktor
|
Caritas Proses
|
Caritas Literasi
(Kompetensi)
|
1
|
Pembentukan sistem humanistik-altruistik nilai
|
Berlatih cinta kasih dan keseimbangan
batin
dalam konteks kesadaran peduli.
Kata-kata
dari
sistem
lain
menggunakan
teori
Watson:
1.
nilai altruistik dan berlatih cinta kasih dengan diri dan orang lain.
2.
Praktek bertindak kebaikan.
|
Hormat saya untuk pasien memungkinkan i tersedia untuk
pasien :
1. Membuka untuk keterhubungan
w / diri, orang lain, lingkungan, alam semesta
2.
Model perawatan
diri dan merawat orang lain.
3. Validasi keunikan
diri dan orang lain.
4. Mengakui tindakan
kebaikan
5. Honors sendiri dan
hadiah lain dan bakat.
6. Mengakui kerentanan
dalam diri dan orang lain.
7. Memperlakukan diri
dan orang lain dengan cinta kasih.
8. Mendengarkan masing
dengan perhatian yang tulus kepada orang lain.
9. Menerima diri dan
orang lain seperti mereka.
10. Menunjukkan rasa
hormat terhadap diri dan orang lain.
11. Mendengarkan orang
lain.
12. Memperlakukan orang
lain dengan kebaikan.
13. Memperhatikan orang
lain.
14. Menghormati orang
lain.
15.
Honors martabat manusia diri dan orang lain.
|
2
|
Berangsur-angsur
dari
iman menuju harapan.
|
Menjadi otentik membantu dan melestarikan sistem
kepercayaan yang mendalam. .
Kata-kata dari sistem lain menggunakan teori Watson:
1.
Menanamkan
iman, pengharapan dan kehormatan orang
lain
2.
Menanamkan kepercayaan dan berharap dengan
menjadi tersedia untuk memenuhi kebutuhan orang lain.
|
1.
Menciptakan
kesempatan untuk diam
2. Meningkatkan
hubungan manusia yang disengaja dengan orang lain.
3. Tampilan hidup sebagai misteri yang harus dieksplorasi dari
pada masalah yang harus dipecahkan.
4. Mampu untuk melepaskan kontrol kekuasaan yang lebih tinggi.
5. Berinteraksi dengan
seni peduli dan ilmu untuk mempromosikan penyembuhan dan keutuhan.
6. Menggabungkan
nilai-nilai lain, keyakinan, dan apa yang bermakna dan penting bagi mereka
dalam rencana perawatan.
7. Memanfaatkan kontak mata yang tepat dan sentuhan.
8. Panggilan lain
dengan nama yang mereka sukai.
9. Membantu orang lain
untuk percaya pada diri sendiri.
10. Belajar tentang dan
mendukung keyakinan orang lain.
11. Mendukung rasa lain
dari harapan.
12. Mendorong orang lain
dalam kemampuan mereka untuk melanjutkan kehidupan
|
3
|
Kepekaan terhadap diri sendiri dan orang lain
|
Praktek dan transpersonal diri, melampaui ego diri (bekerja
dari kesadaran yang lebih penuh hati2.
Kata-kata dari sistem lain menggunakan teori Watson:
1.
Memelihara keyakinan individu,
pertumbuhan pribadi, dan praktik.
2.
Peliharalah keyakinan spiritual
individu dan praktik keagamaan.
|
Dengan menjadi lebih responsif terhadap kebutuhan dan
perasaan pasien, menciptakan hubungan yang lebih mempercayai,membantu,peduli
:
1. Praktek refleksi diri (journal, doa, meditasi, ekspresi
seni)
2.
menunjukkan kesediaan
untuk mengeksplorasi perasaan seseorang, keyakinan dan nilai-nilai untuk
pertumbuhan diri.
3. Praktek kearifan
dalam mengevaluasi keadaan dan situasi
4. Mengembangkan ritual yang bermakna untuk berlatih rasa
syukur, pengampunan, menyerah, dan kasih sayang.
5. Menerima diri dan
orang lain pada tingkat spiritual dasar sebagai unik dan patut dihormati dan
kepedulian kita.
6. Mentransformasi
"tugas" ke dalam interaksi penyembuhan.
7. Menunjukkan kemampuan untuk memaafkan diri dan orang lain.
8. Menunjukkan minat yang tulus pada orang lain.
9. Nilai-nilai kebaikan
intrinsik dari seseorang diri dan orang lain sebagai manusia.
10.
Praktek dari hati.
|
4
|
Pengembangan sikap saling percaya peduli kepada manusia
|
Mengembangkan
dan
mempertahankan hubungan membantu-percaya peduli otentik.
Kata-kata dari sistem lain menggunakan teori Watson:
1.
Mengembangkan
hubungan peduli.
2.
Mengembangkan
hubungan membantu dan saling percaya dengan / pasien, keluarga.
|
Membantu hubungan percaya dengan pasien ( orang lain
) , keluarga , dan anggota tim kesehatan .
1.
Memasuki ke dalam pengalaman untuk mengeksplorasi
kemungkinan pada saat ini dan dalam hubungan.
2.
Gelar orang lain dengan cinta tanpa syarat
3.
Berusaha untuk bekerja
4.
Gelar ruang sakral penyembuhan bagi orang lain di saat
mereka membutuhkan .
5.
Praktek tidak menghakimi sikap .
6.
Merespon orang lain dengan keselarasan dengan
pengalaman hidup orang lain .
7.
Praktek otentik keberadaan
8.
Membawa penuh
jujur
9.
Menunjukkan
kepekaan dan keterbukaan terhadap orang lain
10.
Menunjukkan
kesadaran gaya sendiri dan yang lain dari komunikasi ( verbal dan nonverbal )
.
11.
Mencari klarifikasi yang diperlukan .
12.
Meningkatkan
langsung, konstruktif , komunikasi hormat
yang bergerak dalam komunikasi mempromosikan hidup sehat , tidak
terlibat dalam gosip .
13.
Mendorong
kegiatan yang memaksimalkan kemerdekaan dan kebebasan individu, bukan
ketergantungan .
14.
Bergerak dalam
kegiatan yang mempromosikan pertumbuhan yang sehat .
15.
Bergerak dalam
kegiatan yang mempromosikan etika.
|
5
|
Promosi dan penerimaan
ekspresi perasaan positif dan negatif
|
Ekspresi perasaan positif
dan negatif sebagai koneksi dengan semangat yang
lebih .
Kata-kata
dari sistem lain menggunakan teori Watson:
1.
Mempromosikan dan menerima perasaan
positif dan negatif, otentik mendengarkan cerita orang
lain.
2.
Mempromosikan dan menerima ekspresi perasaan positif dan negatif
|
Menciptakan hubungan peduli dalam merawat lingkungan
untuk mempromosikan pertumbuhan rohani
dengan cara :
1.
Membuat ruang
2.
Mengakui penyembuhan sebagai
perjalanan batin.
3.
Memungkinkan untuk ketidakpastian
4.
Mendorong narasi sebagai
cara untuk mengekspresikan pemahaman.
5.
Memungkinkan untuk cerita
6.
Mendorong refleksi perasaan
dan pengalaman.
7.
Penawaran berkat, doa, dan
ekspresi spiritual yang sesuai.
8.
Membantu orang lain melihat beberapa aspek yang baik dari situasi mereka.
9.
aktif mendengarkan dan
memungkinkan aliran energi
melalui diri seseorang tanpa
dikonsumsi oleh perasaan lain.
10.
Menerima dan membantu
orang lain mengatasi perasaan
negatif mereka.
|
6
|
Sistematis penggunaan metode pemecahan masalah ilmiah dan pengambilan keputusan
|
Kreatif menggunakan diri dan segala cara untuk mengetahui
sebagai bagian dari proses peduli ,terlibat dalam kesenian praktek peduli
penyembuhan.
Kata-kata dari sistem lain menggunakan teori Watson:
1.
Gunakan
metode ilmiah kreatif pemecahan masalah untuk merawat pengambilan keputusan.
2.
Gunakan
kreatif pemecahan masalah untuk memenuhi kebutuhan orang lain
|
Pemecahan masalah dalam merawat pasien :
1.
Mengintegrasikan
estetika, etika, cara-cara empiris, personal, dan metafisik mengetahui dengan
kreatif, imajinatif, dan berpikir kritis untuk ekspresi penuh seni ,peduli dan
ilmu.
2.
Mengakui dan
mengintegrasikan kesadaran bahwa kehadiran diri sendiri adalah unsur yang
efektif dari rencana perawatan untuk orang lain.
3.
Menggunakan diri untuk menciptakan
lingkungan penyembuhan melalui: sentuhan disengaja, suara, kehadiran otentik,
gerakan, ekspresi seni, bermain-tawa-keceriaan, spontanitas, musik / suara,
persiapan, pernapasan, relaksasi / citra / visualisasi.
4.
Mendorong orang lain untuk mengajukan
pertanyaan.
5.
Membantu orang
lain mengeksplorasi cara-cara alternatif untuk menemukan makna baru dalam
situasi mereka
6.
perjalanan
hidup dalam menangani kesehatan mereka /
7.
pendekatan
diri kesehatan.
|
7
|
Promosi interpersonal pengajaran dan belajar
|
Terlibat
dalam pengalaman belajar mengajar yang hadir untuk menjadi
kesatuan dan makna,
Kata-kata dari sistem lain menggunakan teori Watson :
1. Berbagi pengajaran dan pembelajaran yang membahas
kebutuhan individu, kesiapan, dan gaya belajar.
2. Lakukan pengajaran dan pembelajaran yang memenuhi kebutuhan
individu dan gaya belajar.
|
Mempromosikan pengetahuan, pertumbuhan, pemberdayaan dan
proses penyembuhan.
1.
aktif
mendengarkan dengan seluruh keberadaan seseorang kepada orang lain
2.
menceritakan pengalaman hidup
mereka.
3.
Berbicara dengan tenang, dan
memberi mereka perhatian penuh pada saat ini.
4.
Mencari cara untuk belajar dari orang lain, memahami pandangan dunia mereka.
5.
Menerima orang lain seperti mereka dan di mana mereka dengan pemahaman, pengetahuan, kesiapan untuk belajar.
6.
Membantu orang lain memahami
bagaimana mereka berpikir tentang penyakit mereka / kesehatan.
7.
Minta orang lain apa
yang mereka ketahui tentang penyakit mereka / kesehatan.
8.
Membantu orang lain merumuskan
dan menyuarakan pertanyaan dan
kekhawatiran untuk meminta perawatan
kesehatan profesional
|
8
|
Penyediaan untuk pelindung,koreksi mental,
lingkungan fisik, sosial budaya,
dan spiritual.
|
Menciptakan lingkungan penyembuhan di semua tingkatan
(fisik, non fisik, lingkungan halus energi dan kesadaran)
Kata-kata dari sistem lain menggunakan teori Watson:
1.
Menciptakan
lingkungan penyembuhan untuk fisik dan spiritual yang menghormati martabat
manusia.
2.
Menciptakan
lingkungan penyembuhan untuk kebutuhan jasmani dan rohani.
|
Mempromosikan hubungan peduli untuk keutuhan dan penyembuhan sendiri.
1.
Menciptakan
ruang untuk hubungan manusia terjadi secara alami.
2.
Berpartisipasi dalam kesadaran peduli
penyembuhan.
3.
Menciptakan
niat peduli.
4.
Menciptakan
lingkungan penyembuhan:
1)
Perawat sebagai lingkungan
lain sebagai
pribadi yang unik
2)
Cahaya
3)
Seni
4)
Air
5)
Kebisingan
6)
Kebersihan
7)
Privasi
8)
Nutrisi
9)
Kecantikan
10)
Keamanan
11)
Mencuci tangan
12)
Tindakan
kenyamanan
|
9
|
Bantuan dengan pemuasan kebutuhan manusia.
|
Membantu dengan kebutuhan dasar, dengan kesadaran peduli
pemberian "perawatan penting kepadamanusia," mempotensiasi keselarasan pikiran-tubuh-jiwa, keutuhan dan kesatuan berada di semua
aspek perawatan.
Kata-kata
dari sistem lain menggunakan teori Watson :
1.
Membantu dengan kebutuhan fisik,
emosional, dan spiritual dasar manusia.
2.
Membantu dengan kebutuhan fisik dan emosional dasar.
|
Mampu membantu memenuhi kebutuhan pasien diidentifikasi
untuk dirinya sendiri.
1.
Membuat orang lain senyaman mungkin.
2.
Membantu orang lain yang cemas.
3. Apakah responsif terhadap keluarga orang lain yang signifikan
4.
Hormati kebutuhan orang lain untuk privasi.
5.
Hormati persepsi orang lain tentang dunia kebutuhan mereka.
6.
Melibatkan keluarga / orang lain yang signifikan.
7.
Membantu orang lain dengan kebutuhan khusus untuk relaksasi, restorasi, dan tidur.
8.
Pembicaraan secara terbuka kepada keluarga
|
10
|
Penyisihan kekuatan eksistensial,fenomenologis,spiritual
|
Membuka dan menghadiri spiritual,hal misterius, dan
dimensi eksistensial "memungkinkan untuk mendapat suatu keajaiban".
Kata-kata dari sistem lain menggunakan teori Watson:
1.
Terbuka untuk
misteri dan memungkinkan mukjizat terjadi.
2.
Memperlambat
dan memungkinkan ruang untuk keajaiban tak terduga.
3.
Jadilah
terbuka untuk penemuan kemungkinan dan peristiwa hidup,mati,& ajaib.
|
Memungkinkan mukjizat terjadi dengan diri dan orang lain.
1.
Memungkinkan untuk diketahui terungkap.
2.
Berpartisipasi
dalam paradoks kehidupan.
3.
menyerahkan kontrol dan mengantisipasi mukjizat.
4.
memelihara / mendukung harapan.
5. berpartisipasi dalam momen peduli manusia
6.
Mengakui sendiri dan perasaan batin orang lain.
7.
Tahu apa yang penting bagi diri dan orang lain.
8.
Menunjukkan rasa hormat terhadap hal-hal yang memiliki arti bagi orang lain.
9.
Percaya bahwa cinta dan kebaikan terjadi di semua situasi di mana ada kehidupan.
|
2.1.5 Caring Behaviors
Caring
dapat dilihat dengan berbagai cara, dapat berupa sikap maupun tindakan yang
merupakan sifat atau karakter dari
sebuah perilaku. Caring diperlukan bagi seorang tenaga kesehatan untuk
memberikan pelayanan kepada pasien sehingga harus dilakukan secara baik untuk
mencapai tujuan dari pelayanan kesehatan.
Caring
dapat dilihat dari berbagai perspektif :
1)
Caring
sebagai sifat manusia untuk saling berinteraksi dengan orang lain
2)
Caring
sebagai keharusan moral seperti nilai atau keyakinan yang menjaga harkat dan
martabat orang lain
3)
Caring
sebagai melibatkan sifat emosional dan merefleksikan kepedulian kita kepada
orang lain
4)
Caring
sebagai interaksi interpersonal yang terjadi antara dua orang
5)
Merupakan
komponen dari intervensi terapeutik dan perbuatan yang disengaja sesuai dengan
apa yang ada di pikiran
Dalam memberikan pelayanan kesehatan,
caring selalu melibatkan semua komponen di atas. Menurut Watson (1995), caring
merupakan proses yang mengahruskan perawat untuk menjadi lebih responsive
kepada orang lain sebagai individu yang unik, merasakan apa yang dirasakan orang
lain. Watson (2006) juga menekankan hubungan professional yang berpusat pada
praktik pemberian perawatan dan menyoroti peningkatan hubungan kemitraan,
negosiasi dan koordinasi serta merupakan bentuk dari pola komunikasi.
Sejumlah
instrumen pengukuran yang ada dalam caring behaviour, berasal dari teori
tentang caring dimana dengan pengukuran caring, akan dapat :
1)
Memberikan
pemahaman kepada tenaga kesehatan bahwa caring adalah hal yang sangat penting
2)
Mengidentifikasi
area kelemahan dan kekuatan dalam caring behavioursyang dilakukan oleh staf
yang akan mempengaruhi mereka
3)
Meningkatkan
pengetahuan dan pemahaman tentang pengaruh caring terhadap hasil dari pemberian
pelayanan kesehatan
4)
Mengidentifikasi
bagaimana caring behaviours dapat meningkatkan pelayanan yang dilakukan oleh
staf serta memberikan pengalaman dan mencapai tujuan dari pelayanan kesehatan
5)
Memahami
caring dari berbagai model
Pemahaman terhadap caring
behaviours di atas telah dilihat dari berbagai perspektif baik dilihat dari
perspektif staf, pengguna layanan kesehatan maupun anggota keluarga pasien.
Menurut Scottissh Government (2010),ada 7 tema yang digunakan sebagai kerangka
kerja dalam memetakan sifat caring behaviours, antara lain :
1) Care
:
pencapaian, kenyamanan, kesediaan, antisipasi, fasilitasi
2) Compassion
: empati,
memberikan ketentrama, kepercayaan
3) Communication
: pertukaran
informasi, komunikasi non verbal, kemampuan mendengarkan, sikap
4) Collaboration
: peran
serta
5) Clean
and safe : pemeliharaan,
menjaga kenyamanan lingkungan
6) Continuity
7)
Clinical Excellence : kompetensi profesional
Caring merupakan sesuatu yang sangat
penting sekali untuk diterapkan dalam pelayanan keperawatan. Menurut Watson
(2006) menyatakan bahwa caring akan memberikan pengalaman kepada pasien yang
akan memberikan kepuasan tersendiri bagi pasien. Beberapa penelitian telah
mengungkapkan tentang pentingnya caring dalam pelayanan kesehatan. Dengan
petugas kesehatan memberikan caring yang maksimal kepada pasien, akan dapat
meningkatkan kerjasama diantara para petugas kesehatan. Hal tersebut merupakan
sebuah kenyataan bahwa caring akan meningkatkan hubungan antara staf, pengguna
pelayanan kesehatan maupun tim kesehatan lain.
Berikut dijelaskan dampak dari
perilaku caring :
1)
Bagi
pasien
(1)
Kemampuan
emosional spiritualnya menjadi lebih baik (martabat, pengendalian diri,
kepribadian)
(2)
Peningkatan
penyembuhan fisik, lebih nyaman, mengurangi biaya
(3)
Meningkatkan
kepercayaan, meningkatkan hubungan kekeluargaan
2)
Bagi
perawat
(1)
Mnegembangkan
rasa keberhasilan, kepuasan, mencapai tujuan dan rasa bersyukur
(2)
Meningkatkan
integritas, keutuhan dan harga diri
(3)
Mengembangkan
tanggung jawab
(4)
Merefleksikan
diri
(5)
Mengembangkan
kasih saying, meningkatkan pengetahuan
2.1.5.1
Caring Behavior
Assessment
Caring
Behaviors Assessement (CBA) adalah salah satu alat yang dikembangkan untuk
menilai Caring. Alat ini yang pertama sekali dilaporkan dalam literatur
keperawatan yang memiliki dasar teoritis-konseptual untuk memperoleh item-item
yang spesifik. Alat ini didasarkan pada teori Watson (1985,1988) dan 10
carative faktor yang diidentifikasi dalam pekerjaannya. Karya asli yang dikembangkan oleh
Cronin dan Harrison (1988) CBA
terdiri dari 63 perilaku caring perawat yang dikelompokkan ke dalam 7 sub-skala
yang kongruen dengan teori Watson. Tiga pertama dari 10 carative faktor
dikelompokkan bersama menjadi satu subskala, yang secara konseptual sama dan
sebangun dengan teori Watson. Faktor keenam carative, "menggunakan
kreatif, pemecahan masalah, proses caring", diasumsikan oleh penulis
menjadi satu dalam semua aspek asuhan keperawatan, sehingga terlihat oleh
pasien. Alat ini dikembangkan dengan bahasa yang ditulis dengan 6 level. Item
yang dinilai pada skala Likert dengan 5 poin, untuk mencerminkan sejauh mana
masing-masing perilaku keperawatan mencerminkan caring.
Penelitian
awal dilakukan pada sampel dari 22 pasien koroner yang memiliki infark miokard.
Konten validitas dinilai dengan empat ahli akrab teori Caring Watson. Cronin
dan Harrison (1988) memperhitungkan readibilitas dan reliabilitas, serta
validitas isi. Reliabilitas konsistensi internal awalnya dilaporkan berdasarkan
Cronbach alpha (Cronin & Harrison, 1988) dan kemudian dinilai oleh Huggins
et al. (1993). Termasuk tingkat berikut pada sub skala tertentu (Cronin &
Harrison,1988).
Humanism/Faith-hope-sensitivity 0,84
Helping/trust 0,76
Expression of
positive/negative 0,67
Teaching/Learning 0,90
Supportive/Protective/Corrective 0,79
Human Need
/Assistance 0,89
Existential/Phenomenological 0,66
Tingkat
reliabilitas serupa juga dilaporkan oleh Huggins et al. (1993) dengan sampel
288 pasien rawat jalan dinilai dalam ruang gawat darurat. Lebih dari itu, CBA
telah digunakan juga untuk mengukur perilaku caring dengan 19 pasien bedah dan
46 dewasa dengan AIDS atau HIV (Parsons et al, 1993;. Mullins, 1996), tetapi 2
penelitian terakhir tidak melaporkan pada reliabilitas (Kyle, 1995, Beck,
1999). Namun, sebuah studi yang dilakukan oleh Schultz et al. (1999) melaporkan
uji tambahan reliabilitas, dengan kisaran 71 ke 88 untuk subskala, dan alpha
dari 93 untuk skala total. Laporan terbaru dari penggunaan instrumen adalah
dengan Manogin, Bechtel, mereka melaporkan reliabilitas alpha Cronbach untuk
masing-masing tujuh sub-skala, yang berkisar 66-90. Sebuah panel ahli untuk
mengkonfirmasi validitas isi.
Didalam
riset originalnya, telah ditemukan dua item spesifik yang sangat penting,
seperti yang dirasakan oleh pasien adalah: “membuat saya merasa seseorang ada
di sana kalau aku butuh mereka” dan “tahu apa yang mereka lakukan”. Item yang
paling penting adalah: “kunjungan saya ketika saya pindah ke unit rumah sakit lain” dan “bertanya padaku suka di panggil
dengan nama apa.” Penemuan-penemuan ini telah
ditafsirkan untuk memperkirakan perilaku caring, yang paling penting seperti
yang dirasakan oleh pasien, orang-orang yang menunjukkan kompetensi profesional. Namun, Cronin dan Harrison
(1988) memiliki perhatian yang tertuju pada kesimpulan seperti, menyarankan
keterbatasan CBA, termasuk panjang dan variabilitas dalam item yang tercantum
(Kyle, 1995; Beck, 1999). Instrumen ini adalah hak
cipta oleh penulis dan pengembang CBA, dan mereka meminta bahwa siapa saja yang
menggunakan instrumen menghubungi mereka. Berikut adalah tabel ringkasan status
CBA dalam bentuk matriks dimana participants
nya adalah pasien-pasien yang berada di emergency.
Perilaku
perawat yang mengindikasikan tindakan caring diidentifikasi oleh Watson dalam
teori caring dan carative factors sebanyak 63 item yang dikelompokkan dalam
tujuh kategori, yaitu :
1) Humanism/faith-hope-sensitivity
2) Helping/trust
3) Expressions
of positive/negative
4) Teaching/learning
5) Support/protective/corrective
behaviours
6) Human
need/assistance
7) Existential/phenomological
dimensions
Tabel: Matrix of Caring Behavior Assessment
Tool (Cronin & Harrison, 1988)
Instrumen/
Tahun
dikem-bangkan
|
Alamat
Kontak Penulis
|
Tahun
di terbitkan/ Sumber Rujukan
|
Dikembangkan
untuk Mengukur
|
Deskripsi
Instrumen
|
Partisi-pan
|
Hasil
Reliability/ Validity
|
Theoretical-Conceptual
Basis
|
Rujukan
terakhir dalam literatur Kepera-watan
|
CBA
(revised) 1993
|
Kathleen
Huggins, MSN, RN, william Gandy, EdD, & Catherine Kohut Baptist Memorial
Hospital, Memphis TN
|
Huggins,
K, Gandy, W., & Kohut, C. (1993). Emergency department patient
perceptions of nurse caring behaviors . Hearth and Lung, 22(4), L356-364
|
Persepsi
Pasien tentang Perilaku Caring Perawat
|
Dimodifikasi
untuk survei telepon & patiens darurat 65 item; 4 point ordinal; 6 sub-scales ordinal
|
Pasien
emergensi n = 288
|
Laporan
original dari Cronin & Harrison
(1988)
|
Watson
theory / 10 Carative factors
|
Disto
|
Caring
Behaviors Assessment Tool
1
|
Memperlakukan saya sebaga individu
|
5
|
4
|
3
|
2
|
1
|
2
|
Melihat sesuatu dari sudut pandang saya
|
5
|
4
|
3
|
2
|
1
|
3
|
Tahu apa yang mereka lakukan
|
5
|
4
|
3
|
2
|
1
|
4
|
Menilai Saya
|
5
|
4
|
3
|
2
|
1
|
5
|
Membuat saya merasa ada seseorang saat saya
membutuhkan mereka
|
5
|
4
|
3
|
2
|
1
|
6
|
Mendorong saya untuk percaya pada diri sendiri
|
5
|
4
|
3
|
2
|
1
|
7
|
Hal-hal yang positif tentang saya dan kondisi saya
|
5
|
4
|
3
|
2
|
1
|
8
|
Memberikan Pujian atas usaha saya
|
5
|
4
|
3
|
2
|
1
|
9
|
Memahami saya
|
|||||
10
|
Selalu bertanya tentang apa yang ingin saya lakukan
|
5
|
4
|
3
|
2
|
1
|
11
|
Menerima saya dengan cara saya
|
5
|
4
|
3
|
2
|
1
|
12
|
Peka dengan perasaan dan suasana hati saya
|
5
|
4
|
3
|
2
|
1
|
13
|
Baik dan penuh perhatian
|
5
|
4
|
3
|
2
|
1
|
14
|
Mengetahui ketika saya sudah muak dengan segala
tindakan
|
5
|
4
|
3
|
2
|
1
|
15
|
Mempertahankan suasan tenang
|
5
|
4
|
3
|
2
|
1
|
16
|
Memperlakukan saya dengan hormat
|
5
|
4
|
3
|
2
|
1
|
17
|
Benar-benar mendengarkan ketika saya berbicara
|
5
|
4
|
3
|
2
|
1
|
18
|
Menerima perasaan saya tanpa menghakiminya
|
5
|
4
|
3
|
2
|
1
|
19
|
Datang kekamar saya hanya pada waktu memeriksa saya
|
5
|
4
|
3
|
2
|
1
|
20
|
Berbicara dengan saya tentang kehidupan saya diluar
rumah sakit
|
5
|
4
|
3
|
2
|
1
|
21
|
Bertanya kepada saya panggilan apa yang paling
disukai
|
5
|
4
|
3
|
2
|
1
|
22
|
Memperkenalkan diri kepada saya
|
5
|
4
|
3
|
2
|
1
|
23
|
Menjawab dengan cepat ketika saya memanggil mereka
|
5
|
4
|
3
|
2
|
1
|
24
|
Memberikan perhatian penuh pada saat bersama saya
|
5
|
4
|
3
|
2
|
1
|
25
|
Mengunjungi saya ketika saya pindah ke rumah sakit lain
|
5
|
4
|
3
|
2
|
1
|
26
|
Menyentuh saya ketika saya memerlukan kenyamanan
|
5
|
4
|
3
|
2
|
1
|
27
|
Melakukan apa yang mereka katakana
|
5
|
4
|
3
|
2
|
1
|
28
|
Mendorong saya untuk mengungkapkan perasaan saya
|
5
|
4
|
3
|
2
|
1
|
29
|
Tidak sedih ketika saya marah
|
5
|
4
|
3
|
2
|
1
|
30
|
Membantu saya untuk mengerti tentang perasaan saya
|
5
|
4
|
3
|
2
|
1
|
31
|
Tidak
menyerah ketika saya sulit meraih sesuatu dan membutuhkan
waktu lama
|
5
|
4
|
3
|
2
|
1
|
32
|
Mendorong
saya untuk bertanya tentang penyakit dan pengobatan
saya
|
5
|
4
|
3
|
2
|
1
|
33
|
Menjawab
pertanyaan saya dengan jelas
|
5
|
4
|
3
|
2
|
1
|
34
|
Mengajarkan
saya tentang penyakit saya.
|
5
|
4
|
3
|
2
|
1
|
35
|
Menanyakan
saya kembali untuk meyakinkan bahwa saya sudah mengerti.
|
5
|
4
|
3
|
2
|
1
|
36
|
Menanyakan
saya lagi tentang apa yang ingin saya ketahui seputar kesehatan ataupun
penyakit saya.
|
5
|
4
|
3
|
2
|
1
|
37
|
Membantu
saya menetapkan tujuan yang realistis untuk kesehatan saya.
|
5
|
4
|
3
|
2
|
1
|
38
|
Membantu
saya mencari jalan keluar menetapkan tujuan yang realistis dalam perawatan.
|
5
|
4
|
3
|
2
|
1
|
39
|
Membantu saya membuat perencanaan untuk keluar
darirumah sakit
|
5
|
4
|
3
|
2
|
1
|
40
|
Selalu mengatakan pada saya apa yang harus saya
capai hari ini
|
5
|
4
|
3
|
2
|
1
|
41
|
Mengerti
ketika saya ingin sendiri.
|
5
|
4
|
3
|
2
|
1
|
42
|
Menawarkan
hal-hal (perubahan posisi, selimut, menggosok punggung, pencahayaan, dan
lain-lain) yang membuat saya lebih nyaman
|
5
|
4
|
3
|
2
|
1
|
43
|
Meninggalkan
kamar dalam keadaan rapi setelah melakukan pekerjaan.
|
5
|
4
|
3
|
2
|
1
|
44
|
Menjelaskan
tindakan pencegahan untuk keselamatan pada saya dan keluarga.
|
5
|
4
|
3
|
2
|
1
|
45
|
Memberikan
saya obat penghilang nyeri ketika saya membutuhkan.
|
5
|
4
|
3
|
2
|
1
|
46
|
Mendorong
saya untuk melakukan apa yang saya bisa untuk diri saya sendiri.
|
5
|
4
|
3
|
2
|
1
|
47
|
menghormati
saya dengan rendah hati (misalnya, menjaga privasi saya).
|
5
|
4
|
3
|
2
|
1
|
48
|
Memastikan
dan meyakinkan saya kembali bahwa telah terpenuhi semua kebutuhan saya
sebelum meninggalkan ruangan.
|
5
|
4
|
3
|
2
|
1
|
49
|
Memperhatikan
kebutuhan spiritual saya.
|
5
|
4
|
3
|
2
|
1
|
50
|
Penuh
dengan kelembutan pada saya
|
5
|
4
|
3
|
2
|
1
|
51
|
Penuh
dengan keceriaan.
|
5
|
4
|
3
|
2
|
1
|
52
|
Membantu
saya dalam perawatan sampai saya mandiri
|
5
|
4
|
3
|
2
|
1
|
53
|
Mengetahui
bagaimana cara menusuk Intravena, dan lain-lain
|
5
|
4
|
3
|
2
|
1
|
54
|
Mengetahui
bagaimana cara menggunakan peralatan (seperti: monitor).
|
5
|
4
|
3
|
2
|
1
|
55
|
Memberikan
saya perawatan dan pengobatan dengan tepat waktu.
|
5
|
4
|
3
|
2
|
1
|
56
|
Menginformasikan
kepada keluarga saya tentang perkembangan saya.
|
5
|
4
|
3
|
2
|
1
|
57
|
Membiarkan
keluarga saya untuk mengunjungi sebanyak mungkin
|
5
|
4
|
3
|
2
|
1
|
58
|
Memastikan
kondisi saya dengan seksama.
|
5
|
4
|
3
|
2
|
1
|
59
|
Membantu
saya merasakan bahwa saya memiliki kontrol
|
5
|
4
|
3
|
2
|
1
|
60
|
Tahu
kapan waktu yang tepat untuk menelpon dokter.
|
5
|
4
|
3
|
2
|
1
|
61
|
Bisa
mengetahui bagaimana yang saya rasakan
|
5
|
4
|
3
|
2
|
1
|
62
|
Membantu
saya melihat bahwa pengalaman masa lalu itu penting.
|
5
|
4
|
3
|
2
|
1
|
63
|
Membantu
saya agar saya merasakan kenyamanan dalam diri saya.
|
5
|
4
|
3
|
2
|
1
|
DAFTAR PUSTAKA
Cara. 2003. A
Pragmatic View of Jean Watson’s Caring Theory. Closing key note conference.
XVI Jornades Catalanes d’infermeria Intensiva, Barcelone, Espagne.
De Laune dan Ladner. 2002. Fundamentals of Nursing: standard and
Practice 2nd edition.
USA: Thompsons Learning Inc.
Fawcett. 2002. The Nurse Theorist: 21st Century Update-Jean Watson.
Nursing Science Quarterly, 15 (3), Juli 2002: 214-219.
Julia. 1995. Nursing theories: the
base for professional nursing practice, 4th edition. Connecticut: Apleton
& Lange.
Kozier. 2004. Fundamentals of
nursing: concepts, process, and practice. New Jersey: Pearson Education
Inc.
Muhlisin dan Ichsan. 2008. Aplikasi Model Konseptual Caring dari Jean
Watson dalam Asuhan Keperawatan. Berita
Ilmu Keperawatan, 1 (3), September 2008 :147-150.
Parker. 2001. Nursing Theories and Nursing Practice. Philadelphia: FA Davis
Company.
Potter dan Perry. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan, Konsep,
Proses dan Praktik. Edisi 4. Alih bahasa oleh Yasmin Asih. Jakarta: EGC.
0 comments:
Post a Comment