TINJAUAN TEORI
2.1 Latar Belakang Teori
Katharine Kolcaba terlahir sebagai
Arnold Katharine pada 28 Desember 1944, di Cleveland, Ohio. Beliau adalah
pendiri program perawat lokal paroki dan sebagai anggota Asosiasi Perawat
Amerika. Saat ini, sebagai associate
professor di University of Akron
College of Nursing.
Dengan riwayat pendidikan Diploma keperawatan dari St. Luke's
Hospital School of Nursing pada tahun 1965, lulus M.S.N dari R.N di the Frances
Payne Bolton School of Nursing, Case Western Reserve University pada tahun
1987, meraih gelar PhD in nursing dan menerima sertifikat sebagai authority clinical nursing specialist
pada tahun 1997, Spesialis dalam bidang Gerontology, Perawatan
Paliatif dan Intervensi Jangka Panjang, Studi Comfort, Pengembangan Instrumen,
Teori Keperawatan, Penelitian Keperawatan.
Sebagai kepala unit dementia, berdasar
pengalaman, beliau melakukan pengembangan teori keperawatan untuk mengembangkan
Teori kenyamanan dan praktik : sebuah visi untuk perawatan dan riset kesehatan
holistik.
Riwayat Penghargaan dan Pengakuan
· 1991-1992
: Pre-Doctoral Fellowship in Interdisciplinary Health, Case Western Reserve
University Internal Grant
·
1997
: Honour a Researcher Award
·
1997
: Invited Research Consultant, comfort studies & theory, MNRS
· Januari
1997 : Marie Haug Student Award for excellence in aging studies dari Case
Western Reserve University
· 2003
: Mary Hanna Memorial Journalism Award for American Society of Perianesthesia
Nurses, artikel yang berjudul Comfort
Care for Perianesthesia Nursing by Kolcaba and Wilson
· Maret
2003 : Advancement of Science Award from Midwest Nursing Research Society, End
of Life and Palliative Care Nursing
· Mei
2003 : Excellence in the Utilization of Nursing Research, penghargaan dari
Sigma Theta Tau, delta Omega Chapter
· 2006
: Researcher of the Year dengan Dr. Therese Dowd, penghargaan dari Sigma Theta
Tau, delta Omega Chapter
2.1.2 Pernyataan teoritis
1. Perawat mengidentifikasi
kebutuhan kenyamanan yang tidak terlihat dari pasien, desain kenyamanan
digunakan untuk mengukur kebutuhan, dan untuk mencari peningkatkan kenyamanan
pasien mereka, di mana hasil tersebut diinginkan dengan segera.
2. Peningkatan kenyamanan langsung dan secara
positif dihubungkan dengan penerapan di dalam HSBs, seperti hasil yang
diinginkan sebelumnya.
3. Kapan seseorang mempunyai pendukung yang sesuai
untuk dilibatkan secara penuh di dalam HSBs, seperti pemulihan dan/atau program
penyembuhan atau cara hidup, integritas institusi juga sangat mendukung.
2.1.3 Format Logis
Kolcaba mengembangkan
Teori Kenyamanan melalui tiga jenis pemikiran
logis antara lain :
1.
Induksi
Induksi terjadi ketika
penyamarataan dibangun dari suatu kejadian yang diamati secara spesifik. Di mana
perawat dengan sungguh-sungguh melakukan praktek dan dengan sungguh-sungguh
menerapkan keperawatan sebagai disiplin, sehingga mereka menjadi terbiasa
dengan konsep Implisit atau eksplisit, terminologi, dalil, dan asumsi pendukung
praktek mereka. Ketika perawat lulus sekolah, mereka mungkin diminta untuk
menjelaskan diagram prakteknya, yang mana tugas tersebut sangatlah mudah.
2.
Deduksi
Deduksi adalah suatu
format dari pemikiran logis di mana kesimpulan spesifik berasal dari prinsip atau
pendapat yang lebih umum; prosesnya dari yang umum ke yang spesifik. Langkah
mengurangi pengembangan teori mengakibatkan teori kenyamanan dapat dihubungkan
dengan konsep lain untuk menghasilkan suatu teori. Kerja dari tiga ahli teori
keperawatan diperlukan untuk mendefinisikan kenyamanan. Oleh karena itu Kolcaba
lebih dulu melihat di tempat lain untuk bekerja secara bersama untuk
menyatukan kebutuhan seperti keringanan, ketentraman dan hal yang
penting. Apa yang dibutuhkan, dia merealisir suatu yang abstrak dan kerangka
konseptual umum yang sama dengan kenyamanan dan berisi dalam jumlah banyak yang
bersifat abstrak.
3.
Retroduksi
Retroduksi adalah suatu
format pemikiran untuk memulai ide. Bermanfaat untuk memilih suatu fenomena
yang dapat dikembangkan lebih lanjut dan diuji. Pemikiran jenis ini diterapkan
di (dalam) bidang di mana tersedia sedikit teori. Seperti pada kasus hasil
riset, di mana saat ini memusat pada pengumpulan database besar untuk mengukur
hasil dan berhubungan pada pengeluaran untuk jenis keperawatan, medis,
institusi, atau protokol masyarakat. Penambahan suatu kerangka teori
keperawatan untuk riset hasil akan meningkatkan area penelitian keperawatan
karena praktek dasar teori memungkinkan perawat untuk mendisain intervensi yang
sama dan selaras dengan hasil yang diinginkan.
2.2 Konsep Mayor dan Definisi
Teori Comfort dari Kolcaba ini menekankan pada beberapa konsep utama
beserta definisinya, antara lain :
1.
Health
Care Needs
Kolcaba mendefinisikan kebutuhan
pelayanan kesehatan sebagai suatu kebutuhan akan kenyamanan, yang dihasilkan dari situasi
pelayanan kesehatan yang stressful, yang tidak dapat dipenuhi oleh penerima
support system tradisional. Kebutuhan ini meliputi kebutuhan fisik,
psikospiritual, sosial dan lingkungan, yang kesemuanya membutuhkan monitoring,
laporan verbal maupun non verbal, serta kebutuhan yang berhubungan dengan
parameter patofisiologis, membutuhkan edukasi dan dukungan serta kebutuhan akan
konseling financial dan intervensi.
2.
Comfort
Comfort merupakan sebuah konsep yang
mempunyai hubungan yang kuat dalam keperawatan. Comfort diartikan sebagai suatu keadaan yang dialami oleh penerima
yang dapat didefinisikan sebagai suatu pengalaman yang immediate yang menjadi sebuah kekuatan melalui kebutuhan
akan keringanan (relief),
ketenangan (ease), dan (transcedence) yang dapat
terpenuhi dalam empat kontex pengalaman yang meliputi aspek fisik,
psikospiritual, sosial dan lingkungan.
Beberapa tipe Comfort didefinisikan
sebagai berikut:
a.
Relief, suatu keadaan dimana seorang
penerima (recipient) memiliki
pemenuhan kebutuhan yang spesifik
b. Ease, suatu keadaan yang tenang dan
kesenangan
c. Transedence, suatu keadaan
dimana seorang individu mencapai diatas masalahnya.
Kolcaba, (2003) kemudian menderivasi
konteks diatas menjadi beberapa hal berikut :
a. Fisik, berkenaan dengan sensasi tubuh
b. Psikospiritual, berkenaan dengan
kesadaran internal diri, yang meliputi harga diri, konsep diri, sexualitas,
makna kehidupan hingga hubungan terhadap kebutuhan lebih tinggi.
c. Lingkungan, berkenaan dengan lingkungan,
kondisi, pengaruh dari luar.
d. Sosial, berkenaan dengan hubungan
interpersonal, keluarga, dan hubungan sosial
3.
Comfort
Measures
Tindakan kenyamanan diartikan sebagai
suatu intervensi keperawatan yang didesain untuk memenuhi kebutuhan kenyamanan
yang spesifik dibutuhkan oleh penerima jasa, seperti fisiologis, sosial,
financial, psikologis, spiritual, lingkungan, dan intervensi fisik.
Kolcaba
menyatakan bahwa perawatan untuk
kenyamanan memerlukan sekurangnya tiga tipe intervensi comfort yaitu :
a.
Standart comfort intervention yaitu Teknis pengukuran kenyamanan,
merupakan intervensi yang dibuat untuk
mempertahankan homeostasis dan mengontrol nyeri yang ada,
seperti memantau tanda-tanda vital,
hasil kimia darah, juga termasuk pengobatan nyeri. Tehnis tindakan ini didesain
untuk membantu mempertahankan atau mengembalikan fungsi fisik dan kenyamanan,
serta mencegah komplikasi.
b.
Coaching
(mengajarkan) meliputi
intervensi yang didesain untuk menurunkan kecemasan, memberikan informasi, harapan, mendengarkan dan membantu
perencanaan pemulihan (recovery) dan integrasi secara realistis atau dalam menghadapi kematian dengan
cara yang sesuai dengan budayanya. Agar Coaching
ini efektif, perlu dijadwalkan untuk
kesiapan pasien dalam menerima pengajaran baru.
c.
Comfort food for the soul, meliputi
intervensi yang menjadikan penguatan dalam sesuatu hal yang tidak dapat
dirasakan. Terapi untuk
kenyamanan psikologis meliputi pemijatan, adaptasi lingkungan yang
meningkatkan kedamaian dan ketenangan, guided
imagery, terapi musik, mengenang, dan lain lain. Saat ini perawat umumnya
tidak memiliki waktu
untuk memberikan comfort food untuk
jiwa (kenyamanan
jiwa/psikologis), akan tetapi tipe intervensi
comfort tersebut difasilitasi oleh sebuah komitmen oleh institusi terhadap perawatan kenyamanan.
4.
Enhanced
Comfort
Sebuah outcome yang langsung
diharapkan pada pelayanan
keperawatan, mengacu pada teori comfort ini.
5.
Intervening
variables
Didefinisikan sebagai
variabel-variabel yang tidak dapat dimodifikasi oleh perawat. Variabel ini
meliputi pengalaman masa lalu, usia, sikap, status emosional, support system,
prognosis, financial atau ekonomi, dan keseluruhan elemen dalam pengalaman si
resipien.
6. Health Seeking Behavior
(HSBs)
Merupakan sebuah kategori yang luas
dari outcome berikutnya yang berhubungan dengan pencarian kesehatan yang
didefinisikan oleh resipien saat konsultasi dengan perawat. HSBs ini dapat
berasal dari eksternal (aktivitas yang terkait dengan kesehatan), internal
(penyembuhan, fungsi imun,dll.)
7.
Institusional
integrity
Didefinisikan sebagai nilai nilai,
stabilitas financial, dan keseluruhan dari organisasi pelayanan kesehatan pada
area local, regional, dan nasional. Pada sistem rumah sakit, definisi institusi
diartikan sebagai pelayanan kesehatan umum, agensi home care, dll.
2.3 Penjelasan Bagan Model Konsep
Dalam perspektif pandangan Kolcaba Holistic comfort didefinisikan sebagai
suatu pengalaman yang immediate yang
menjadi sebuah kekuatan melalui
kebutuhan akan pengurangan relief, ease, and transcendence
yang dapat terpenuhi dalam empat konteks pengalaman yang meliputi aspek fisik,
psikosipiritual, sosial dan lingkungan (Ruddy, 2007).
Asumsi-asumsi lain yang dikembangkan
oleh Kolcaba bahwa Kenyamanan adalah suatu konsep yang mempunyai suatu hubungan
yang kuat dengan ilmu perawatan. Perawat Menyediakan kenyamanan ke pasien dan
keluarga-keluarga mereka melalui intervensi dengan orientasi pengukuran
kenyamanan. Tindakan penghiburan yang dilakukan oleh perawat akan memperkuat
pasien dan keluarga-keluarga mereka yang dapat dirasakan seperti mereka berada
di dalam rumah mereka sendiri. Kondisi keluarga dan pasien diperkuat dengan
tindakan pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh perawat dengan melibatkan
perilaku (Tomey, Alligood, 2006).
Peningkatan Kenyamanan adalah sesuatu
hasil ilmu perawatan yang merupakan bagian penting dari teori comfort. apalagi,
ketika intervensi kenyamanan dikirimkan secara konsisten dan terus-menerus,
maka mereka secara teoritis dihubungkan dengan suatu kecenderungan ke arah
kenyamanan yang ditingkatkan setiap saat, dan dengan sendirinya klien akan
mencapai kesehatan yang diinginkan dalam mencari kesembuhan (HSBS).
Evolusi dari
teori Kolcaba, kerangka konseptualdari teori comfort Kolcaba 2011.
Baca Juga: TINGKATAN TEORI KEPERAWATAN
2.4 Asumsi Mayor terkait Paradigma Keperawatan
Kolcaba
menjabarkan definisinya sebagai berikut :
· Keperawatan
: adalah penilaian kebutuhan akan kenyamanan, perancangan kenyamanan digunakan
untuk mengukur suatu kebutuhan, dan penilaian kembali digunakan untuk mengukur
kenyamanan setelah dilakukan implementasi. Pengkajian dan evaluasi dapat
dinilai secara subjektif, seperti ketika perawat menanyakan kenyamanan pasien,
atau secara objektif, misalnya observasi terhadap penyembuhan luka, perubahan
nilai laboratorium, atau perubahan perilaku. Penilaian juga dapat dilakukan
melalui rangkaian penilaian skala (VAS) atau daftar pertanyaan (kuesioner),
yang mana keduanya telah dikembangkan oleh Kolcaba.
· Pasien
: Penerima perawatan
seperti individu, keluarga, institusi, atau masyarakat yang membutuhkan
perawatan kesehatan.
· Lingkungan
: adalah aspek dari pasien, keluarga, atau institusi yang dapat dimanipulasi
oleh perawat atau orang tercinta untuk meningkatkan kenyamanan.
· Kesehatan
: adalah fungsi optimal, seperti yang digambarkan oleh pasien atau kelompok,
dari pasien, keluarga, atau masyarakat.
Dari
asumsi tersebut, Kolcaba mengasumsikan hal-hal dibawah ini:
a. Manusia mempunyai tanggapan/respon
holistik terhadap stimulus yang kompleks.
b. Kenyamanan adalah suatu hasil holistik
yang diinginkan yang mengacu pada disiplin keperawatan
c. Manusia bekerja keras untuk memenuhi
kebutuhan dasar kenyamanan mereka.
d. Kenyamanan yang akan ditingkatkan pada
pasien harus melibatkan health-seeking
behaviors (HSBs) pilihan mereka.
e. Pasien yang dianjurkan secara aktif
untuk HSBs, merasa puas dengan pelayanan kesehatan mereka.
f. Integritas kelembagaan berdasar pada
sistem nilai yang berorientasi pada penerima perawatan.
2.5 Penerimaan oleh Keperawatan
2.5.1 Praktek
Teori ini masih baru. Masih terus
dikenalkan dan dipelajari oleh para siswa yang memilih teori ini untuk
kerangka studi mereka, seperti di dalam keperawatan kebidanan, katheterisasi
jantung, perawatan kritis, pekerja rumah sakit, ketidaksuburan / kemandulan,
terapi radiasi, keperawatan bedah tulang, keperawatan perioperatif, keperawatan
lanjut usia, dan infeksi saluran kemih. Area studi yang tak diterbitkan, tetapi
dibahas oleh Kolcaba melalui website nya, meliputi unit luka bakar, klinik
keperawatan, perawatan rumah, nyeri kronis, terapi pijatan, pediatrik,
oncology, dan perioperative. Untuk praktek klinik colkaba menanyakan skala
kenyamanan pada pasien dengan skor 0 – 10 yang mana 10 adalah nilai tertinggi
dari kenyamanan. Skala kenyamanan ini bisa diterapkan untuk pengkajian nyeri atau
untuk tujuan pendokumentasian, harus diterapkan dan komunikatif.
Comfort teori
telah dimasukkan oleh perawat anestesi kedalam praktek klinik mereka untuk pedoman
manajemen kenyamanan pasien. Spesifik manajemen :
1. Pengkajian
kebutuhan kenyamanan pasien selama pembedahan, nyeri akut, kesakitan
2. Menciptakan
kenyamanan dengan meminta persetujuan pasien sebelum dilakukan pembedahan,
intervensi yang spesifik
3. Memfasilitasi
yang nyaman, temperature tubuhdan factor factor
yang dihubungkan dengan kenyamanan selama pembedahan.
4. Melanjutkan
dengan manajemen kenyamanan dan pengukuran periode setelah operasi.
2. 5.2
Pendidikan
Sesuai petunjuk dalam pengajaran
kenyamanan pada program sarjana keperawatan, teori kenyamanan telah diterapkan
pada keperawatan terhadap pasien yang mendapatkan terapi radiasi yang
dilaporkan oleh Cox pada tahun 1998. Teori ini sangat mudah untuk dipahami dan
diterapkan pada mahasiswa perawat yang menyajikan suatu metode efektif untuk
menilai kebutuhan kenyamanan holistik pada orang tua yang membutuhkan perawatan
akut. Teori ini tidak terbatas pada gerontologikal atau pendidikan praktik
lanjutan. Teori ini cocok digunakan mahasiswa yang praktek
klinik dan aplikasikanya dapat di vasilitasi dengan menggunakan web
colcaba tentang care plan kenyamanan.
Teori ini juga memberikan jalan untuk
mahasiswa dalam memperoleh kemudahan mereka ( by Knowing) dan untuk memelihara
ease dengan kurikulum mereka (melalui kepercayaan anggota fakultas mereka), dan
untuk mencapai trancendentce dari stressor mereka dengan menggunakan teknik
self comforting.
2.5.3 Riset
The Encyclopedia of Nursing Research menyebutkan pentingnya mengukur
kenyamanan sebagai
tujuan keperawatan. Perawat dapat memberikan bukti untuk mempengaruhi keputusan
institusi, masyarakat, dan tingkatan legislatif yang hanya sampai pada studi
kenyamanan yang menunjukkan efektivitas keperawatan yang holistik/menyeluruh.
Baru-baru ini, pengukuran kenyamanan di rumah sakit besar dan perawatan rumah
datanya telah ditetapkan untuk menambah literatur untuk tujuan riset.
Penggunaan struktur taxonomi dari kenyamanan
sebagai panduan yang dapat digunakan untuk mengembangkan kuesioner kenyamanan secara umum untuk mengukur kenyamanan
secara holistic dalam sampel rumah
sakit dan partisipan komunitas. Untuk
dapat melakukan hal ini item positif dan negatif harus dikembangkan secara berimbang pada tiap sel dalam
kotak yang tersedia. 24
hal positif dan 24 hal negatif sudah lengkap dengan suatu format skala Likert
yang berkisar dari sangat setuju sampai sangat tidak setuju. Skor yang tinggi
menandakan tingginya kenyamanan. Pada studi akhir instrumentasi dengan 206
orang pada suatu waktu peserta dari semua jenis unit di dua rumah sakit dan 50
orang dari masyarakat, dengan menggunakan kuesioner kenyamanan umum menunjukkan
hasil suatu Cronbach alfa 0,88. Pendekatan kualitatif digunakan untuk
desain penelitian dengan mendiskripsikan kenyamanan dari strategi hasil perspektif
holistic diruang emergensi, orthopedic, area post operasi, port partum,
perawatan kritis dan invertilitas.
Adapun struktur dari taxonomi tersebut berikut ini :
Comfort Care Plan
Tipe
Comfort
|
Relief
|
Ease
|
Transcendence
|
Fisik
|
kondisi pasien yang
membutuhkan tindakan perawatan fisik
segera terkait dengan kenyamanan pasien
|
Bagaimana kondisi ketentraman dan kepuasan hati
pasien yang berkaitan dengan kenyamanan fisik
|
pernyataan tentang
bagaimana kondisi pasien dalam mengatasi masalah yang terkait dengan
kenyamanan
|
Psikospritual
|
kondisi pasien yang
membutuhkan tindakan perawatan
Psikospiritual segera terkait dengan kenyamanan pasien
|
Bagaimana kondisi
ketentraman dan kepuasan hati pasien yang berkaitan dengan kenyamanan
Psikospiritual
|
pernyataan tentang
bagaimana kondisi pasien dalam mengatasi masalah yang terkait dengan
kenyamanan
|
Lingkungan
|
kondisi pasien yang
membutuhkan tindakan perawatan
lingkungan segera terkait dengan kenyamanan pasien
|
Bagaimana
kondisi ketentraman dan kepuasan hati pasien yang berkaitan dengan kenyamanan
berdasarkan lingkungan
|
pernyataan
tentang bagaimana kondisi pasien dalam mengatasi masalah yang terkait
dengan kenyamanan
|
Sosiokultural
|
kondisi pasien yang membutuhkan tindakan
perawatan social segera terkait dengan
kenyamanan pasien
|
Bagaimana
kondisi ketentraman dan kepuasan hati pasien yang berkaitan dengan kenyamanan
berdasarkan sosial
|
pernyataan
tentang bagaimana kondisi pasien dalam mengatasi masalah yang terkait
dengan kenyamanan
|
Nama Pasien : ………….… Diagnosis Medis :………Mahasiswa :……..………..
Tipe
dari Kenyamanan
1. Relief : Keadaan seorang pasien yang menemukan kebutuhan spesifiknya
2. Ease : Keadaan tenang atau senang
3. Transcendence : Keadaan dimana satu kenaikan di atas satu masalah
atau nyeri
Konteks di mana terjadinya kenyamanan :
1.
Fisik : menyangkut sensasi dari tubuh
2. Psikospritual : menyangkut kesadaran diri internal, termasuk harga
diri, identitas, seksualitas dan kehidupan yang utama; yang menyangkut suatu
hubungan yang sangat dekat dan lebih tinggi
3. Lingkungan : menyangkut latar belakang eksternal, kondisi dan
pengaruhnya kepada manusia (temperatur suhu, bau, pencahayaan, warna, suara,
dll)
4.
Sosial kultural : menyangkut hubungan interpersonal, keluarga dan
sosial/masyarakat (keuangan, perawatan kesehatan individu, serta tradisi
keluarga, kegiatan religius)
Adapun struktur dari taxonomi tersebut
berikut ini :
Comfort Care Plan
Nama Pasien : ………….…. Diagnosis
Medis :…………..…… Mahasiswa :……..………..….
Alpha Press
|
Beta Press
|
Unitary Trend
|
|||
Comfort
Needs
|
Interventions
|
Intervening
Variables
|
Perception
of Comfort
|
What Next?
|
Health
Seeking Behaviors
|
Physical
Psychospiritial
Environmental
Socialcultural
|
The
nurse...
|
Objective
Subjective
Supporting
|
The
patient will...
|
Struktur kenyamanan yang
terklasifikasi menyediakan suatu peta daerah kenyamanan yang pada masa depan
peneliti dapat menggunakannya untuk mendisain instrumen kenyamanan dari
mereka sendiri. Kolcaba telah mendaftar untuk mengadaptasikan daftar pertanyaan
kenyamanan yang umum untuk permasalahan riset yang baru pada halaman webnya.
Oleh karena itu sangatlah mudah bagi peneliti untuk menyediakan daftar
pertanyaan kenyamanan yang dikhususkan untuk riset.
Adapun
cara menggunakan tabel ini adalah:
1. Pada kolom relief dituliskan
pernyataan tentang kondisi pasien yang membutuhkan tindakan perawatan spesifik
dan segera terkait dengan kenyamanan
pasien, meliputi empat konteks kenyamanan
(fisik, psikospiritual, lingkungan dan sosial).
2. Pada kolom ease dituliskan
pernyataan yang menjelaskan tentang bagaimana kondisi ketentraman dan
kepuasan hati pasien yang berkaitan dengan kenyamanan, meliputi empat
konteks kenyamanan (fisik, psikospiritual,lingkungan dan sosial).
3. Pada
kolom transcendence dituliskan pernyataan tentang
bagaimana kondisi pasien dalam mengatasi masalah yang terkait dengan
kenyamanan, meliputi empat
konteks kenyamanan (fisik, psikospiritual, lingkungan dan sosial).
Kolcaba telah mendaftar untuk
mengadaptasikan daftar pertanyaan kenyamanan yang umum untuk permasalahan riset
yang baru pada halaman webnya. Oleh karena itu sangatlah mudah bagi peneliti
untuk menyediakan daftar pertanyaan kenyamanan yang dikhususkan untuk riset.
Skala analog visual dan format daftar pertanyaan dapat di download dari website
Kolcaba.
2.6 Kelemahan
Teori
Teori ini melibatkan semua aspek
(holistik) yang meliputi fisik, psikospiritual, lingkungan dan sosial kultural.
Namun untuk menilai semua aspek tersebut dibutuhkan komitmen tinggi dan
kemampuan perawat yang trampil dalam hal melakukan asuhan keperawatan berfokus
kenyamanan (pengkajian hingga evaluasi), yang di dalamnya dibutuhkan teknik problem solving yang tepat.
2.7
Kelebihan
Teori
Teori kenyamanan yang
dikembangkan dalam artikel oleh kolkaba mudah dimengerti dan dipahami, selain
itu teori ini kembali kepada keperawatan dasar
2.8
Kritik
Terhadap Teori Comfort
a.
Clarity
Beberapa artikel tentang analisis konsep teori Kolcaba
terdapat beberapa yang memiliki kekurangan dalam hal kejelasan konsep teori,
tetapi tetap konsisten dalam hal definisi, derivasi,asumsi dan proposisi.
Kejelasan teori ini lebih banyak dijelaskan dalam artikel yang terbaru. Teori
ini diaplikasikan secara spesifik didalam praktik dan akademik, tetapi memiliki
keurangan dalam kejelsan bahasa. Semua konsepnya dijelaskan secara teoritikal
dan operasional.
b.
Simplicity
Teori comfort ini sangat sederhana karena didasari oleh
asuhan keperawatan dari awal ilmu keperawatan dikembangkan. Bahasa dan aplikasi
dari teori comfort ini sedikit menggunakan teknologi, tetapi juga
dapataplikasikan dalamsetting yang menggunakan teknologi tingkat tinggi.
Hanya sedikit variable didalam teorinya yang dipilih dalam riset dan
pendidikan. Inti dari teori inimengembalikan perawat untuk kembali kepada
praktikyang berdasarkan pada pemenuhan kebutuhan secara holistic dari pasien. Kesederhanaan
teori ini memudahkan mahasiswa dan perawat dalam memperlajari dan mempraktekkan
teori comfort.
c.
Generality
Teori Kolcaba ini telah di aplikasi di beberapa
setting penelitian budaya dan beberapa kelompok usia. Beberapa faktor yang
membatasi penggunaan teori ini adalah mengetahui tentang kebutuhan kenyamanan
dari pasien. Jika perawat, institusi, komunitas secara konsisten menggunakan
teori ini maka teori ini sangat efisien, indivualis, dan dapat memenuhi kebutuhan
manusia secara holistic.Toksonomi struktur dari teori Comfort dapan
memfasilitasi para peneliti untukmembangun instrument instrument Comfort dalam berbagai
setting baru.
d.
Empirical Precision
Penggunaan teori ini berawal dari pemberian intervensi
kenyaman terhadap wanita dengan penyakit cancer, seorang lansia di hospice, dan
mahasiswa yang stress terhadap tugas kuliah. Pada study terhadap lansia
didapatkan peningkatan HSBs,yang mendukung terhadap teori Comort selanjutnya.
Beberapa instrument tentang confort ini di berbagai setting keperawatan bisa
didapatkan diwebsite Kolcaba.
e.
Derivable Consequenses
Teori Comfort ini menjelaksn tentang dimana pasien
sebagai sentraldalampelayan dan menjelaskan bagaimana mengukur tingkat kenyaman
pasien,status pasien dan kekuatan institusi.Teori ini dapat membuktikan
keuntuungan teori secara efektifitas untuk meningkatkan kenyaman dan HSBs.
Teori Comfort ini mendedikasikan untuk mengembalikan teori keperawatan kepada
akarnya (Alligood & Tomey, 2010)
DAFTAR PUSTAKA
Alligood, Tomey. (2010). Nursing Theorist and Their Work, sixth edition. Toronto : The CV
Mosby Company St. Louis
Ann, Marriner. (2001). alih bahasa Ekawijaya : Teori keperawatan para Ahli dan berbagai
Pandangannya.
De Laune dan Ladner. 2002. Fundamentals of Nursing: standard and Practice 2nd edition. USA: Thompsons Learning Inc
Manitoba Health (2003). Emergency Treatment Guidelines General
. Journal of Emergency Nursing, 1-2
McEwen,Melanie; Wills Evelin
M. 2011. Theoritical Basis For Nursing. Lippincott Willians & Wilkins
Ruddy. (2007). Models
and theorist of Nursing. http. www.library
stritch.edu, diperoleh tanggal 25 November 2010, pukul
10.26
0 comments:
Post a Comment