Konsep Manajemen
Manajemen
berasal dari kata to manage yang berarti mengatur atau mengelola. Ada
beberapa pendapat mengenai pengertian manajemen, Koontz, (Sri wiludjeng SP 2007 : 2) menyatakan
pengertian manajemen sebagai berikut :
“ Management is the process of designing and
maintaining an environment in which individuals, working together in groups,
efficiently accomplish selected aims ’’
“Manajemen adalah proses merancang dan
memelihara suatu lingkungan di mana individu, bekerja bersama di dalam
kelompok, yang secara efisien memenuhi tujuan terpilih”
Sedangkan Musselman, (Sri wiludjeng SP 2007 : 3)
mengatakan bahwa :
“ Management is the process of planning,
Organizing, directing and controlling the activities of an enterprise to
achieve specific objectives”
" Manajemen adalah proses
perencanaan, Pengaturan, mengarahkan dan mengendalikan aktivitas dari suatu
perusahaan untuk mencapai sasaran khusus"
Menurut Marry Parker Follet, (Sri wiludjeng SP
2007 :3), pengertian manajemen :
“Management is the art of getting
thing though people ’’
Lebih lanjut James AF Stoner (Sri
wiludjeng SP 2007: 3) menyatakan sebagai
berikut :
“ Manajement is the process of planning,
organizing, leading and controling the effect of organization members and the
use of other organizational members and use of other organizational gool ’’
“ Manajemen adalah proses perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan usaha – usaha para anggota
organisasi dan mencapai tujuan organisasi tujuan organisasi yang telah di
tetapkan”
Dari
keempat definisi diatas dapat disimpulkan bahwa manajemen mengandung unsur
sebagai berikut :
1. Manajemen sebagai proses.
2. Manajemen sebagai seni.
3. Manajemen terdiri dari individu – individu/ orang
–orang yang melakukan aktivitas.
4. Manajemen menggunakan berbagai sumber-sumber dan
faktor produksi yang tersedia dengan cara efektif dan efisien.
5. Adanya tujuan yang talah ditetapkan terlebih
dahulu.
Manajemen
sebagai proses, karena dalam manajemen terdapat adanya kegiatan-kegiatan yang
harus dilakukan, misalnya kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan
dan pengawasan. Dengan kata lain satu sama lainya tidak dapat dipisahkan atau
dengan kata lain saling terkait (terpadu), sehingga akan membentuk suatu
kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
Fungsi
Manajemen
Manajemen
oleh para ahli dibagi atas beberapa fungsi. Pembagian fungsi – fungsi manajemen
ini tujuannya adalah supaya sistematika urutan pembahasan lebih teratur, agar
analisis pembahasan lebih mudah dan lebih mendalam. Dan untuk menjadikan
pedoman pelaksanaan proses manajemen bagi manajer.
Perlengkapan
fungsi – fungsi manajemen diakui oleh para ahli berbeda. Namun kenyataannya itu
tidaklah manjadi permasalahannya terhadap proses pencapaian tujuan perusahaan
yang efektif dan efisien. Dalam penelitian ini penulis mengambil fungsi –
fungsi manajemen yang dikemukakan oleh G.R Terry, yaitu yang meliputi fungsi
perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan fungsi pengendalian, fungsi
pengawasan.
Fungsi Perencanaan
Keberhasilan
suatu perusahaan sangat di tentukan oleh pelaksanaan manajemen yang baik dalam
istilah manajemen tersebut sangatlah membutuhkann suatu perencanaan.
perencanaan adalah tugas manajer dimulai dengan menetapkan tujuan dan kemudian
mengatur strategi, kebijakan, dan metode utnuk mencapapainya. Dengan
perencanaan manajer menetapkan tindakan, cara, waktu, pelaksana yang akan
melaksanakan rencana. Perencanaan membantu perusahaan meningkatkan posisi
kompetitif perusahaan, Perencanaan tersebut tentu saja bukan suatu peristiwa
tanggal dengan awal dan akhir yang serba jelas. Perencanaan itu malah merupakan
suatu proses yang terus berlanjut yang mencerminkan dan menyesuaikan diri
dengan perubahan – perubahan baik dalam lingkungan langsung maupun lingkungan
kekuatan tidak langsung. Untuk tetap berada dipuncak suatu perusahaan harus
mengevaluasi kendali rencana-rencananya dan menetapkan suatu jalan ke masa yang
akan datang. Hal ini sesuai dengan pendapat G.R Terry yang mengemukakan bahwa:
“Perencanaan adalah memilih dan menghubungkan
fakta-fakta dan membuat serta menggunakan asumsi-asumsi mengenai masa datang
dengan jalan menggambarkan dan merumuskan kegiatan-kegiatan yang diperlukan
untuk mencapai hasil yang diinginkan”
Sedangkan menurut Kootz, (Sri wiludjeng SP 2007:
58)
“ Planing
involves selecting mission and objectives and the actions to achieve them; it
requires decision making, that is choosing from among alternative future
courses of action”
Penetapan
di muka tentang apa yang akan dilakukan dikemudian baru merupakan tugas manajer
di dalam mengantisipasi perubahan yang akan berpengaruh terhadap kinerja
organisasi.
Seperti yang dikemukakan oleh Peter Dructer, (Umi
Narimawati 2003 : 114) bahwa :
“Kinerja seorang manajer ditentukan oleh 2
kriteria yaitu efektivitas: kemampuan untuk melakukan hal-hal yang benar dan
efisien : kemampuan untuk melakukan hal-hal secara benar”
Lanjut Dructer
“
Efektifitas adalah lebih penting karena efisien tidak akan pernah bisa mengejar
pemilihan sasaran yang salah”
Tanpa
adanya perencanaan berarti semua orang yang berada di dalam suatu organisasi
bekerja secara acak dan kurang teratur serta tidak mempunyai standar yang
jelas. Proses awal perencanaan dimulai dari penetapan tujuan kemudian merici
berbagai cara. Teknik dan tujuan yang telah di rumuskan dapat dicapai
sepenuhnya dan semakin jauh pencapaian tujuan dari yang direncanakan berarti
tujuan efektif.
Types of plans yang dikemukakan Koontz
dan O’DONNEL, (Umi Narimawati 2003: 121) adalah sebagai berikut :
- Purpose of mission ( Maksud atau Misi ), merupakan arah yang
umum dan tidak hanya berlaku bagi suatu organisasi, tetapi semua
organisasi sejenis dalam suatu masyarakat.
- Objektive ( sasaran ), rencana dari tujuan, baik menyeluruh
maupun sebagian dan merupakan akhir
dari setiap kegiatan yang dilaksanakan.
- Strategy ( strategi ), rencana yang berupa cara-cara
yang ditempuh sesuai dengan situasi dan kondisi pada setiap tempat, waktu,
dan kejadian yang diperlukan dan akan menentukan tindakan-tindakan di masa
yang akan datang untuk mencapai tujuan.
- Policies ( kebijaksanaan ), merupakan petunjuk umum
yang membimbing cara berfikir pimpunan dalam menentukan tindakan
pengambilan keputusan dan mempunyai tindakan sesuai dengan tindakan dalam
organisasi.
- Prosedure ( urutan sebagai pedoman ), rencana yang
ditetapkan dalam urutan-urutan aktivitas-aktivitas yang dilaksanakan dan
merupakan pedoman yang membimbing cara bertindak untuk menyelesaikan suatu
kegiatan.
- Rule (aturan sebagai pembatas), suatu peraturan
yang membatasi kita, apakah tindakan boleh dilakukan atau tidak sesuai
dengan situasi dan kondisinya.
- Program ( rencana konkrit ), menggambarkan rencana
yang kongkrit karena didalamnya sudah tercantum baik tujuan, sasaran,
kebijakan, prosedur, dan budgetnya atau merupakan rangkaian tindakan yang
harus dilaksanakan.
- Budget ( anggaran ), merupakan suatu ikhtisar dari
hasil yang diharapkan dan pengeluaran-pengeluaran yang diperlukan untuk
mencapai hasil tersebut yang dinyatakan dalam rangka.
Fungsi Pengorganisasian
Pengorganisasian
adalah tahap berikutnya setelah planning.
Untuk itu manajer perlu memperhatikan konsep-konsep organisasi serta
wewenang-wewenang yang dapat di delegasikan atau tidak. Dari proses
pengorganisasian ini akan di peroleh stuktur organisasi, untuk itu perlu pula
dikemukakan bentuk – bentuk organisasi serta kelebihan dan kelemahan setiap
bentuk organisasi. Tugas pengorganisasian adalah mengharmoniskan suatu kelompok
orang-orang yang berbeda, mempertemukan macam-macam kepentingan dan
memanfaatkan kemampuan kesemuanya ke suatu arah tertentu.
Menurut G.R Terry, pengorganisasian adalah (Sri
wiludjeng SP 2007: 92)
“Organizing
is the establising of efective behavirol relationships among person so that
they may work to gether efficiently and gain personal satisfaction in doing
selected tasks under given environ mental can ditions for the purpose of
achieving some goal or abjective”
“ Pengorganisasian adalah tindakan mengusahakan
hubungan – hubungan kelakuan yang efektif antara orang – orang. Sehingga mereka
dapat bekerja sama secara efisien dengan demikian memperoleh kepuasan pribadi
dalam hal melaksanakan tugas-tugas tertentu dalam kondisi lingkungan tertentu
guna mencapai tujuan atau sasaran tertentu”
Sedangkan menurut Winardi (1990: 375)
pengorganisasian adalah :
“ Sebagai
suatu proses di mana pekerjaan yang ada dalam komponen – komponen yang dapat
ditangani dan aktifitas mengkoordinasi hal-hal yang dapat dicapai untuk
mencapai tujuan tertentu.
Jadi
dalam uraian di atas terjadi suatu proses pembagian kerja yang kemudian
hasilnya dikoordinasikan untuk mencapai tujuan tertentu. Seorang manajer harus
dapat menempatkan setiap pekerjaan sesuai dengan kecakapan yang dimiliki
sehingga pencapaian tujuan dapat lebih efektif dan efisian.
Adapun
proses pengorganisasian dalam perusahaan adalah meliputi pembatasan dan
penjumlahan tugas-tugas pengelompokan dan pengklasifikasian tugas-tugas, pendelegasian
wewenang diantara karyawan atau personal perusahaan.
Menurut Kootz dalam Sri wiludjeng (SP 2007: 93)
pengorganisasian memiliki proses sebagai
berikut :
- Identifikasi
aktifitas – aktifitas atau
pekerjaan – pekerjaan yang diperlukan untuk mencapai tujuan organisasi.
- Departementalisasi,
yaitu pengelompokan aktifitas – aktifitas atau pekerjaan yang diperlukan
untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.
- Pendelegasian
wewenang (delegation of outhority), adalah pendelegasian wewenang
untuk menjalankan aktifitas – aktifitas atau pekerjaan tertentu.
- Koordinasi (Coordination),
adalah proses penentuan hubungan, wewenang, dan informasi secara
horizontal maupun vertikal.
Sedangkan
lagkah-langkah dalam membentuk keanggotaan pada proses pegorganisasian menurut
Malayu S.P Hasibuan (1996; 130) adalah sebagai berikut:
- Manajer harus
mengetahui tujuan organisasi yang dapat dicapai apakah provite motive atau service motive.
- Penentuan
kegiatan – kegiatan, artinya menejer harus mengetahui, merumuskan dan
menspesifikasi kegiatan – kegiatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan
organisasi dan menyusun daftar kegiatan – kegiatan yang akan dilakukan.
- Pengelompokan
kegiatan-kegiatan, artinya manajer harus mengelompokan kegiatan-kegiatan
kedalam beberapa kelompok atas dasar tujuan yang sama. Kegiatan yang bersamaan
dan berkaitan erat disatukan kedalam satu depertemen atau satu bagian.
- Pendelegasian
wewenang, artinya harus menetapkan besarnya wewenang yang akan
didelegasikan kepada setiap depertemen.
- Rentang kendali,
artinya manajer harus menetapkan jumlah karyawan pada setiap departemen atau
bagian.
- Peranan
perorangan, artinya manajer harus menetapkan dengan jelas tugas-tugas
setiap individu karyawan supaya tumpang tindih tugas dapat dihindarkan.
- Tipe organisasi,
artinya manajer harus menetapkan tipe organisasi apa yang akan dipakai,
apakah line organization, line and staff organization ataukan
function organization.
- Stuktur, artinya
manajer harus menetapkan struktur organisasi yang bagaimana yang akan
dipergunakan, apa struktur organisasi segitiga vertikal, segitiga
horizontal, berbentuk lingkaran, berbentuk setengah lingkaran, berbentuk
kerucut, , vertikal horizontal ataukah berbentuk oval.
Fungsi Penggerakan/ Pelaksanaan
Penggerakan
merupakan fungsi fludamental atau terpenting dalam manajemen, sebab perencanaan
yang telah di susun dan di organisasikan harus dilaksanakan secara seksama. Oleh
karena itu tugas pimpinan adalah seluruh potensi yang ada untuk dapat berfungsi
menjalankan seluruh kegiatan agar tujuan dapat tercapai. Ini sesuai dengan
pendapat yang dikemukakan oleh G.R Terry, ( Malayu S.P Hasibuan 1996: 187)
bahwa:
“Penggerakan adalah membuat semua anggota
kelompok, agar mau bekerjasama dan bekerja secara ikhlas serta bergairah untuk
mencapai tujuan sesuai dengan perencanaan dan usaha – usaha pengorganisasian”
Lebih
lanjut Koontz dan Cyril O’ Donnel mengemukakan pengertian penggerakan adalah:
“ Hubungan antara aspek-aspek individual yang
ditimbulkan oleh adanya pengaturan terhadap bawahan – bawahan untuk dapat
dipahami dan pembagian pekerjaan yang efektif untuk tujuan perusahaan yang
nyata”
Pengertian
di atas menekankan bahwa perggerakan merupakan suatu kegiatan yang dilakukan
oleh manajer untuk membimbing, mengarahkan, dan mengatur segala kegiatan
karyawan yang telah diberi tugas dalam melaksanakan suatu kegiatan usaha dengan
demikian, seorang manajer harus mampu menggerakan karyawanya dengan cara
memberikan motivasi, mengerti akan hubungan pribadi dan aktifitas kelompok
dalam menyelesaikan pekerjaanya.
Dengan
sendirinya setiap manajer harus berusaha agar anggota organisasi menyukai
pekerjaaan dengan mau berusaha sekuat tenaga untuk menggunakan kemampuan dan
keterampilan dengan disiplin yang tinggi sehingga dapat mencapai efisiensi dan
efektifitas kerja didalam fungsi manajemen ini berkaitan pula dengan penggunaan
sumber daya manusia. Oleh karena itu seorang manajer dalam memanfaatkan
kemampuan yang dimiliki oleh sumber daya manusia dalam usaha mencapai tujuan
perusahaan adalah dengan memberikan motivasi agar karyawan mau bekerja dengan
sukarela sesuai dengan keinginannya. Hal ini sesuai dengan pendapat Maman Ukas
(1993 : 259)
“Motivasi adalah suatu proses kegiatan dimana
manajer berusaha memborong para pekerja untuk merangsang agar mereka mau
tindakan, perbuatan yang di inginkan atau usaha dasar untuk mempengaruhi perilaku
seseorang agar menjurus pada tindakan atau perbuatan yang diinginkan sesuai
dengan tujuan organisasi”
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa
seorang manajer dapat memanfaaatkan kemampuan pekerjanya dengan cara memotivasi
sehingga para pekerja tersebut mau melakukan tindakan sesuai dengan tujuan yang
telah ditetapkan.
Fungsi Pengendalian
Aktivitas
pengendalian merupakan proses untuk menjamin bahwa tujuan perusahaan akan
tercapai. Pengendalian pada hakekatnya merupakan usaha memberikan petunjuk para
pelaksana agar mereka selalu bertindak sesuai dengan rencana. Menurut Harold
Kootz, (Umi Narimawati 2003: 296) adalah sebagai berikut:
“ Control is the meansurement and corection of the
ferformance of subordinates in order to make sure that enterprice ibjectives
and the plans devised to attain the are accomplised”
“Pengendalian adalah pengukuran dan perbaikan
terhadap pelaksanaan kerja bawahan, agar rencana-rencana yang telah dibuat
untuk mencapai tujuan-tujuan perusahaan dapat diselenggarakan”
Dari
uraian di atas dapat di simpulkan bahwa tujuan pengendalian di harapkan agar para pelaksana membatasi
tindakan-tindakan mencapai tujuan sedemikian rupa sehingga tidak begitu
menyimpang dari yang diperbolehkan. Pengendalian menjadi siklus fungsi
manajemen lengkap dan membawa organisasi ke perencanaan. Makin jelas, lengkap
dan terkoordinir.
Pengendalian
sendiri berkaitan erat dengan fungsi
perencanaan dan kedua fungsi ini merupakan hal yang saling mengisi karena :
1. Pengendalian terlebih dahulu harus di rencanakan.
2. Pengendalian dapat dilakukan apabila ada rencana.
3. Pelaksanaan rencana akan baik apabila pengendalian
dilakukan dengan baik.
4. Tujuan baru dapat diketahui tercapai dengan baik
atau tidak, baru setelah penilaian/pengendalian dilakukan.
Dalam
bukunya Pengantar Manajemen Umi Narimawati (2003: 297)
mengemukakan fungsi pengendalian adalah :
1. Supaya proses pelaksanaan dilakukan sesuai dengan
ketentuan-ketentuan dari rencana.
2. Melakukan tindakan perbaikan ( corrective ), jika terdapat penyimpangan
– penyimpangan ( deviasi ).
3. Supaya tujuan yang dihasilkan sesuai dengan
rencana.
Seorang manajer harus mempunyai beberapa cara
untuk memastikan bahwa semua fungsi manajemen dilaksanakan dengan baik. Kondisi
ini dapat di ketahui melalui pengendalian.
Dalam buku Pengantar Manajemen, Umi
Narimawati (2003: 300) mengemukakan metode pengawasan/pengendalian yaitu:
- Pengawasan
langsung.
- Pengawasan tidak
langsung.
- Pengawasan
berdasarkan kekecualian.
Pengawasan
langsung, merupakan pengawasan yang dilakukan sendiri secara langsung oleh
manajer. Manajer malakukan pemeriksaan pekerjaan yang sedang dilakukan untuk
mengatahui apakah dikerjakan dengan benar dan hasilnya sesuai dengan yang
dikehendaki. Pengendalian langsung ini dapat dikemukakan dengan cara inspeksi langsung,
observasi di tempat (on the spot observation) dan laporan di
tempat (on the spot report).
Pengawasan
tidak langsung, merupakan pengawasan jarak jauh, artinya dengan melalui laporan
yang diberikan oleh bawahan. Laporan ini dapat lisan maupun tulisan tentang
pelaksanaan pekerjaan dan hasil – hasilnya.
Sedangkan
pengawasan berdasarkan kekecualian adalah pengendalian yang dikhususkan untuk
kesalahan – kesalahan yang luar biasa dari hasil atau standar yang diharapkan.
Pengendalian ini dilakukan dengan cara kombinasi langsung dan tidak langsung
oleh manajer.
1 comments:
Post a Comment