TINJAUAN
TEORI
2.1 Latar Belakang Teori
Phil
Barker lahir di Skotlandia dan daerah
pantai, dan mulai berpengaruh dan tertarik dengan air, kiasan hidup yang
terakhir. Ia berhutang kepada ayah dan kakeknya dengan “Memelihara dan
disiplin”yang menolong dirinya untuk menghargai bahwa“"
hidup adalah suatu jawaban yang menantikan pertanyaan yang benar”. Ia seperti
mereka menjadi filosofer (
Barker,1999b).Hidup pada konteks ini juga mendukung kecurigaan dan filosofinya
setiap hari dengan berespon melalui model Pasang surut (Alligood,
2010).
Barker mengikuti pelatihan pelukis dan menjadi ahli pahat pertengahan tahun 1960 dan menang serta
mendapatkan Pernod Award untuk pelukis muda tahun 1974, yang mana waktu itu ia
sudah siap menjadi perawat Jiwa. Ia terus melukis catatan metaphor. Barker
masuk sekolah seni dengan memperkenalkan dirinya “ Belajar dari kenyataan “,
pengalaman yang nyata, dengan focus pada temuan filosofinya. Daya tariknya
dengan filosofi timur, yang mulai pada
sekolah seni, meluncurkan teori Pasang
Surut dengan gema yang kacau balau, ketidaktentuan, perubahan, dan gagan cina
pada saat krisis. Awal keterlibatan pada seni juga membantu untuk menjelaskan
pandangan Barker’s tentang keperawatan yaitu “ Keahlian dalam CARING” ( Barker,
2000)
Setelah sekolah seni, Barker bekerja
sebagai pelukis komersial dan pelukis lukisan dinding, ia menyumbang
pendapatannya dengan bekerja pada pabrik dan perusahaan kereta api. “Pengalaman
Samudra”gelombang pada era baru pada
tahun 1970 ketika ia berada pada posisi penjaga peristirahatan local”. Daya
Tariknya dengan dimensi manusia, pengalaman hidup, dan riwayat orang-orang yang
mengalami perubahan mental yang distress membisikan dirinya untuk mentranfer ketertarikannya pada seni
dan kemanusiaan dalam keperawatan (Alligood, 2010).
Pada awalnya Barker”s maju melalui
keperawatan, walaupun tidak biasa, dengan waktu dan terapi
konteksnya.Keperawatan dan dirinya mulai menyatu ketika ia mulai belajar dan
praktek macam-macam
Psikoterapi seperti terapi perilaku kognitif dan terapi grup
keluarga. Penelitian Doktoral Barker tentang terapi perilaku kognitif dengan kerja dengan grup wanita yang mengalami depresi.
Bagaimanapun, Barker menjadi tidak
nyaman dengan aplikasi dari terapi untuk
orang yang mengalami masalah dalam hidup dan “Azaz ketidapastian “ yang
ditekankan lagi pada dirinya. Kecurigaannya tentang hidup dan pertanyaan
provokasi pribadi tentang pekerjaan, kegembiraan dan integritas mereka. Ia
belajar dari mereka apa arti pengalaman distress (Alligood, 2010).
2.2 Konsep mayor dan definisi
a)
Tidal model adalah
pendekatan filosofis pada
penemuan kesehatan mental ini menekankan membantu orang kembali kisah pribadi tekanan
mental, dengan memulihkan suara mereka.. Dengan menggunakan
bahasa mereka sendiri, metafora dan cerita pribadi orang mulai untuk
mengekspresikan sesuatu dari makna hidup mereka Ini adalah langkah pertama
menuju membantu kembali kontrol atas kehidupan mereka
".. – Barker.
Tidal
model adalah sebuah model pemulihan untuk promosi kesehatan mental yang
dikembangkan oleh Profesor Phil Barker, Poppy Buchanan-Barker dan rekan-rekan
mereka. Tidal model berfokus pada proses perubahan yang ada pada semua orang.
Model ini berusaha untuk mengungkapkan arti dari pengalaman seseorang, menekankan
pentingnya suara mereka sendiri dan kebijaksanaan melalui kekuatan metafora.
Ini bertujuan untuk memberdayakan seseorang untuk memimpin pemulihannya sendiri
bukannya diarahkan oleh para profesional.
Filosofi
yang mendasari model ini awalnya terinspirasi oleh penelitian selama lima tahun
tentang apa yang dibutuhkan untuk perawatan kesehatan jiwa yang dilakukan oleh
Prof. Dr. Chris Barker dan Stevenson di Universitas Newcastle , Inggris. Sejak
tahun 2000, model ini telah dipraktekkan di Inggris dan luar negeri.
Karena
karyanya di bidang ini, Phil Barker sering disebut sebagai teoris kontemporer
yang menonjol dalam keperawatan kesehatan jiwa.
b)
Sumber Teoritis Phill barker
Model pasang surut menarik metafora
filosofis inti dari teori chaos, seperti yang tak terduga - namun dibatasi -
sifat perilaku manusia dan pengalaman dibandingkan dengan aliran dinamis dan
kekuatan air dan gelombang pasang laut. (Barker P, 2001)
Tidal model diaplikasikan melalui enam kunci asumsi
filosofis yaitu:
a. keyakinan
tentang keingintahuan dalam arti positif
b. pengakuan
atas kekuatan sumberdaya, daripada berfokus pada masalah, kekurangan atau
kelemahan
c. menghormati
keinginan seseorang, bukannya paternalistik
d. penerimaan
paradoks krisis sebagai peluang
e. mengakui
bahwa semua tujuan berfokus pada seseorang
f. keutamaan
mengejar elegan dengan cara sederhana yang mungkin harus dicari
c) Proses keterlibatan (engagement
process)
Agar
praktisi dapat memulai proses keterlibatan menggunakan Tidal model, hal-hal
yang perlu diperhatikan:
a. bahwa pemulihan mungkin terjadi
b. bahwa perubahan tidak bisa dihindari,
tidak ada yang tetap
c. bahwa pada akhirnya, orang tahu apa
yang terbaik untuk mereka
d. bahwa orang memiliki semua sumber daya
yang mereka butuhkan untuk memulai
e. perjalanan pemulihan
f. bahwa orang tersebut adalah guru dan
tenaga penolong/praktisi adalah muridnya
g. bahwa tenaga penolong/praktisi harus
kreatif dan mempunyai rasa ingin tahu dalam mempelajari apa yang perlu
dilakukan untuk membantu seseorang
Proses
keterlibatan dengan orang yang dalam masalah dan kesusahan terjadi dalam tiga
domain atau dimensi. Dengan Tidal model, praktisi mengeksplorasi
dimensi-dimensi tersebut untuk sadar akan situasi di saat ini dan menentukan apa yang harusnya
terjadi sekarang.
a.
Domain diri
(self domain) adalah di mana orang merasakan pengalaman mereka. Ada penekanan
untuk membuat orang merasa lebih aman dan praktisi membantu mengembangkan “rencana keamanan” atau security plan
untuk mengurangi ancaman terhadapnya atau orang lain di sekitarnya.
b.
Domain dunia
(world domain) di mana orang berpegang pada kisah mereka. Praktisi Tidal model
menggunakan cara khusus untuk mengeksplorasi cerita ini bersama-sama,
mengungkapkan makna yang tersembunyi, menggali sumber daya yang ada, dan untuk
mengidentifikasi apa yang perlu dilakukan untuk membantu pemulihan.
c.
Domain lainnya (others domain) menggambarkan berbagai hubungan yang
dimiliki seseorang di masa lalu, masa sekarang dan masa depan, tidak hanya
praktisi Tidal model tetapi juga anggota lain dari tim perawatan kesehatan dan
sosial, teman, keluarga dan pendukung lainnya.
d) Kekuatan metafora
Tidal
model menggunakan metafora atau filosofi air dan menjelaskan bagaimana orang-orang dalam kesusahanatau
distress bisa menjadi rapuh secara emosional , fisik dan spiritual.
Filosofi ini memandang pengalaman sehat dan sakit seperti zat cair, bukan sebuah fenomena yang stabil,
dan kehidupan sebagai sebuah perjalanan yang dilakukan di lautan pengalaman. Filosofi ini
menyatakan bahwa kesehatan jiwa, faktor yang terkait dengan krisis kejiwaan,
bisa beragam serta kumulatif. Dengan berprinsip pada filosofi ini, perawat atau
tenaga penolong lainnya akan mendapatkan pemahaman yang lebih tentang situasi
yang saat itu sedang dihadapi seseorang dan perlunya suatu perubahan. Dengan ini,
praktisi atau tenaga penolong, seiring berjalannya waktu, akan dibimbing untuk merawat atau mengasuh seseorang mulai dari awal
perjalanan mereka hingga terdampar,
tenggelam atau sebaliknya dicampakkan oleh permasalahan hidup mereka.
Eksplorasi kemudian dapat dilakukan untuk mengetahui apa yang sebenarnya
menyebabkan badai dan apa yang
perlu dilakukan segera untuk dapat
berlayar lagi.
Nilai Tidal model dapat diringkas
menjadi sepuluh komitmen yang perlu diperhatikan:
1.
Value the
voice (menghargai suara)
Mendengarkan cerita seseorang adalah
yang hal yang terpenting.
2.
Respect
the language (hormati bahasa)
Memungkinkan orang untuk
mengekspresikan, menggambarkan, dan mendeskripsikan pengalaman hidup mereka
menggunakan cara dan bahasa mereka sendiri.
3.
Develop genuine
curiosity (mengembangkan rasa ingin tahu)
Menunjukkan ketertarikan dan rasa
ingin tahu tentang cerita orang tersebut.
4.
Become the
apprentice (menjadi apprentice)
Menempatkan
diri dalam cerita tersebut dan belajar serta mengambil hikmah dari
cerita orang yang anda bantu (klien).
5.
Reveal
personal wisdom (mengungkapkan kebijaksanaan)
Pada dasarnya setiap orang memiliki
sikap bijaksana dalam menghadapi setiap pengalaman hidupnya. Praktisi atau
tenaga penolong mempunyai tugas untuk membantunya mengungkapkan kebijaksanaan
tersebut yang akan membantu dalam proses pemulihannya.
6. Be transparent (jadilah transparan atau terbuka)
Baik klien maupun
praktisi atau tenaga penolong profesional berada dalam posisi istimewa dan
harus menjadi model yang percaya diri, dengan cara setiap saat menjadi
transparan atau terbuka dan membantu untuk memastikan klien tersebut memahami
apa yang sebenarnya sedang dilakukannya.
7.
Use the
available toolkit (gunakan sumberdaya yang ada)
Cerita seseorang berisi informasi
yang berharga untuk mengetahui sumberdaya mana yang dapat digunakan untuk
membantu proses pemulihan dan mana yang tidak dapat digunakan.
8.
Craft the
step beyond (menentukan langkah)
Praktisi
atau tenaga penolong bersama-sama dengan klien membangun
sebuah apresiasi dan menentukan langkah apa yang harus dilakukan
"sekarang" karena langkah awal merupakan langkah yang penting.
9.
Give the
gift of time (berikan waktu)
Tidak ada yang lebih berharga
daripada waktu yang dihabiskan praktisi dan klien bersama-sama. Pertanyaan yang
harus ditanyakan bukan “Berapa banyak waktu yang masih kita punya?” melainkan
"Bagaimana kita menggunakan waktu yang ada saat ini?".
10.
Know that
change is constant (ketahuilah bahwa perubahan adalah konstan)
Baca Juga: PRACTICE THEORY/MICRO THEORY
Dua
Puluh Kompetensi yang disampaikan Phil Barker:
1.
Kompetensi
1 : Praktisi menunjukkan kapasitas untuk mendengarkan secara aktif cerita orang
2.
Kompetensi
2 : Praktisi menunjukkan komitmen untuk membantu orang dengan mengetahui permasalahannya karena sebagai
bagian yang tak terpisahkan dari proses perawatan .
3.
Kompetensi
3 : Praktisi membantu orang mengekspresikan perasaan pasien.
4.
Kompetensi
4 : Praktisi membantu orang mengekspresikan dirinya / pemahamannya tentang
pengalaman tertentu melalui penggunaan cerita pribadi , anekdot , perumpamaan
atau metafora .
5.
Kompetensi
5 : Praktisi menunjukkan minat dalam cerita seseorang dengan meminta
klarifikasi dari titik-titik tertentu , dan meminta contoh-contoh lebih lanjut
atau rincian .
6.
Kompetensi
6 : Praktisi menunjukkan kesediaan untuk membantu orang
7.
Kompetensi
7 : Praktisi mengembangkan rencana perawatan berbasis permasalahan pasien.
8.
Kompetensi
8 : Praktisi membantu orang mengidentifikasi masalah spesifik hidup , dan apa
yang mungkin perlu dilakukan untuk mengatasinya .
9.
Kompetensi
9 : Praktisi membantu orang mengembangkan kesadaran dari apa yang bekerja untuk
atau terhadap mereka , dalam kaitannya dengan masalah-masalah khusus hidup .
10. Kompetensi 10 : Praktisi menunjukkan
minat dalam mengidentifikasi apa yang orang berpikir orang-orang tertentu yang
dapat atau mungkin bisa lakukan untuk membantu mereka lebih lanjut dalam
menangani masalah spesifik hidup .
11. Kompetensi 11 : Praktisi membantu
orang mengidentifikasi jenis perubahan akan merupakan langkah ke arah
penyelesaian atau bergerak menjauh dari suatu masalah tertentu hidup .
12. Kompetensi 12 : Praktisi membantu
orang mengidentifikasi apa yang harus dilakukan
dalam waktu dekat.
13. Kompetensi 13 : Praktisi membantu
orang mengembangkan kesadaran mereka bahwa waktu khusus sedang diberikan untuk
mengatasi kebutuhan spesifik mereka .
14. Kompetensi 14 : Praktisi mengakui
nilai waktu orang tersebut memberikan kepada proses penilaian dan perawatan
pengiriman.
15. Kompetensi 15 : Praktisi membantu
orang mengidentifikasi dan mengembangkan kesadaran kekuatan dan kelemahan
pribadi.
16. Kompetensi 16 : Praktisi membantu
orang mengembangkan keyakinan diri , karena itu mempromosikan kemampuan mereka
untuk membantu diri mereka sendiri .
17. Kompetensi 17 : Praktisi membantu
orang mengembangkan kesadaran subtlest perubahan - dalam pikiran , perasaan
atau tindakan .
18. Kompetensi 18 : Praktisi membantu
orang mengembangkan kesadaran tentang bagaimana mereka , orang lain atau
peristiwa telah mempengaruhi perubahan ini .
19. Kompetensi 19 : Praktisi bertujuan
untuk memastikan bahwa orang tersebut sadar , setiap saat , tujuan dari semua
proses perawatan .
20. Kompetensi 20 : Praktisi memastikan
bahwa orang tersebut dilengkapi dengan salinan dari semua dokumen penilaian dan
perencanaan perawatan untuk referensi mereka sendiri .
Hal ini merupakan pengalaman umum bagi semua
orang.
Tidal model berawal dari empat poin
penting, yaitu:
1. Fokus
terapeutik yang utama dalam kesehatan jiwa ialah dalam komunitas.
Manusia hidup di
“lautan pengalaman” dan krisis kejiwaan hanyalah satu dari sekian banyak hal
yang dapat “menenggalamkan” mereka. Tujuan keperawatan atau asuhan kesehatan
jiwa ialah untuk mengembalikan mereka ke “lautan pengalaman” tersebut sehingga
mereka dapat melanjutkan perjalanan hidup mereka.
2. Perubahan
merupakan proses yang terus berjalan dan konstan
Manusia akan terus
berubah, namun kadang mereka tidak menyadarinya. Salah satu tujuan utama
intervensi yang dilakukan ialah untuk membantu klien membangun kesadaran bahwa
sekecil apapun perubahan itu akan membawa dampak yang besar bagi hidupnya.
3. Kekuatan
terletak pada proses asuhan
Perawat membantu
klien untuk mengidentifikasi bagaimana ia dapat lebih berperan ddalam hidupnya
dan mengontrol hidupnya serta pengalaman yang didapatnya.
4. Perawat
dan klien adalah satu, tidak dapat dipisahkan seperti penari dalam sebuah
tarian.
2.3 Penjelasan Skema atau Bagan atau Model Konsep
Gambar
2.1 tiga dimensi personhood. (Barker, PJ. 2000. The tidal model theory and
practice. Pp. 29-31. Newcastle, UK: University of Newcastle.)
Orang yang hidup dengan melewati
pengalaman di dunianya dapat dijelaskan menjadi tiga dimensi: dunia, self (diri
sendiri), dan orang lain. Dimensi dunia memfokuskan kepada kebutuhan manusia
untuk dimengerti dan divalidasi persepsi mereka. Pengkajian keperawatan yang
holistik terdokumentasi dalam suara yang dimiliki manusia. Pengkajian ini
memfokuskan pada dunia pengalaman manusia dan memberikan kesempatan untuk
belajar tentang masalah yang dihadapi manusia saat ini, skala dan evaluasi dari
masalah tersebut, sumber daya apa pada kehidupan manusia yang mungkin dapat
digunakan untuk membantu mengatasi masalah tersebut atau memenuhi kebutuhan,
dan kebutuhan apa yang diperlukan untuk membawa
suatu perubahan (Barker, 2000).
Dimensi self (diri sendiri)
menunjukkan kebutuhan manusia akan keamanan fisik dan emosional. Kolaborasi
untuk pengkajian keamanan mampu memenuhi kebutuhan tersebut dan menghasilkan
rencana keamanan, yang mengidentifikasi dan mendukung kebutuhan keamanan
personal dan menurunkan risiko mencelakai diri sendiri dan orang lain, area
bunuh diri, kekerasan, melukai diri sendiri dan mengabaikan diri sendiri
merupakan target yang spesisifk.
Jenis dukungan dan pelayanan yang
orang butuhkan agar dapat hidup normal dibagi menjadi tiga dimensi. Tim kerja
interdisiplin pada dimensi ini merupakan intervensi medis, sosial, dan
psikologi yang spesifik, sebagai sesuatu yang dibutuhkan dalam kehidupan
sehari-hari seperti: keuangan, perumahan, dan determinan kesehatan yang lain.
Keluarga, teman, dan hal lain yang signifikan juga ditemukan pada dimensi ini.
Gambar
2.2 Struktur perawatan (Barker, PJ. 2000. The tidal model theory and practice.
Pp. 27. Newcastle, UK: University of Newcastle.)
Dalam pengkajian holistik,
riwayat seseorang adalah pada pusat rencana tindakan dan adalah ditampilkan
seperti sebuah pusat. siklus pengkajian keamanan dan rencana mengelilingi
pusat, semuanya dikelilingi oleh siklus tim interdisiplin (gambar 2.2).
2.4 Asumsi Mayor (Terkait Paradigma Keperawatan)
Perawat terlibat dalam
proses bekerja dengan orang, lingkungan, dan status kesehatan, serta kebutuhan
mereka. Teori pasang surut pada
asumsinya bahwa ada semacam
"hal-hal" sebagai kebutuhan kejiwaan dan keperawatan membutuhkan
beberapa cara untuk memenuhi kebutuhan
mereka. orang yang berada di sekitar mereka memiliki solusi untuk masalah keperawatan hidup
mereka.
Dua asumsi dasar yang
mendasari model pasang surut. Pertama, perubahan adalah satu-satunya
ketetapan. Semua pengalaman manusia melibatkan orang yang terus
berubah. Kedua, orang yang membicarakan mereka. Kisah Orang selalu
dihiasi dengan cerita tentang bagaimana
orang ini datang dan berada di sini mengalami "masalah hidup" mencari
solusi.
Model pasang
surut mengasumsikan bahwa ketika orang terjebak dalam badai psikis
"kegilaan" itu adalah "seolah-olah" mereka berisiko
tenggelam dalam kesulitan atau tenggelam di kekerasan, itu adalah
"seolah-olah" mereka telah ditumpangi oleh bajak laut dan telah
dirampok, itu adalah "seolah-olah" mereka telah terdampar di pantai
pada beberapa pantai terpencil, jauh dari rumah dan terasing dari semua yang
mereka tahu dan mengerti.
a.
Keperawatan
Perawatan
berubah terus menerus, secara internal dan dalam kaitannya dengan profesi lain,
dalam respon terhadap perubahan kebutuhan dan perubahan struktur
sosial. Sifat hubungan Barker
dengan pengguna jasa mengkonfirmasi apresiasi dari keperawatan sebagai sosial,
bukan professional. Jika ada satu hal mendefinisikan keperawatan, global, itu
adalah konstruksi sosial dari perawat "peran “. Keperawatan yang
mengasuh, hanya ada bila kondisi yang diperlukan untuk promosi pertumbuhan atau
pengembangan. Perawatan adalah kegiatan antarpribadi berupa abadi manusia
melibatkan fokus pada promosi pertumbuhan dan perkembangan.
Keperawatan
siap saat kondisi yang diperlukan untuk promosi pertumbuhan dan perkembangan. Keperawatan adalah aktivitas manusia
interpersonal dan berfokus pada promosi dari pertumbuhan dan perkembangan.
Keperawatan
adalah orang yang memberikan pelayanan kepada orang lain yang membutuhkan. Di
sana terdapat kekuatan yang dinamis pada keahlian dari keperawatan. Seseorang
mempunyai tugas untuk merawat orang lain. Praktek keperawatan berfokus pada
identifikasi kebutuhan pasien saat ini,
melakukan kolaborasi dan mengembangan system pada human care. Focus yang tepat
dari keperawatan adalah kebutuhan akan
perasaan oleh orang yang dirawat,yang didefenisikan sebagai fungsi
hubungan antara orang dengan kebutuhan
perawatan dan orang yang mencari kebutuhan itu. Respon ini adalah focus
fenomena keperawatan, yakni respon baik actual maupun potensial terhadap
masalah kesehatan dan adanya rentang silang antara manusia, lingkungan
perilaku, emosi, kepercayaan,identitas, kemampuan dan spiritual. Eskplorasi
keperawatan dari konteks menusia adalah CARING.
b.
Manusia
Dalam tidal
teori perhatiannya adalah fenomena
secara langsung memandang bahwa manusia menceritrakan kehidupan dan riwayat
hidupnya. Manusia adalah filosofi alami dan pembuat arti, membaktikan hidup
mereka untuk menetapkan makna dan nilai
dari pengalaman mereka.Perawat harus bisa menghargai perspektif manusia.Manusia
menceritrakan riwayat hidup, perasaan hidupnya.
Manusia merupakan orang yang mengalami status
perubahan yang menetap dan terjadi secara terus menerus. Mereka hidup dalam
dunianya dan mengalami 3 dimensi yaitu ; Dunia.Diri sendiri dan orang lain.
Model pasang surut memegang sedikit asumsi tentang latihan hidup yang sesuai
sepanjang hidup manusia. Manusia didefenisikan
dalam hubungan/relasi sebagai contoh dengan ayah,ibu, anak. Saudara dan
juga dengan perawat.
c.
Kesehatan
Kesehatan adalah tugas personal yang sukses
diselesaikan yang merupakan hasil dari kesadaran diri, disiplin diri, dan
ditemukan dari masing-masing orang yang
bisa mengatur ritme hidup, diet dan sexual. Kesehatan merupakan sesuatu yang
dikejar,diperoleh dan dirawat.Ini merupakan bagian dari kehidupan social,
ekonomi,cultural dan spiritual. Pada pandangan yang holistic orang-orang
menganggap bahwa kesehatan dan sakit adalah sesuatu yang bernilai.
Perawat melibatkan orang-orang untuk belajar
menceritrakan riwayat hidupnya,memahami situasi yang terjadi termasuk kondisi
sehat dan sakit yang dialami seseorang.
Sakit adalah orang yang mengalami masalah social,
psikologi dan medikasi/obat-obatan.
Keperawatan pada model pasang surut berfokus pada
sumber daya dan kemungkinan untuk mempertahankan orientasi kesehatan.
d.
Lingkungan
Lingkungan adalah social yang luas di alam, konteksnya
dari perjalanan hidup seseorang dalam samudra pengalaman, perawat menciptakan
tempat untuk bisa bertumbuh dan berkembang. Hubungan teraupetik digunakan sebagai
jalan dalam membina relasi seseorang dengan lingkungannya. Masalah manusia
mungkin berasal dari interaksi yang kompleks
antara seseorang dang lingkungan. Orang-orang yang tinggal di lingkungan
social mempunyai interaksi dengan orang lain, kelompok dan organisasi,
keluarga, kultur. Relasi adalah bagian integral dalam lingkungan. Dalam
lingkungan terdapat tempat tinggal, pembiayaan, okupasi, stirahat, merasakan
cinta.
Banyak perawat psikiater menata
Ruangan rawat di rumah sakit seperti tempat tinggal dimana di ruangannya
terdapat ruang makan, ruang dapur. Lingkungan yang disiapkan aman dan nyaman
untuk ditempati. Kondisi ini membuat orang-orang yang mengalami gangguan mental
merasa seperti tinggal di rumah mereka sendiri.
2.5 Penerimaan Oleh Keperawatan
a. Praktik
model
tidal dikembangkan di lahan praktik antara tahun 1995 dan 1997 dan dikenalkan
secara resmi di dua ruangan psikiatri di Newcastle, Inggris pada tahun 1998.
Tidal model diadopsi oleh program kesehatan mental dan pada tahun 2000 diterapkan
pada sembilan ruangan psikiatri.
Hampir
semua perkembangan tidal model dilakukan di Inggris, dengan proyek yang
trebnetang mulai dari rumah sakit dan pelayanan komunitas, dari akut hingga
tingkat rehabilitasi, pelayanan spesialis forensik dan keperawatan komunitas.
Proyek ini juga bervariasi mulai dari pelayanan di oota metropolitan seperti
London dan Birmingham hingga di pedesaan seperti Norfolk.
Di
rumah Sakit Royal Ottawa, Kanada, tiga program telah mengimplemetasikan tidal
model pada tahun 2002. Pada februari 2004, tidal model telah diperkenalkan di ruang geriatrik, psikiatri
umum, rehabilitasi psikososial.
Di
Australia, model ini pertama kali diperkenalkan di Sydney tetapi sekarang fokus
pengembangan teori ini terdapat di Queensland.
b. Pendidikan
Barker menyediakan
paket pendidikan multimedia bagi
mereka yang menerapkan Tidal Model (Model pasang surut), dan
semua situs menggunakan program ini untuk mempersiapkan untuk implementasi.
Hal ini menjamin perspektif
umum di antara dan kesetiaan kepada nilai-nilai, prinsip, dan proses Model
Pasang Surut, namun memungkinkan kreatif, pelaksanaan yang relevan secara lokal. Perawat dalam komunitas Model pasang
surut memiliki kesempatan untuk
belajar tentang model sebelum,
selama, dan setelah pelaksanaannya.
Dalam gelombang pertama di Newcastle upon Tyne, lebih dari 150 perawat berpartisipasi
dalam pelatihan formal, dan
selama 2 tahun ke depan hampir 300 perawat berpartisipasi
dalam program pendidikan multimedia.
Model pasang surut diintegrasikan ke diploma, sarjana,
program pascasarjana keperawatan di University of York. Ian
Beech, seorang perawat kesehatan mental dan dosen di universitas of Glamorgan, mengembangkan program pendidikan pertama
bagi praktisi di Wales. Di University of Ottawa Kanada, Model pasang surut termasuk dalam kosep dan teori-teori sarjana saja, juga frame Kursus Perawatan Kesehatan Mental Masyarakat. Model pasang
surut termasuk dalam kursus di Fakultas kesehatan
mental masyarakat Mount Royal College di Calgary, Kanada. Holistik, berbasis kekuatan, narasi Model pasang
surut memegang janji besar untuk dimasukkan dalam program pendidikanyang berkaitan dengan
praktik berbasis penelitian dan perawatan orang terpusat.
c. Penelitian
Model pasang surut dikembangkan dari program penelitian klinis. Semua anggota jaringan
internasional Tidal Model didorong untuk mengevaluasi model dalam praktek. Sebuah konsultan
penelitian dan pengembangan didirikan
sebagai jaringan longgar untuk pelaksanaan Model pasang
surut dan proyek Pembangunan.
Konsultasi ini menyediakan kerangka kerja untuk evaluasi Model pasang surut dalam
tindakan dari prespektif hasil organisasi, pengalaman
profesional, dan pengalaman pengguna konsumen. (Barker & Buchanan Barker, 2004c). Tugas penting dari evaluasi dan implementasi, proses, dan
hasil dari model pasang surut
dalam praktek sedang berlangsung di Kanada, Irlandia, Jepang, Selandia Baru, dan di seluruh Britania Raya.
Dua evaluasi studi (Fletcher & Stevenson,
2001; Stevenson & Fletcher, 2002) dieksplorasi
ukuran hasil yang mungkin penting
dalam mengevaluasi Model pasang surut dan mengevaluasi dampak dari penilaian dalam
praktik (Stevenson & Fletcher, 2002). Hasil
kedua studi menunjukkan peningkatan
jumlah penerimaan dan penurunan panjang tetap.
Ada penurunan kebutuhan
untuk tingkat tertinggi observasi, yang berkorelasi dengan kecepatan penilaian
dan penurunan insiden kekerasan, membahayakan diri, dan penggunaan pengekangan. Perawat, sendiri, melaporkan
bahwa praktek Model pasang surut profesional ditingkatkan dan didorong keterlibatan penuh dengan
orang-orang dalam perawatan. Ini
berguna dalam membantu orang untuk memenuhi rencana perawatan dan perawat memungkinkan untuk fokus interaksi mereka
pada orang-orang mengidentifikasi
tujuan dan target untuk hari itu dan membawa mereka keluar, profil mereka dan penghargaan profesional (Stevenson & Fletcher, 2002).
Studi ini memberikan dukungan bagi teori implementasi berpusat pada orang
dalam praktek
Barker
dan Walker (2000) mempelajari pandangan perawat senior
yang kerja tim multidisiplin
di 26 unit masuk
akut kejiwaan dan
hubungan untuk perawatan orang-orang
dan keluarga mereka. Meskipun perawat menghadapi tantangan dalam melaksanakan "bekerja dalam kemitraan", penelitian ini
memberikan beberapa arah untuk
penyelidikan lebih lanjut di sekitar sifat interdisipliner teori.
Transisi bagi perawat untuk fokus
solusi dalam interaksi adalah subyek penelitian oleh tim Newcastle (Stevenson,
et al, 2003). Perawat berpartisipasi
dalam inisiatif solusi yang dirancang
khusus untuk pendidikan,
dan
dampak dinilai untuk kedua perawat
dan orang-dalam-perawatan
menggunakan beberapa sumber data. Studi ini memberikan bukti kuat
dari peningkatan yang signifikan dalam pengetahuan perawat solusi kinerja
terfokus, dan digunakan dalam praktek. Orang dalam perawatan juga menemukan
pendekatan membantu.
Royal Ottawa Tim Rumah Sakit Tidal
direplikasi studi Newcastle pada tahun 2003, dengan hasil yang sama. Tim Tosnu menyelesaikan evaluasi
pengguna terfokus pelaksanaan
Model pasang surut. Di Birmingham, di bangsal Tolkien, evaluasi 4 bulan telah selesai. Evaluasi kerja sedang berlangsung di St Tydfil Rumah Sakit di
Wales. Perawat Irlandia telah
berada di garis depan pada evaluasi,
menyajikan konferensi nasional pertama pada model pasang surut dalam praktek, di Dublin pada 2003, di mana perawat dari seluruh republik
dulu hasil evaluasi mereka mengubah layanan dan kepuasan konsumen (Barker, 2004)
Di
Selandia Baru,
studi kualitatif fenomenologis hermeneutik mengikuti pelaksanaan
model pasang surut di unit perawatan yang
aman. Penelitian ini mengeksplorasi
pengalaman hidup dari
empat pasien rawat inap dan empat
perawat. Lima tema
yang mencerminkan makna yang dilekatkan
untuk menyediakan dan menerima perawatan bergabung, hubungan, harapan, wajah
manusia, meratakan, dan bekerja
bersama-sama. Ini menunjukkan pengalaman positif dan hasil dengan pelaksanaan model pasang surut (Brian Phillips,
komunikasi pribadi, 15 September 2003)
Model pasang surut diatur dalam basis penelitian
yang memberikan kemungkinan pemanfaatan
penelitian atau transfer pengetahuan
lebih kontemporer. Perawat berlatih dalam model pasang
surut secara aktif menggunakan
penelitian dalam praktek, serta
memberikan kontribusi terhadap perkembangan praktik keperawatan. Model pasang surut memiliki potensi untuk penelitian aksi partisipatif,
mengungkap pengetahuan tertanam dalam praktek dan mengembangkan pengetahuan dan pemahaman baru.
2.6 Kelemahan Teori
Teori
praktis ini mengidentifikasi konsep terhadap pemahaman kebutuhan manusia dengan
masalah kehidupan, apa dan bagaimana yang akan dilakukan perawat untuk memenuhi
kebutuhannya. Model keperawatan Phil Barker ini kurang menekankan dan
memfokuskan pada aspek psikologis dan mental pasien.
DAFTAR
PUSTAKA
Alligood, M. R., & Tomey, A. M. (2010). Nursing Theorist and
Their Work (7 ed.). United State of Amerika: Mosby Elsevier.
Buchanan,
Barker P . (2008). Clarifying the Value Base of Recovery: The 10 Tidal
Commitments. Journal of
Psychiatric and Mental Health Nursing.
Barker,
P.(2001).The tidal model: developing a person-centered approach to psychiatric
and mental health nursing. Perspect Psychiatr Care.
Barker ,P.(2000). The Tidal Model:
Theory and Practice. University of Newcastle,
Keliat, B. A., Wiyono, A. P., & Susanti, H. (2011). Manajemen
Kasus Gangguan Jiwa (CMHN: intermediet course). Jakarta: EGC.
0 comments:
Post a Comment